[38] Putra Yang Tidak Bisa Diandalkan

2.4K 510 86
                                    

He Yu menatapnya kosong, shock. "Kakak Jiao, kau ... bukankah kau seharusnya normal?"

Ying Jiao mengangkat alisnya, "aku sangat normal. Aku bahkan akan pergi ke bioskop bersama Jing Ji pada hari Minggu."

"Ngomong-ngomong, apa kau tahu judul filmnya? 'Like You' , Jing Ji memilihnya."

He Yu, "..."

Dia berkata dengan datar, "Baiklah, selamat pergi ke bioskop."

Kemudian menoleh ke Peng Chengcheng, "Lao Peng, kau mau ikut merokok di toilet?"

Peng Chengcheng mengangguk dan mengikutinya. Meskipun tidak ada ekspresi di wajahnya, ada perasaan kabur yang samar dalam langkahnya.

Hanya Zheng Que yang naif. Melihat He Yu dan Peng Chengcheng yang berjalan keluar, kemudian lihat Ying Jiao di kursinya. Dalam semangat kemanusiaan, dia dengan sopan mengundang, "Kakak Jiao, pergi merokok?"

Ying Jiao melirik Jing Ji, yang berjalan ke arah mereka dengan gelas berisi air, mengerutkan kening, "Siapa yang mau merokok denganmu? Omong kosong apa yang kau katakan itu? Bagaimana jika Jing Ji mendengarnya dan salah paham."

Zheng Que, "..."

Dia menampar mulutnya sendiri, dan berjalan keluar dengan mata kosong.

Jing Ji terkejut olehnya, dan berdiri di sana menatap ke arah pintu, "dia kenapa?"

"Jadi stres karena ujian," kata Ying Jiao dengan santai, kemudian melambai, "Apa yang kau lakukan hanya berdiam diri disana? Kembali."

Jing Ji terhenyak, meletakkan gelas air di atas meja, menarik kursi dan duduk.

Kegembiraan dihati Ying Jiao belum reda, tepatketika dia ingin membuat trik pada Jing Ji agar mengatakan kata menyukaimu lagi, Jing Ji tiba-tiba menoleh.

"Ada apa?" ​​Ying Jiao tersenyum, "kenapa melihat Kakak?"

"Kertas ujianmu," Jing Ji mengulurkan tangan dan berkata dengan ringan, "Berikan padaku, biar aku periksa."

Ying Jiao, ".................."

Siswa tiran sekolah yang selalu tidak takut pada apapun, seketika menciut melihat Jing Ji meminta kertas ujiannya.

°°°

Pada mandiri malam hari ini, kelas kecil untuk kompetisi ditangguhkan karena ujian.

Setelah Jing Ji mengumpulkan kertas-kertas Ying Jiao, dia teringat pertanyaan yang diajukan Zhou Chao pada siang hari. Melihat bahwa masih ada sepuluh menit sebelum kelas, dia pergi ke kelas dua dan meminta Zhou Chao keluar.

"Ada apa?" Zhou Chao bingung saat menemui Jing Ji diluar kelas.

Jing Ji tidak banyak bicara, dan berkepribadian agak dingin. Zhou Chao biasanya yang lebih dulu mengajak bicara. Ini adalah pertama kalinya Jing Ji berinisiatif mencarinya.

Hati Zhou Chao tiba-tiba menjadi gugup, berpikir bahwa sesuatu yang tidak terkendali telah terjadi, namun dia mendengar Jing Ji berkata, "aku ingin menjelaskan topik pertanyaan yang kau tanyakan tadi siang."

"Kau, apa kau datang ke sini khusus untuk ini?"

"Ya." Jing Ji mengangguk dan berkata dengan tenang, "Aku sudah berjanji."

Hal-hal yang dia janjikan hari ini tidak akan pernah disimpan sampai besok, jika tidak, dia akan selalu khawatir.

Zhou Chao terdiam beberapa saat, lalu menghisap hidungnya, menoleh dan berlari ke dalam kelas, "Tunggu, aku akan segera mengeluarkan buku latihannya!"

[END] Dressed as School Beauty ex-Boyfriendजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें