Cukup lama Taeyong berada diatas gedung itu hanya sekedar menangkan dirinya
Keadaannya cukup berantakan, matanya sembab, rambutnya acak acakan dan bajunya kotor
Dengan sisah tenaga yang ia punya, ia memutuskan untuk pulang karna hari mulai malam
Saat ia jalan menuju rumah ia sering kali mendapatkan pertanyaan dari orang lain
"Adek tidak apa?"
"Mau saya anterin pulang?"
"Adek kenapa nangis?"
Tak hanya ibu ibu atau lainnya yang menanyakan bahkan anak kecil sekalipun bertanya pada Taeyong
"Kakak kenapa menangis?"
"Ibu..kakak itu kenapa?"
"Kakak mau roti?"
Dan lain lain, Taeyong cukup bersyukur masih ada yang peduli padanya walau tidak semua
Taeyong jalan dengan tatapan kosong, ia tak peduli ada yang menabraknya atau apa malahan ia menunggu suatu kendaraan menabraknya
Ia benar benar tidak kuat, ia lelah, ia ingin menghilang dari bumi
Saat ia berjalan ada mobil yang meng-klaksonnya tapi ia tak peduli
"Taeyong!!"
"Taeyong!!!"
Namanya terus dipanggil oleh seseorang dari belakang tapi ia tak peduli, dan ia kenal suara siapa itu
"Taeyong!" Orang itu menahan Taeyong untuk terus jalan
"Kau tidak lihat didepan banyak mobil!"
Taeyong tetap tidak menanggapinya
"Kau kenapa!? Kenapa kau tidak mendengarkanku huh?"
Plakk!
"Apa kau tidak mendengarkan hatiku huh!?!"
Orang itu hanya diam
"Semua kemewahan yang kau berikan tidak dapat membuatku bahagia! Apakah kau pernah membahagiakan ku dengan cara sepele? Jawab aku!"
"Taeyong.."
"Aku hanya butuh cinta dan kasih sayang Jae! Aku tak minta apapun! Kalau kau tidak menyentuhku aku akan dapat itu! Aku kotor!"
"Ngga gitu maksud aku"
"Kau perebut semuanya! Katakan padaku kenapa kau begitu huh? Banyak jalang diluar sana kenapa harus aku? Jawab aku paman!!"
Deg!
Jaehyun terdiam, kata 'paman' mengingatkan dia pada masa lalunya
Ia merasa bersalah pada Taeyong. Jaehyun terlalu emosi dan melampiaskannya dengan alkohol
Namun emosinya sangat besar sampai menyetubuhi Taeyong yang saat itu masih pelajar
"Mengapa huh!? Aku rindu teman dan keluargaku! Kalau bukan karna Mark..." Taeyong berhenti sebentar hanya untuk sekedar melihat kearah mobil Jaehyun
Ia tau ada Mark di dalam situ, "kalau bukan Mark aku takkan mau hidup!"
"Taeyong! Kau boleh marah tapi jangan lampiaskan itu pada Mark!"
Taeyong tersenyum remeh, "Hei...apa kau lupa? Kau melampiaskannya semua padaku? Aku lelah!"
Tak sedikit orang yang melihat mereka, karna hal itu Jaehyun dengan paksa memasukan Taeyong kedalam mobil walau Taeyong sudah memberontak
Sesampainya dirumah Jaehyun langsung menyuruh Mark masuk ke kamar
"Mark masuk ke kamar, dikunci jangan lupa"
"I-iya" sebelum benar benar pergi Mark menatap Taeyong
Taeyong yang ditatap hanya mengangguk menandakan 'iya' dan Mark pun berlari ke kamar
"Kau butuh apa huh?"
"Taeyong!"
"Ohh...apa kau butuh tubuhku? Lakukanlah tapi jangan harap aku akan melahirkan kembali anakmu!"
Jaehyun terdiam beberapa saat untuk mencerna perkataan Taeyong, "maksudmu?"
Taeyong hanya tersenyum remeh lalu menunjukkan testpacknya
"Kurang jelas? Maka aku akan jelaskan, garis satu tandanya aku tidak hamil.." Taeyong diam lalu menatap Jaehyun dengan tatapan sulit diartikan
"Lalu...garis dua berarti aku hamil, disini terlihat garis dua maka aku?"
"Taeyong kau.."
"Iya! Aku hamil anakmu! Tandanya kau akan menjadi ayah! Tapi itu tidak berlaku, aku tidak mau melahirkan anak dari hasil benihmu! Cukup Mark saja yang berhasil lahir dari benihmu! Kau tau? Aku sangat terpukul! Aku bukan mesin hamil atau melahirkan!"
"Diamlah!"
"Ohh kau sudah membentakku rupanya.."
"Dengarkan aku! Aku tidak bermaksud pergi dengan Yeri, dia memaksaku!"
"Ohya? Kata katamu sepertinya tidak berkata dengan benar"
"Haish!"
Sedetik kemudian Jaehyun mencium bibir Taeyong. Taeyong memberontak sekuat mungkin tapi tenaganya kalah dengan Jaehyun
Jaehyun menjatuhkan Taeyong diatas sofa
"Akan ku tunjukkan aku benar benar mencintaimu."
"A-apa yang kau lakukan!?!"
"Diam"
"Mommy..." Nyatanya Mark benar benar tidak mengunci pintu kamarnya, ia juga masih dapat mendengar mommynya dengan Jaehyun masuk kamar
Mark tidaklah bodoh, Mark tau itu walau usianya masih sangat dini
"Hiks...mommy...maafin Mark..." Mark merasa sangat bersalah telah lahir didunia
Walau kenyataannya ini bukan salah Mark
"Mommy...maafin Mark.."
Mark kira mempunyai ayah seperti Jaehyun akan membuat hidupnya bahagia saja. Tapi di dunia tidak berlaku
Mark salah selama ini, jika saja Mark tidak meminta Jaehyun menjadi ayahnya pasti Mommynya tidak akan se-menderita ini
Matahari menampakkan dirinya, suara burung yang indah itu layaknya lagu dipagi hari
"Akh!.." rintih Taeyong saat merasakan tubuhnya telah remuk, se-remuk remuknya
"Hiks..." Taeyong mulai menangis saat ia mengingat kejadian tadi malam
"A-aku kotor hiks..."
Ia menangis dalam diam sampai ada yang memeluknya, "jangan menangis"
Tapi tetap saja Taeyong masih menangis
"Kubilang jangan menangis, aku akan merawatmu serta memberikan cinta dan kasih sayang"
"Aku-"
"Percaya padaku, aku akan pergi kerja saat aku pulang aku harap itu ada" ucap Jaehyun sambil menatap kearah perut Taeyong
Saat itu juga ia beranjak pergi ke kamar mandi
"Kuharap kau melakukan apa yang kau ucapkan Jae"
Mmf gaje, typo jnlup votment
- vi🐶
أنت تقرأ
♡Please Love Me♡ || JaeYong ✓
قصص الهواة┏ೋ┉━┉ೋ✧ೋ┉━┉ೋ┓ Please Love Me ┗ೋ┉━┉ೋ✧ೋ┉━┉ೋ┛ Jung Jaehyun yang menyesali perbuatannya dimasa lalu dan ingin meminta maaf kepada seorang gadis yang pernah ia hamili Jaehyun miris kala melihat gadis itu yang sangat menjaga dan merawat...