46. DINNER

4.5K 458 14
                                    


sesampainya di rumah Jennie, Jennie dan Lisa segera berjalan ke pintu masuk.

Jennie menekan bel dan mengetuk pintu berkali kali, tetapi tak kunjung di bukakan. sampai sekitar dua menit, barulah Ella yang membukakan pintu dan langsung memeluk Lisa.

"unniee~ aku merindukan muuu" ucap Ella mengeratkan pelukannya pada Lisa saat Lisa mencium puncak kepala Ella.

"aku juga merindukanmu Ella, sudah lama tidak mengunjungimu" ucap Lisa mengelus rambut Ella dengan sayang.

Ella mengerucutkan bibirnya sebelum menjawab, "kenapa unnie lama sekali tidak kesini? padahal Ella menunggu unnie setiap minggu"

"unnie sibuk sayang" jawab Lisa.

"ehemm" Jennie berdehem membuat Lisa dan Ella menolehkan kepalanya ke Jennie. lalu Lisa melepas pelukannya pada Ella untuk menyapa kakak kandungannya.

"eh ada Jennie unnie" ucap Ella memeluk Jennie hanya sesaat lalu melepasnya.

"aku bingung, sebenarnya siapa kakak kandunganmu hm?" tanya Jennie lalu bersedekap melihat Ella yang cekikikan.

"Jennie unnie lah"
"makanya aku sudah bosan dengan Jennie unnie, dan lebih memilih Lisa unnie" gumam Ella yang masih bisa didengar Jennie, Jennie membesarkan matanya membuat Ella melarikan diri masuk ke dalam rumah.

"YAH!!" teriak Jennie membuat Lisa terkikik tetapi kemudian dia menghentikan tawanya karena mengingat ia masih kesal dengan Jennie yang tak mengerti keinginannya.

"sialan anak itu, padahal dia sangat hormat kepadaku dulu" gumam Jennie.

"ayo masuk" ucap Jennie menggandeng tangan Lisa, sedangkan Lisa hanya diam saja membuat Jennie mengerutkan alisnya, Jennie mencoba tetap positive thinking dan masuk ke dalam rumah.


"kalian sudah datang? ayo bergabung disini" ucap mommy menepuk kursi makan disebelahnya.

"eoh, siapa yang membukakan pintu? apa pintunya tidak di kunci?" tanya eomma saat Jennie dan Lisa membuka mantelnys dan menggantungnya di hanger stand dekat sana.

"Ella yang membukakan pintu eomma, mungkin dia kembali ke kamarnya" jawab Jennie kemudian mencium tangan mommy dan eommanya lalu diikuti Lisa dibelakangnya.


Eomma Jennie sudah mengetahui hubungan diantara Jennie dan Lisa. sebenarnya ia sudah tahu lebih awal hanya saja pikirannya selalu menyangkal dan tidak mungkin anaknya menjalin hubungan sesama. bukan tidak merestui ataupun homophobic pada awalnya, ia merasa tak nyaman saja mengetahui anaknya menjalin hubungan tak normal itu menurutnya. tetapi seiring berjalannya waktu, melihat anaknya bahagia bersama Lisa, ia menjadi kasihan jika memisahkan keduanya, apalagi Lisa sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri juga. tak mungkin ia memilih untuk memisahkan keduanya karena ego nya.


"jadi, ceritakan bagaimana kalian bisa menjadi member tetap?" kata eomma melihat Lisa dan Jennie secara bergantian.

"yaaa begitu lah..., panjang kalau di jelaskan. yang penting aku sangat senang karena aku dan Lisa tidak terpisahkan." jawab Jennie lalu meraih tangan Lisa diatas meja.

"um... bisakah kalian tidak bermesraan di depan ku? daddy lagi di Swiss loh. kasihan mommy" ucap mommy melihat sinis tangan Jennie dan Lisa diatas meja.

"iya, appa lagi ke Aussie loh Jen." sahut eomma membuat Jennie bertanya tanya,

"oh ya? Jennie kira appa masih disini" ucap Jennie

"iya, baru tadi malam berangkat nya. katanya mau menyelesaikan pekerjaan nya yang disana baru pindah kesini" jawab eomma, Jennie menanggapi nya hanya mengangguk saja.

MY LIFE JOURNEY [JENLISA] ✅Where stories live. Discover now