Prelude

3.2K 681 703
                                    

Untuk pembaca yang terhormat,

.

.

Sila berspekulasi

🍃🍃🍃

"Woy! Cok! Bagi rokok dong!" ketus Rinjani pada sosok lelaki masker putih, berkaus hitam dengan topi hitam, serta earphone yang menancap di telinganya.

"Ha?!"

Dalam keadaan setengah sadar Rinjani nekat memalak rokok pada lelaki yang menyandang sebuah tabung di punggungnya.

Malahan Rinjani sampai menarik kalung besi milik cowok itu. Keduanya saling berpandangan muka. Mata Rinjani mendelik sedangkan dia bersama tatapan tak acuh.

"Jancok! Bagi rokok gak!"

"Lo siapa?!"

"PAKAI NANYA LAGI!"

"Rin, udah Rin! Astaghfirullah, Ya Allah, laailaahaillallah, makanya jangan bawa alkohol di kampus!" cerocos Gusti yang muncul dari belakang.

Lelaki berkaus hitam itu menatap Rinjani dan Gusti kebingungan. "Sorry bruh, temen gue emang agak sinting orangnya."

"Y-yoi ...."

"Lo anak arsi 'kan?"

"Y-yoi ...."

"Sekali lagi maafin temen gue yah?"

"Dimaafkan."

Lalu, Gusti menyeret Rinjani menjauh dari lelaki itu. Dia terpaksa harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk memindahkan gadis itu ke tempat yang aman. Tubuhnya agak berat manalagi dalam keadaan mabuk. Membuatnya sulit diatur.

"Ibu-ibu bapak-bapak lihatlah saya terbang ... melayang ... ah mantap!" Rinjani mulai mengacau.

"Kritis lo!"

"Abang jago. Sorry bang jago. Ampun bang jago ...."

"Sindrom tod tid, sindrom tod tid."

"Semeru, lo ngapain?" lelaki yang bernama Semeru itu kaget saat temannya Balu memegang pundaknya.

Semeru tak bergeming, dia masih memerhatikan kepergian Rinjani dalam keadaan mabuk.

Balu berkacak pinggang. "Oh ... cewek itu, dia Rinjani. Cewek paling bar-bar di kampus. Dan lagi ada rumor kalau Rinjani itu pelac-"

"Hus! Sembarangan!" secara refleks Semeru menjitak Balu.

"Duh! Sakit njir!"

"Cantik ...," gumam Semeru.

***

Coming soon ...

DEAR READERS

TITIPKAN PENGALAMAN MEMBACA KALIAN DI KOLOM KOMENTAR!

Mahasiswa Anjay [✔️SELESAI]Where stories live. Discover now