Twelve

1.6K 255 18
                                        

"Este apa kau ada disini?" Teriakku lalu Estelle muncul.

"Apa itu [YN]?" Tanya Gray.

"Ah, ini kunci yang kudapat dari rumah Duke Everlue." Kataku sembari menunjukkan kunci putihku.

"Soukka." Kata Gray.

"Estelle, aku mempunyai tugas untukmu, jagalah Gray aku ingin mengamati kondisi yang lainnya." Kataku lalu dijawab anggukan oleh Estelle.

"Jaaa...." Aku lalu berpindah tempat ke arah Erza dan Lucy.

"[YN]?! Bagaimana keadaan Gray didalam?" Tanya Erza.

Lalu aku menceritakan segala hal tentang kejadian tadi dan menceritakan tentang kunci putih yang isinya ternyata adalah Estelle. Kemudian setelah aku bercerita panjang lebar aku bisa merasakan hawa keberadaan Deliora hancur.

"Nee chan, Gray dan Natsu menang." Kataku.

"Lihat itu." Kata Happy menunjuk kearah kuil yang kemudian airnya mulai keluar menjadi air terjun.

"Cantiknya...." Tanggapku sembari menatap air terjun itu dengan berbinar binar.

"Um... Air terjun ini seperti Ul." Tanggap Lucy.

"Sudahlah, ayo kita pergi untuk mencari mereka." Kata Erza sembari tersenyum.

Kami lalu pergi ketempat Natsu, Gray, dan Estelle.

"Yahaaa selesai!" Teriak Natsu.

"Aye, Sir!!" Teriak Happy.

"Benar, aku pikir apa yang akan terjadi di sana, tapi Ul sangat hebat." Kata Lucy.

"Dengan ini kita sudah menyelesaikan misi tingkat S!" Kata Natsu meloncat kegirangan.

"Apa sekarang kita boleh naik ke lantai 2?" Tanya Lucy.

"Aho, tidak semudah itu. Kalian harus menjalankan ujian lagi, dan misi ini Belum selesai loh." Kataku lalu Erza menatap tajam ke arah mereka.

"Oh ya.... Masih ada hukuman juga yang menunggu." Kata Lucy murung.

"Sebelum itu masih ada yang harus kita lakukan bukan nee chan?" Tanyaku.

"Haik, menghancurkan bulan." Kata Erza.

"Ta—Tapi Deliora sudah mati... Jadi kutukan desa harusnya menghilang...." Kata Lucy.

"Kejadian yang kalian sebut kutukan itu bukan pengaruh dari Deliora." Tanggapku.

"Kekuatan besar dari tetesan bulan menyebabkan bencana yang menimpa penduduk desa. Meski sudah mati tetapi situasinya tidak berubah." Sambung Erza.

"Oh... Tidak mungkin..." Tanggap Lucy.

"Kalau begitu ayo pergi dan melihatnya, bagaimana?" Tanya Natsu.

"Aye sir!" Teriak Happy.

"Terus bagaimana caranya? Oi, Lyon." Kata Gray.

"Biar aku katakan... Aku tidak tahu." Tanggap Lyon.

"Apa maksudmu?" Tanya Natsu.

"Kalau kalian tidak tahu, terus bagaiamana caranya menghilangkan kutukannya?" Tanya Lucy.

"Dengan menghancurkan bulannya." Kataku dengan santai sembari menunjuk bulan itu.

"Tiga tahun yang lalu, saat kami baru sampai di pulau ini, kami mengetahui keberadaan desa itu. Tapi kami tidak pernah mengganggu penduduk desa dan tidak sekalipun mereka datang menemui kami." Kata Lyon.

"Selama 3 tahum? Tidak sekalipun?" Tanya Erza.

"Oh ya, Tetesan Bulan bersinar setiap malam dikuil ini kan? Bukankah aneh kalau mereka tidak pernah menyelidiki tempat ini?" Tanya Lucy.

Fairy Tail x Reader : Reincarnation To Another World [HIATUS]Where stories live. Discover now