Sixteen

1.6K 241 32
                                        

"Ah sialan."

"Aku tidak percaya kita bisa mundur."

"Menyebalkan! Dan kita belum membalaskan dendam Guild dan Levy...."

"Sialan!"

"Ini adalah markas besar mereka, jika kita menyerang mereka dengan sihir dari atas dan menuju ke arah barat daya...." Kata Macao yang lagi menyusun rencana.

"Nanti aku akan meledakkan mereka dengan lacrima!" Kata Wakaba.

"Keluarkan semua benda sihir yang paling menakutkan di rumah ini bagi penyihir bertipe benda." Teriak Macao.

"Lucy, jangan terus terusan merasa bersalah." Kataku.

"Gomen." Kata Lucy.

"Seorang anak orang kaya jadi incaran, maka yang akan melindunginya adalah seorang lelaki." Kata Elfman.

"Jangan berkata seperti itu!" Tanggap Gray.

"Tapi, aku sangat terkejut. Kenapa kau menyembunyikannya Lucy?" Tanya Happy.

"Aku tidak mencoba untuk menyembunyikannya. Setelah aku kabur dari rumah, aku tidak mau lagi membicarakan hal ini. Selama setahun ini, dia tidak menggubris anaknya yang kabur. Tapi, sekarang dia ingin aku kembali. Ayahku ingin memaksaku kembali, karena salahku semua kejadian ini menimpa kalian, dia tidak punya perasaan!" Kata Lucy.

"Lucy...." Kataku.

"Kalian terkena musibah ini karena kesalahanku telah kabur dari rumah kan?" Tanya Lucy.

"Itu tidak benar! hanya ayahmu saja yang salah." Kata Elfman.

"Bodoh!" Teriak Gray.

"Maaf, maksudku ini semua salah Phantom." Ralat Elfman.

"Tindakanku telah merepotkan kalian, aku minta maaf. Jika aku kembali ke rumah, itu akan menyelesaikan semuanya kan?" Kata Lucy.

"Entahlah, status tajirmu itu tidak cocok buatmu." Kata Natsu.

"Bercanda disini, melakukan petualangan, bertindak seperti orang bodoh itulah Lucy yang kami kenal. Kau sebenarnya ingin tinggal disini kan? Memang kau mau apa lagi setelah kembali ke rumah?" Sambungku.

"Kau adalah Lucy anggota Fairy Tail kan? Disinilah rumahmu." Kata Natsu lalu air mata Lucy jatuh lagi.

"Apaan? Tidak biasanya kau menangis." Kata Gray.

"Benar, air mata membuat seorang pria jadi lemah!" Kata Elfman.

***

Cana berusaha mencari Mystogan menggunakan kartunya sementara aku dan Mirajane berdiri di depan Lacrima menghubungi Laxus.

"Percuma, aku tidak bisa melacak keberadaannya Mystogan." Kata Cana.

"Jika tujuan mereka adalah Lucy, mereka pasti akan menyerang kita lagi. Sudah banyak yang terluka, ini buruk." Lanjut Cana.

"Master juga terluka, dan kita juga tidak mengetahui keberadaan Mystogan." Kata Mirajane.

"Sekali ini saja Laxus, tolonglah kami." Kataku

"Hah?!" Tanggap Laxus.

"Tolonglah kembali, Fairy Tail dalam bahaya." Kata Mirajane.

"Tua bangka itu pantas merasakannya, itu bukan urusanku. Kalian tangani saja sendiri." Kata Laxus sembari tertawa.

"Laxus, kau serius berkata seperti itu tentang jii chan? Tidakkah ada rasa ingin membantu dari dirimu yang tersisa?" Kataku.

"Habisnya... Si tua itu yang memulai perangnya, jadi kenapa aku yang harus membereskannya?" Kata Laxus.

Fairy Tail x Reader : Reincarnation To Another World [HIATUS]Where stories live. Discover now