Twenty One

1.5K 222 58
                                        

"Oi Simon, bawa Natsu dipundakmu." Perintahku.

"Kenapa aku?"

"Ssstt jangan banyak ngomong." Kataku sembari menatap tajam ke arah Simon yang lalu dijawab anggukan ketakutan oleh Simon.

"Kita harus segera mencari nee chan." Kataku sembari berjalan memimpin.

Lalu kami berempat melanjutkan perjalanan untuk mencari Erza.

Beberapa saat kemudian...

"Berat..." Lirih Simon.

"Urusai, kau daritadi tidak ngapa ngapain." Kataku sembari berjalan dengan santainya.

"Are?"

"Kau sudah bangun, Natsu?" Tanya Gray.

"Seingatku aku ditangkap oleh kendaraan yang aneh dan ukkhh-"

"Hentikan! Kalau gak mau muntah jangan diingat!" Teriak Simon.

"Tinggal bilang baju baru susah amat." Tanggapku.

"Ini bukan baju baru!" Teriak Simon.

"Oh ya, setelah kau dimakan oleh Fukuro, Gray datang menyelamatkanmu. Ya seharusnya begitu, tapi ujung ujungnya aku yang turun tangan karena Happy nangis." Kataku sembari menggosok hidungku.

"[YN]?" Tanya Natsu.

"Aku hebat kan?" Kataku yang memuji diriku sendiri dengan bangganya.

"Apa mau mu? Kalau mau membantu pasti ada maunya." Kata Natsu.

"Bwahahaha kau tau saja, pulang nanti akan kupikirkan permintaanku." Kataku sembari melihat matahari terbenam lalu dari kejauhan kami bisa mendengar para penjaga menara surga berbicara.

"Satellite Square? Jangan bercanda."

"Kita harus menyelamatkan diri!"

"Tapi kita bisa ditangkap oleh tentara Fiore!"

"Itu lebih baik daripada terkena serangan Etherion!"

"Kapalnya pergi..." Kata Happy sembari menatap kapal itu.

"Lihat kebawah." Kataku sembari menunjuk ke arah perahu.

"Aku menemukan kapal!" Teriak Happy.

"Lebih tepatnya, itu yang kita pakai kesini." Tanggapku sweatdrop.

"Sudahlah, Happy dan Gray pergilah untuk bergabung dengan Lucy dan Juvia. Sementara aku dan Natsu akan menetap disini." Perintahku.

"Ta-"

"Apa ada penolakan?" Tanyaku dengan tatapan tajam.

"HIII!!" Tanggap Gray lalu Happy membawa Gray terbang dan pergi.

"Haaaa!! Ngarang banget, aku kalah dan [YN] menang?" Teriak Natsu.

"Kau tidak sepenuhnya kalah, kau dimakan." Jawab Simon.

"Lagian terlalu cepat 1000 tahun untuk mengalahkanku Natsu." Kataku sembari menggelengkan kepalaku.

"Aku tahu kau pasti akan mengejekku tentang hal ini selama sebulan, kau benar benar licik." Kata Natsu.

"Entahlah." Kataku sembari menaikkan kedua bahuku.

"Oi oi." Tanggap Simon sweatdrop.

"Aku tidak boleh diam disini! Balas dendam, balas dendam! Aku akan melawan si otak burung itu lagi dan membalaskan dendamku!" Teriak Natsu yang sedang berapi api lalu aku menabok kepalanya.

"Urusai, kita tidak punya waktu untuk itu." Kataku yang lalu menarik syal Natsu.

"Oh iya, siapa lelaki itu?" Tanya Natsu menunjuk ke arah Simon.

Fairy Tail x Reader : Reincarnation To Another World [HIATUS]Where stories live. Discover now