S2 ~ Hanya Ingin

39 8 0
                                    


Youngmin berjalan menuju apartemennya sembari menenteng belanjaan yang baru saja ia beli di minimarket terdekat. Youngmin menyipitkan matanya ketika melihat orang yang sangat ia kenal tengah berdiri di depan pintu apartemennya.

"Woojin-ah?" Panggil Youngmin. Woojin menoleh lalu tersenyum ketika orang yang ditunggunya sudah datang.

"Ngapain ke sini malem-malem?" Tanya Youngmin sembari membuka pintu apartemennya menggunakan kunci manual. Karena apartemen Youngmin hanya apartemen murah yang tidak memiliki banyak lantai. Dan kebetulan apartemennya berada di lantai satu, dan Youngmin merasa tidak direpotkan dengan selalu menaiki tangga setiap hari.

Kenapa Youngmin memilih apartemen murah? Jawabannya, hanya ingin saja.

Youngmin tidak bisa memasak, sebenarnya alasannya adalah itu. Uang perbulannya yang diberikan orang tuanya tidak cukup untuk menyewa apartemen mahal. Jadi Youngmin memutuskan untuk menghabiskan uang yang ia miliki untuk makan enak. Ingat, makan enak setiap hari lebih penting dari sekedar apartemen atau baju atau apalah itu tentang fashion dan lain-lain.

Youngmin lebih mementingkan perutnya. Walau ia makan banyak tapi tidak gendut-gendut, sih. Tidak masalah.

"Gak ada apa-apa, kok. Cuma pengen main doang." Jawab Woojin sambil mengikuti Youngmin masuk ke dalam apartemen Youngmin dari belakang.

"Oh." Youngmin hanya manggut-manggut, lalu berjalan menuju kulkas untuk menata belanjaan yang baru saja ia beli.

"Hyung! Hari ini gue nginep sini, ya? Gue juga gak ada kelas besok." Woojin merebahkan dirinya di kasur yang berada di kamar sebelah. Kamar Youngmin.

"Hm? Mau nginep? Ya, gak masalah, sih." Youngmin berjalan menuju kamarnya lalu ikut merebahkan diri di sebelah Woojin. Menyamankan posisi dalam pelukan sang pacar. Youngmin bisa merasakan pelukan Woojin hanya di saat-saat seperti ini, karena di kampus dia tidak bisa. Youngmin memutuskan untuk merahasiakan hubungan ini dengan orang-orang, kecuali Daehwi, teman seangkatan sekaligus sahabat Woojin.

Walaupun Daehwi orang yang banyak bicara, tetapi rahasia ini tetap tidak pernah bocor dari mulutnya. Padahal hubungan Youngmin dan Woojin hampir berjalan dua bulan.

"Oh iya, bentar lagi, kan valentine, Hyung gak usah ngasih apa-apa." Woojin bersuara. Tangannya memeluk tubuh besar Youngmin, mengelus punggung lebar itu.

"Terus?"

"Mau yang lain." Bisik Woojin. Tangan Woojin menyusup kedalam baju Youngmin. Mengelus permukaan punggung putih itu, mengangkat tinggi sambil masih mengelus dengan perlahan. Merasakan halusnya kulit sang pacar, walaupun sudah sering ia melakukan itu.

Tidak sering sebenarnya. Hanya beberapa kali.

Youngmin menelan ludahnya. Youngmin menatap mata Woojin, melihat maksud dan tujuan Woojin datang ke apartemennya malam-malam. Youngmin mengerti apa yang diminta Woojin. Youngmin juga menginginkannya, akhirnya Youngmin mengangguk.

Sebenarnya mereka baru melakukannya sekali. Saat itu ketika malam natal, sekaligus malam ulang tahunnya, bahkan saat itu hubungannya dengan Woojin belum terjalin. Lalu Woojin memintanya lagi.

Sebenarnya Woojin sering meminta pada Youngmin untuk melaksanakannya lagi, tapi Youngmin selalu menolaknya. Bukan karena tidak suka, Youngmin hanya malu. Tapi untuk sekarang, Youngmin menginginkannya.

.

.

.

.

Tbc

Unpredictable Love {Champaca}Where stories live. Discover now