Canistopia - XVI

1.5K 359 168
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Sulit dipercaya. Itulah satu kalimat singkat yang melintas di benak Damien sekarang. Melakukan perjalanan sejauh ini tidak membuatnya merasa menyesal saat disuguhkan pemandangan indah yang sama sekali baru dan berbeda dengan Paris. Sebuah lembah dengan pegunungan tinggi di kanan kiri, ditambah pemukiman sederhana namun tampak nyaman berhiaskan aurora berwarna ungu dan hijau terang di atasnya. Ah, tidak lupa suara derak air sungai yang mengalir di sepanjang kiri pegunungan membuat suasana semakin terasa tenang.

“Woah!” Sudah ke dua kalinya ia berseru membuat Matt dan Sean terkekeh. Sebuah istana besar yang bahkan lebih besar dari mansion mereka di Chamonix membuat Damien ternganga. Apakah mereka tinggal di sini? Sedetik kemudian sudah dapat dibayangkan bagaimana sepinya istana saat semua orang sibuk berdiam diri di kamar masing-masing dan hanya bertemu pada jam makan.

“Kita akan tinggal di sini,” ucap Daves menatap kepolosan si newborn.

“Eh?” Damien menoleh. “Benarkah?”

Daves mengangguk. “Benar,” jawabnya seraya menatap gerbang tinggi di kejauhan sementara kaki-kakinya terus melangkah.

“Woah!”

“Kali ini apa lagi?” gumam Mike kesal sementara Fred hanya mendengus tak minat menanggapi.

“Bagaimana bisa gerbangnya terbuka dengan sendirinya?”

“Kau belum pernah melihat yang seperti itu?” tanya Matt heran.

Damien memiringkan kepalanya berpikir. “Pernah. Maksudku ... apakah di sini ada teknologi? Seperti di Paris?”

“Kau pikir hanya Paris yang memiliki segalanya?” ejek Mike.

“Tidak juga. Ada beberapa hal yang tidak Paris miliki sementara di negara lain-”

“Ya sudah! Jangan bertanya seolah-olah segalanya hanya ada di Paris!”

“Astaga, kenapa kau marah?” heran Damien.

Mike mendesah malas. “Aku jengah mendengar ucapan-ucapan tak pentingmu itu, Newborn!”

“Baik, baik.” Damien mengalah dengan wajah menunjukkan keterpaksaan.

Chris hanya menyimak sejak tadi. Ia sedikitnya sudah mengetahui bahwa anak ini memanglah berbeda. Sangat penasaran dengan banyak hal yang menarik perhatian hingga selalu saja ada pertanyaan yang terlontar dari mulutnya. Selain itu, ia juga terpikirkan saat di mana mereka tiba di portal Canistopia. Mengapa anak ini berada di lokasi yang berbeda dengannya dan yang lain?

Damien tak henti menyapu pandangannya. Rumput hijau membentang luas dengan jarak yang lumayan, menjadi pemisah antara bangunan istana dengan benteng yang berada di gerbang masuk sana. Lalu pilar-pilar, bukan main berdiri kokoh di beberapa sudutnya. Lentera kristal berlapis menggantung di beberapa bagian membuat kesan yang sangat mewah.

CanistopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang