The Haikyuu character belongs to Haruichi Furudate.
Happy reading!^^
***
"Aku disini, Raven." Tak lama Asahi muncul dari sekelompok orang yang mengepung Daichi, Atsumu, Iwazumi, dan Kuroo.
Ah, yang benar saja, ada apa ini? Oke, komunikasi mereka terputus secara langsung dari markas utama, dan Asahi yang tiba-tiba saja bersekutu dengan mereka. Seseorang tolong katakan, apakah ini mereka sedang bermimpi? Ternyata tidak.
"Ace! A-ada apa? K-kau memihak kepada siapa?! Setelah bertahun-tahun kita bekerja sama dan ini balasanmu?!" Iwazumi berteriak dengan keras, ia tak percaya sama sekali dengan apa yang dilihat dirinya bersama yang lain.
Asahi tertawa keras. "Aku memihak kalian?! Hah, tidak akan pernah sekalipun," bantah lelaki itu.
"Lalu, bagaimana dengan perjuangan kita selama ini? Dan bukankah kau juga tertawa dan berbagi kepedihan bersama kami?" Atsumu bertanya-tanya, si kuning itu juga tak percaya dengan Asahi yang sekarang ini.
"Itu ...," jeda Asahi. "Itu hanya sebuah tameng, kau tau?"
"Aku tak menyangka hal ini terjadi, dan inilah akhirnya, salah satu dari kita pasti akan berkhianat. Hanya saja, kita tak tau siapa, kapan, dimana, dan bagaimana," lirih Kuroo sambil menatap Asahi.
Daichi? Ia sudah tak mampu berkata apa-apa lagi, memori mengenai dirinya dan Asahi terus terputar. Dimulai dari mereka yang satu klub saat bersekolah, hingga saat ini.
Kedua tangan Daichi mengepal kuat, kuda-kuda kaki sudah siap untuk adu jotos. "Apa pun yang terjadi, jangan sampai kau menyesal."
"Aku tau itu."
***
Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
source: pinterest
"Insiden, beberapa tahun lalu memang terjadi, tetapi tidak dengan kematian ku," ujarnya dingin.
"Semenjak kapan kau bekerja sama dengan mereka?" Ushijima kembali bertanya. Jujur saja, banyak pertanyaan muncul di benak boss Haikyuu Division itu mengenai pria yang bisa dianggap bangkit dari alam kubur.
"Dari awal."
"Apa mau mu sekarang?" tanya Akaashi setelah mendengar pernyataan Sakusa itu.
"Melepas rasa rindu, dan salam perpisahan." Tanpa menunggu balasan dari para mantan rekannya lelaki itu melemparkan bok asap tepat di lantai dan pergi menghilang bersama kawanannya.
"Sial! Bajingan itu menghilang," umpat Oikawa geram.
"Second, Harris, dan King ada dimana?! Apa mereka tak merasakan keberadaan mereka?" Suara Yamaguchi sedikit meninggi kali ini. Namun, ia tampak gelisah, ia benar-benar kawathir dengan anggota yang lain.
