Cowok Menyebalkan;

719 153 2
                                    

"JAAAY?!" teriak Hyuka saat tiba di rumah Daniel.

Soya yang baru saja selesai membersihkan dapur, langsung menghampiri Hyuka. "Woy, lo pikir ini hutan! Kenapa teriak-teriak?"

"Maaf Soy." Hyuka menyengir lebar. "Gue nyari Jay. Dia di mana?" lanjutnya bertanya.

Melewati Hyuka, Soya menunjuk ke arah ruang tv dengan dagunya. "Itu di sana. Jangan berantakan ya kalau kalian mau main playstation," ucapnya memperingatkan.

Hyuka mengangguk mantap dan langsung mengacir menghampiri Jay. "Bro!" serunya membuat Jay terlonjak kaget.

"Apaan si!" sahut Jay sambil mengubah posisi duduknya dan menoleh ke arah Hyuka.

Hyuka malah menyengir lebar dan duduk di samping Jay. "Ayo main ps! Gue nggak akan kalah kali ini!" ucapnya bersemangat.

Mendesah pelan, Jay sejujurnya sedang malas untuk meladeni Hyuka bermain playstation. Pertama karena Jay baru saja selesai membantu Soya membersihkan dapur jadi dia lelah. Kedua, Hyuka kalau kalah akan merengek dan membuat Jay pusing.

"Ayo ah cepetan!" paksa Hyuka.

"Bisa nggak sih, lo ngizinin gue buat istirahat sebentar? Gue capek banget ini abis bantuin Soya bersih-bersih," sahut Jay dengan wajah melasnya.

Hyuka mengerucutkan bibirnya, dan mengangguk lemas. Dia mengalihkan pandangannya dan meraih remot tv yang ada di atas meja dekat sofa yang dia duduki.

Merajuk, Hyuka mengubah-ubah channel tv dengan asal. Dia tak tahu ingin menonton apa. Selang beberapa detik, dia mulai bosan dan berujung meninggalkan Jay yang sudah masuk ke alam mimpi.

"Soy, lo masih lama nggak? Ada yang bisa gue bantu?" tanya Hyuka sambil mengikuti ke mana pun Soya yang tengah mondar-mandir menyapu lantai.

Soya mendesah pelan. Dia sudah sangat paham kalau tetangganya itu pasti sedang bosan karena tak ada yang bisa dia ajak bermain. Kalaupun dia membantunya, yang ada malah menambah pekerjaannya saja.

"Mendingan lo duduk aja sana sama Jay. Atau tidur —"

Ucapan Soya terpotong karena mendengar suara bel rumahnya. Dengan segera dia memberikan sapu yang tengah dia pegang pada Hyuka. "Lanjutin nih! Yang bersih ya. Gue pengen liat siapa yang dateng."

"Oke Soy!" sahut Hyuka yang langsung mengambil alih sapunya dan melanjutkan kegiatan sapu-menyapu di area dapur.

Sedangkan Soya melangkahkan tungkainya menuju pintu utama, untuk melihat siapa yang datang.

Setelah tiba di depan intercom, Soya tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Pasalnya di layar terpampang nyata wajah seseorang yang membuatnya kesal kemarin. Siapa lagi kalau bukan Soobin.

"Lah? Ngapain itu cowok? Kok dia bisa tau rumah gue?... wah jangan-jangan," gumam Soya dengan wajah paniknya.

Dengan cepat Soya berlari untuk menghampiri Jay di ruang tv. Sesampainya di sana, Soya langsung mengguncang-guncang tubuh Jay dengan kasar hingga membuat sang pemilik tubuh terkejut bukan main.

"Jay! Jay! Bangun cepetan ilah!" seru Soya.

Hampir terjatuh dari sofa, Jay beranjak untuk duduk dan mendesah kasar. "Astaga Soy! Ada apaan sih? Lo bikin kepala gue pusing tau!" protesnya sambil mengusak kedua matanya.

"Maaf Jay. Itu! —itu di depan sana ada dia! Di depan pintu rumah gue ada dia!" jawab Soya sedikit berteriak dan jangan lupakan wajah paniknya.

Jay mengernyit heran. "Hah? Dia? Dia siapa? Lo kenapa 'sih?" tanyanya lalu menjatuhkan tubuhnya di atas sofa.

"Itu Jay! Cowok yang rebutan map sama gue kemarin! Jay, ayolah bangun! Gue takut, kenapa dia bisa tau rumah gue ya?" sahut Soya sambil menggerak-gerakkan tubuh Jay.

Jay yang tadinya masih memejamkan mata, seketika melotot tak percaya. Bahkan dia langsung bangkit dan berdiri di hadapan Soya. "Lo yakin? Ngapain dia ke sini?"

"Kalau gue tau, ngapain gue sepanik ini! Lo aneh banget 'sih Jay! Ayo cepetan temuin dia!" jawab Soya sarkas dan langsung menarik pergelangan tangan Jay --membawanya ke depan pintu.

Di depan layar intercom, Soya menunjuk wajah Soobin di sana. "Itu liat! Dia 'kan? Itu bener-bener dia!" ucap Soya heboh.

"Woah! Iya itu dia!" Jay menatap Soya. "Lo diem aja di sini. Biar gue yang buka pintunya dan nanyain maksudnya apa dateng ke sini."

Soya mengangguk paham, lalu mundur tiga langkah agar tak terlihat dari celah pintu saat terbuka nanti.

Sedangkan Jay mengunclock pintunya. Setelah terbuka, Soobin langsung menunduk dan mengatakan hal yang membuat Jay semakin bingung.

"Selamat sore. Ada Hyukanya nggak?" tanya Soobin. Sebenarnya bisa saja dia menghubungi sahabatnya itu, cuma ponsel Hyuka tidak aktif.

Tepat setelah Soobin menyadari bahwa dia mengenal seseorang di depannya. Dia terkejut hingga langkahnya mundur selangkah. "Lah yang kemarin kan? Apa gue salah alamat?" lanjutnya.

"Lo nyari Hyuka? Lo nggak salah rumah. Dia ada di dalem," sahut Jay dengan ekspresi datarnya. Dalam hati, dia berteriak akan memberitahu Sunoo kalau Soobin ada di sini.

Soobin menggaruk alis matanya asal. "Benaran? Tapi..."

"Soy, dia cuma mau nyari Hyuka." Jay mengabaikan Soobin dan malah masuk untuk memberitahu Soya. Lalu melanjutkan langkahnya untuk memanggil Hyuka di dapur.

Setelah itu Soya benar-benar muncul di hadapan Soobin dan membuat pemuda itu terkejut untuk kedua kalinya. "Lo? Gimana bisa?"

"Bisa! Ini rumah gue! Mau apa lo ke sini?" sahut Soya sedikit ketus. Bagaimana pun dia belum bisa melupakan kejadian kemarin.

Soobin mendesah pelan. "Gue mau ketemu Hyuka. Gue teman sekolahnya. Dan kata orang di rumah Hyuka, Hyuka ada di rumah ini."

"Hah? Lah lo temennya tetangga gue?" sahut Soya.

"Ini rumah lo?"

Soya mengangguk mantap. "Iya! Kenapa?"

Baru saja Soobin ingin menjawab ucapan Soya, Hyuka muncul dari belakang Soya. "Bin? Lo di sini? Sejak kapan?"

"Sejak negara api menyerang! Udah sana pergi dari rumah gue! Ajak teman lo yang nyebelin itu!" sambar Soya dengan ketus. Setelahnya, dia langsung masuk ke dalam rumah sambil menghentak-hentakkan kakinya.

Membuat Hyuka mengernyitkan dahinya bingung. Namun, berbanding terbalik dengan ekspresi Soobin. Pemuda bermata sipit itu malah menyunggingkan senyumnya.

"Astaga, dia lucu banget," batin Soobin.

"Bin, ayo ke rumah gue aja." Hyuka mengajak Soobin untuk ke rumahnya.

Mereka berdua berjalan bersisian. "Di mana Cindy?"

"Dia nggak bisa dateng karena ada les. Tapi, dia titip salam buat lo, Ka," jawab Soobin.

Terlihat Hyuka langsung tersenyum cerah dan melangkah dengan riang. Sepertinya dia menyukai Cindy.

Sedangkan di rumah Soya, perempuan itu sedang menggerutu tak jelas di samping Jay yang tengah tidur --lagi di atas sofa.

"Jay! Kenapa dia nyebelin banget sih! Baru kali ini gue ketemu sama cowok yang kayak gitu!" gerutu Soya.

Hingga beberapa detik, Soya tak juga mendapat respon dari Jay. "Jay!"

Ternyata Jay tidur sangat pulas. Membuat Soya semakin bete dan bergegas menuju kamarnya meninggalkan Jay.

***

Double update jangan?

With Jake,
©Aya, 2k20

Palang Merah Cinta | Kim SunooWhere stories live. Discover now