Persiapan JUMBARA

2.3K 341 48
                                    

"Eh ada teh Letta cantik. Mau ke mana teh?" tegur Sunoo saat ia sedang kumpul dengan temannya yang lain.

Tapi, Arletta dan sahabatnya --Jake hanya lewat begitu saja. Bahkan Arletta tak mengindahkan pertanyaan Sunoo. Tentu saja itu membuat Sunoo menjadi bahan ejekan teman-temannya.

Mari perkenalkan, teman-teman Suno; Daniel, Jungwon, dan Jay.

Jay maupun Jungwon tertawa terbahak-bahak. "Mang enak dicuekin! Kacang lagi mahal bos," ucap Jay.

Daniel menepuk pundak Sunoo. "Dasar bucin."

"Diem lu ah pada. Namanya juga lagi usaha." Sunoo mengusak surainya sendiri. "Sebenernya masih malu gua sama kebodohan gua kemaren. Teh Letta jadi tau kelemahan gua..."

"Anjir lebay banget anaknya Bapak Suho." Jungwoon menggelengkan kepalanya.

Sedangkan Sunoo malah mengerucutkan bibirnya. Hari ini dia gagal lagi mendapatkan perhatian Arletta, kakak kelas yang dia kagumi.

Sunoo mengepalkan satu tangannya lalu berkata, "gua harus semangat! Masih ada ekskul PMR buat ketemu teh Letta!"

"Beneran gila lo ya?" Daniel bergedik ngeri melihat Sunoo.

Di sisi lain, Arletta dan Jake tengah sibuk di ruang kesehatan sekolah. Keduanya mempersiapkan segala kebutuhan untuk acara JUMBARA minggu depan. Jumpa Bhakti Gembira PMR adalah salah satu kegiatan besar organisasi PMR disetiap tingkatan untuk pembinaan dan pengembangan. Setiap anggota PMR wajib mendapatkan pelatihan sebelum terlibat dalam kegiatan Tri Bhakti PMR agar siap menjalankan peran dan fungsinya.

Setiap sesi pelatihan akan menguatkan karakter (kualitas positif) anggota PMR untuk meningkatkan ketrampilan hidup sehat dan menjadi calon relawan, anggota PMR tidak hanya tahu dan trampil, tetapi juga perlu memahami dan menerapkan yang telah mereka pelajari, dalam proses pelatihan.

"Jadi gimana persiapannya Jake?"

Jake yang tengah sibuk merapikan kotak P3K menoleh sebentar. "Udah selesai kayaknya. Tinggal persiapan tandu aja. Tapi kayaknya di sana udah disiapin deh," jawabnya.

"Materi pokoknya udah disusun kan?" tanya Arletta.

Kini giliran Heesung yang menjawab. "Gerakan kepalangmerahan, kepemimpinan, pertolongan pertama—"

"—sanitasi dan kesehatan, terus kesehatan remaja." Itu Seon.

"Sama kesiapsiagaan bencana dan donor darah jangan lupa," lanjut Jake.

Dita, selaku sekertaris mengangguk membenarkan jawaban mereka. "Emang ada yang mau ditambahin?"

"Nggak usah, itu aja cukup. Yang penting prakteknya kan. Jangan lupa lebihin perban sama kasanya," jawab Arletta.

Tiba-tiba saat itu juga terjadi kegaduhan, siapa lagi kalau bukan ulah Sunoo. "Selamaaat sore semuanyaaa. Maaf saya terlambat kakak-kakak yang terhormat," serunya.

"Hadeeeh, dia lagi. Lo urus dah itu bocah," ucap Arletta pada Jake. Lalu dia beranjak menuju ruang utama yang ada di sana.

Kebetulan, ruang kesehatan SMA ILAND ini terdapat 3 ruangan terpisah; ruang petinggi, ruang rapat dan toilet. Sisanya adalah ruangan khusus merawat pasien di mana terdapat sepuluh bangsal yang tersedia. Bisa dibilang PMR SMA ILAND ini termasuk terkenal di kalangan PMR Wira atau setingkat dengan Sekolah Menengah Atas.

Baru saja Arletta ingin masuk ruang petinggi, di mana hanya ketua, wakil dan sekertaris maupun bendahara --atau bisa disingkat perangkat PMR masuk ke sana. Tiba-tiba dia dikagetkan oleh teriakan Sunoo selanjutnya.

"Teh Letta, gua minta maaf soal kemaren. Nggak lagi-lagi gua ngerjain kamu teh..." teriak Sunoo tanpa rasa malu.

Namun, Daniel yang merupakan anggota PMR juga, malu dengan tingkah Sunoo. "Bucin boleh, bego jangan! Malu-maluin lo malih! Ayo ah." Dia menyeret Sunoo agar keluar dari ruangan tersebut.

Jake dan yang lain hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Sunoo. Terhitung sudah setahun Sunoo tak pernah lelah mengejar cintanya Arletta tapi tak pernah berhasil.

"Diem dulu kenapa sih. Gua lagi usaha biar nggak dicuekin teh Letta!" bentak Sunoo setelah di luar ruangan.

"Makan tuh cinta!" Daniel meninggalkan Sunoo sendirian.

-•-

With Jake,
©Aya, 2k20

Palang Merah Cinta | Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang