35. Tawa untuk Selamanya [End]

801 76 20
                                    

Ini kisah kami bersama, kan kuceritakan pada pena agar dia menyampaikan pada selembar kertas dengan tinta. Hanya ingin berkisah untuk kembali memeluk erat semua kenangan yang kami ukir bersama. Meski tak seindah kisah orang di luar sana, tapi ini kisah terbaik yang kami punya.

Pada awal pertemuan, tanpa saling menatap lembut atau bahkan berpikir teman. Kita hanya mengikuti arus untuk setelahnya berkenalan. Saling menggali dan digali kisah kehidupannya. Sampai pada saat di mana kita bukan lagi kita yang sebelumnya ....

Kisah kita dimulai, menjadi pemain adalah hobi terbaru kita. Namun, itulah yang juga menjadi alasan orang-orang membenci kita. Padahal, sejatinya kita tak ada maksud untuk menyakiti.

Kita pemain, tapi bukan asal main. Kita memilih target, tapi bukan asal target. Yang dilihat oleh mata, tak selamanya nyata. Yang didengar oleh telinga, tak selamanya sebuah fakta. Jadilah bagian dari kami, maka kalian akan mengetahui semuanya. Siapa kami? Hanya kami yang tau.

Well, secarik kertas ini akan menjadi pengingat kita bagaimana kisah sulit kita terlewati dengan tetap bersama. Bagaimana rasanya patah, bagaimana rasanya jatuh, bagaimana rasanya terbang dan melayang, kita pernah menjalani semua bersama. Tanpa ada rahasia. Mungkin yang terakhir adalah Rara. Dengan kebohongan terbesar Rey yang bahkan melibatkan semua murid-murid SMA Melodi. Namun, Rara sendiri sekarang masih bisa tersenyum, hebat! Aku padamu, Ra!

Aku pun tak tahu apakah kisahku sendiri dengannya sudah selesai atau bahkan lebih panjang (?) Karena aku pernah mendengar dari Vania. Yups! Si peramal itu. Entahlah, aku hanya akan menjalani semuanya sesuai alur yang ada.

Vivi and Aylin. Tenang banget yah idup kalian. Masih punya seseorang yang bahkan dari awal udah sama kalian. Atau enggak (?) Yeah, seenggaknya kita udah lewatin masa-masa sulit itu. Apakah ada yang lebih sulit lagi ke depannya? Biarlah ....

Kami tak akan membongkar semuanya. Biarkan yang rahasia, tetap menjadi rahasia. Bagaimana kalian memandang kami, bagaimana kalian menilai kami, itu hak kalian. Kami tak akan mengganggu.

Mereka pergi dan meninggalkanmu, bukan berarti mereka tak peduli. Mereka butuh waktu untuk kisah mereka, sebelum akhirnya kembali lagi. Kamu adalah sosok istimewa yang diciptakan dengan keteguhan dalam kesendirian. Senyummu kan menemanimu mengukir kisah dalam pilu.
Tertanda. Vivi Oktavia.

Kisahmu rumit, hidupmu sulit. Namun, kau pun tahu kau mengenal baik kata sakit. Jadikan memori indah dan peluk erat semua kenangan yang tercipta. Jangan pernah mundur dan jangan pernah menghindar.
Tertanda. Rara Angelina Syahla.

Hidup bukan sekedar memperjuangkan dalam diam. Ungkapkan jika memang diperlukan. Tak ada salahnya kita berbicara untuk memulai hal yang akan menjadi kisah kita.
Tertanda. Raylina Azzahra.

“Hidup adalah kedamaian, keseimbangan, dan juga kemerdekaan. Jikalau sulit melepas, maka jangan dilepas. Jikalau sulit melupa, maka jangan dilupa. Jikalau sulit menggenggam, maka jangan digenggam. Sesimpel itu. Biarkan semesta yang bekerja di saat dirimu sudah lelah dengan semuanya. Cukup jalani dan kuasai diri. Jangan sampai dirimu yang dikuasai.”
Tertanda. Manusia terimut, Zyana Acelcia Zivallo.

***

“Baca apaan lo?”

Zyana terlonjak kaget. Kertas yang dipegangnya pun terlepas dan jatuh ke lantai. Ia menormalkan degup jantungnya lalu menatap Vivi tajam. “Bisa gak sih jangan ngagetin?!”

Vivi tertawa lepas. “Gak, itu sih derita lo. Suruh siapa bengong.”

“Buset, udah ribut aja lo berdua.”

FUCKGIRL COMEBACK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang