9

133 39 9
                                    

Kun kini tengah duduk di pasir sembari menggoyangkan kedua kakinya yang tak bisa diam sedari tadi. Sekarang sudah pukul 8 lewat 10 menit, tapi Sally belum kunjung tiba juga.

Ya, Kun sebenarnya juga tidak akan terkejut kalau Sally tiba-tiba berubah pikiran. Tapi Kun juga tau, Sally tidak pernah ingkar janji.

"Maaf ya, Kun. Udah lama nunggu ya?"

Kun menoleh dan ia melihat Sally berdiri di depannya. Wanita itu menggunakan dress putih selutut yang terlihat elegan di mata Kun.

"Nggak kok." jawab Kun.

Sally duduk di sebelah Kun. Lalu Kun menuangkan satu botol wine ke salah satu gelas, lalu ia memberikannya pada Sally.

"Thank you." balas Sally.

Kun mengangkat gelas wine nya sembari tersenyum. "Untuk keberhasilan proyek Qian Kun."

Sally juga tersenyum. Tangan kanannya tergerak untuk menyatukan gelas yang ia pegang dengan gelas milik Kun. Setelah terdengar suara dentuman kedua gelas itu, mereka berdua mulai menegak minuman mereka.

Lalu keadaan menjadi canggung karena tak ada yang memulai percakapan. Kun dan Sally sedari tadi hanya menundukkan kepalanya.


"Kun," "Sally,"


Mereka berdua saling lihat-lihatan, lalu mereka tertawa canggung. "Kamu dulu." kata Kun.


"Aku yakin sih yang mau kita bicarain sama," kata Sally. "Kamu ngerasa aneh gak sih, kenapa tiba-tiba kita bisa dengar suara hati satu lain?" tanya Sally.

Kun menghela napasnya. "Aku juga bingung. Rasanya semua ini gak masuk akal. Tapi nyata."










"Aku pernah berpikir, apa Tuhan sengaja, agar kita bisa lebih memahami satu sama lain?" tanya Kun.


Pernyataan Kun berhasil membuat Sally menoleh ke arah pria itu. Cepat-cepat Kun tertawa pelan. "Bercanda. Kan sekarang status kita udah beda."

Sally mengangguk pelan sambil tersenyum, lalu ia menundukkan kepalanya.

"Sally," panggil Kun.

"Hm?" sahut Sally.

"Walaupun kita sudah putus, dan kita batal menikah, aku harap... semoga kita tetap berhubungan baik ya?" tanya Kun. "Semoga kita bisa tetap jadi teman yang baik."

Pernyataan Kun barusan berhasil menghujam hati Sally. Tidak usahkan Sally, bahkan Kun sendiri yang mengatakannya  juga merasakan begitu.

"Pasti." balas Sally. "Mau gimana pun, aku udah menghabiskan empat tahun hidupku sama kamu. Empat tahun... itu bukan waktu yang sebentar. Dan selama empat tahun itu... aku sangat bahagia, tanpa ada penyesalan. Walaupun sekarang hubungan kita sudah berakhir." sambung Sally.

Kun tersenyum mendengarnya, di satu sisi hatinya begitu perih. Tapi di satu sisi, hatinya juga lega.



Setidaknya mereka berpisah secara baik-baik.

"Aku juga mau minta maaf. Sekali lagi. Aku sama sekali gak maksud buat bohongin kamu. Tapi aku memang pengecut karena udah merahasiakan hal sebesar itu." kata Kun. "Kamu nggak salah. Kamu pantas untuk merasa kecewa kepada aku. Dan aku juga pantas mendapatkan ini semua. Anggap aja ini karma untuk aku."

"Terima kasih karena udah jujur pada akhirnya, Kun." balas Sally. "Semoga ini jadi pembelajaran untuk kamu, dalam hubungan itu tidak hanya cinta dan kebahagiaan. Tapi juga kejujuran dan kepercayaan."


Kun mengangguk pelan. Sebuah pembelajaran yang besar dalam hidup Kun. Kun tak akan bisa melupakannya. Dan Kun tidak ingin melakukannya lagi.

Tiba-tiba ponsel Sally berdering. Sally mengambil ponselnya dari clutch putihnya itu. Lalu Sally melihat nama 'Yangyang' tertera.

"Yangyang telfon. Tumben banget." kata Sally dalam hati.

Sally mengangkat telfon Yangyang tersebut. "Halo, Yangyang?" sahut Sally.

"Ci Sally!! Kata Papa, Ci Sally lagi di Bali ya?! Sama Ko Kun?!" tanya Yangyang dari seberang telfon.

"Iya, Cici lagi di Bali. Besok Cici balik ke Jakarta. Ada apa, Yangyang?" tanya Sally balik.

"Ketemuan yuk, Ci! Aku lagi di Bali sekarang, liburan sama temen-temen. Bosen banget ni temen-temen bukannya liburan malah mabok." seru Yangyang. "Ajak Ko Kun juga Ci!!"



Mampus, umpat Sally dalam hati. Bisa bahaya kalau Yangyang tau, Kun sama Sally ternyata udah putus?!


"Ayo dong Ciiiii. Aku tuh gak pernah ketemu sama Cici, masa ngobrol lewat telfon terusss? Aku juga mau ketemu sama Ko Kun!" rengek Yangyang.












"Kun, ini gimana?"

"Iyain aja."

"HAH?!!!"



haiiii semuaaaa masih ada yang nungguin cerita ini gaaak? aku minta maaf ya atas slow update nyaaa🥺

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

haiiii semuaaaa masih ada yang nungguin cerita ini gaaak? aku minta maaf ya atas slow update nyaaa🥺

dari chapter ini dan chapter selanjutnya akan menjadi clue untuk buku ke-5 way v the series! hehehe stay tune yaaa.

⁴ love talk ㅡ kun,sallyWhere stories live. Discover now