10

159 43 7
                                    

Sally dan Kun hanya diam sembari memperhatikan Yangyang yang duduk di depan mereka sedang makan dengan lahapnya.

"Ci Sally sama Ko Kun gak makan?" tanya Yangyang.

"Udah makan tadi." jawab Kun sambil tersenyum.

Sally menghela napasnya pelan lalu menatap Yangyang khawatir. "Papa tau kalau kamu lagi di Bali?" tanya Sally kepada Yangyang.

"Ya nggak dong, Ci." jawab Yangyang enteng, seakan gak ada beban.

Sally menghela napasnya lagi. Sally tau betul, Papa nya itu... bisa dibilang strict dan pemarah. Yangyang juga sering cerita ke Sally kalau Yangyang itu sering dipukul sama Papa. Terkadang Sally kasihan sama Yangyang, tapi adiknya itu memang bandel dan keras kepala juga. Kalau Papanya tau Yangyang pergi ke Bali tanpa izin... tamatlah sudah.

"Jangan berantem terus dong sama Papa, Yang. Jangan bikin Papa marah." kata Sally.

"Udah biasa, Ci. Yangyang udah kebal dikasarin Papa." balas Yangyang.

Yangyang menoleh kepada Kun. Lalu ia bergantian menoleh ke arah Sally. "Ci Sally, Ko Kun, kalau nanti Cici sama Koko udah nikah... Yangyang boleh gak tinggal sama kalian?"

Mendengar itu, Sally dan Kun langsung panik.





Bukan, bukannya Yangyang gak boleh tinggal sama mereka. Tapi masalahnya... pernikahannya aja batal.





"Pasti kamu mau ngehindarin Papa dan Mama kamu ya?" tanya Sally.

Yangyang mengangguk. "Aku jenuh banget tinggal sama Mama dan Papa. Aku benci Papa. Alasan kenapa aku bertahan di rumah itu cuma Mama. Kalau gak karena Mama, aku pasti udah kabur dari dulu."

Tangan Sally tergerak untuk mengusap puncak kepala Yangyang. "Kamu gak boleh gitu. Papa itu baik kok. Papa itu sayang sama kamu. Papa kayak gitu demi kebaikan kamu."

Kun memperhatikan Sally dalam diam. Kun tau, Sally pasti sayang pada Yangyang. Tanpa melupakan fakta kalau Yangyang itu saudara berbeda ibu. Walaupun begitu, Sally tidak pernah terbesit untuk membenci Yangyang.

Sally menoleh ke arah Kun. "Kun, menurut kamu gimana... apa kita jujur aja ke Yangyang?"

"Aku gak tau. Aku rasa sekarang bukan waktu yang tepat." balas Kun.

"Ko Kun, Ci Sally, kok diem aja? Kayak bukan orang pacaran aja!" tegur Yangyang.

Sally dan Kun langsung lihat-lihatan canggung. Lalu Yangyang tergelak pelan, "Bercanda Ko, Ci. Jangan ditanggepin serius."

"Udah malem. Kamu Ko Kun sama Ci Sally anter pulang ya?" tanya Kun.

Yangyang pun mengangguk sebagai jawaban. Setelah membayar, mereka langsung meninggalkan restoran menuju mobil Kun.

Ternyata hotel tempat Yangyang dan teman-temannya menginap tidak jauh dari restoran tersebut. Kira-kira hanya perlu waktu 10 menit untuk sampai ke hotel.

"Terima kasih Ci Sally dan Ko Kun. Yangyang seneng banget ketemu kalian. Sampai ketemu di Jakarta!" kata Yangyang.









"Yangyang," panggil Sally ketika Yangyang hendak keluar dari mobil.

"Ya, Ci?" sahut Yangyang.









"Maafin Cici dan Ko Kun." kata Sally. "Tapi kami... memutuskan untuk batal menikah." sambung Sally.

Mendengar itu, Kun cukup terkejut karena Sally langsung memberitahukan Yangyang apa yang terjadi sebenarnya. Tapi Kun juga tidak ingin melarang Sally, cepat atau lambat Yangyang memang harus tau kebenaranya. Semua orang harus tau kebenarannya.

⁴ love talk ㅡ kun,sallyWhere stories live. Discover now