13

988 251 20
                                    

Bulan dan Yuqi duduk meluruskan kakinya.

Keduanya baru saja usai latihan untuk kenaikan sabuk, yang kebetulan diadakan Minggu depan. Bertepatan dengan festival sekolah, Bulan berharap harinya tidak bersamaan.

"Gak paham gue gimana capeknya Naeun jadi ekor Mark." Kata Yuqi dengan matanya fokus memandang Naeun dan Mark berjalan di koridor sekolah berdua.

Naeun tampak mencatat sesuatu dengan buku di tangannya, sementara Mark tampak mengucapkan sesuatu hal penting sampai Naeun fokus mencatat.

Bulan menganggukkan kepalanya setuju dengan ucapan Yuqi. "Gue lebih milih capek karna latihan karate, daripada organisasi gitu."

Yuqi kini menoleh memandang Bulan, "lo enggak cemburu, kan?"

"Cemburu apa?"

"Cemburu sama Naeun."

"Kenapa?"

"Ya cemburu. Cemburu Naeun jadi ekor Mark, kemana-mana berdua gitu."

Bulan berdecak pelan, "gila kali kalau gue cemburu. Bukan siapa-siapa pake cemburu."

Yuqi menahan senyumnya mendengar ucapan Bulan barusan. "Jadi, kalau Lo siapa-siapa nya Mark, Lo bakal cemburu?"

"Apa sih, Qi!" Sentak Bulan kesal, mendapat gelak tawa dari Yuqi.

"Guys! Ayo kita kumpul dulu!" Panggil Yohan berkacak pinggang, sesekali mengusap peluh di wajahnya.

"Kenapa Han?" Tanya Dino yang dapat didengar oleh anggota lainnya.

"Gue mau nyampein masalah rapat ketua ekskul sama pengurus OSIS." Jelas Yohan, diangguki mereka semua termasuk pula Yuqi dan Bulan yang sudah duduk manis di hadapan Yohan.

Yohan memerhatikan tujuh orang yang tergabung dalam ekskul karate yang dipimpinnya.

Matanya tertuju pada Bulan dan Yuqi yang duduk di depannya.

Yuqi dan Bulan saling pandang sesaat, sebelum mengernyit heran membalas tatapan mata Yohan.

"Kalian Minggu depan udah tau belum, ujian kenaikan sabuknya kapan?"

Bulan dan Yuqi serentak menggelengkan kepalanya, "tau nya cuma Minggu depan." Bilang Bulan kemudian.

Yohan lalu mengangguk paham, kini ia beralih pada Jeno yang duduk tak jauh dari Bulan dan Yuqi.

"Lo tanding kapan, Jen?" Tanya Yohan.

Jeno tampak mengingat-ingat sebentar, "Minggu depan juga, bang. Mulai Senin depan gue udah fokus latihan buat tanding."

"Woojin dah siap?"

Woojin yang duduk di sebelah Jeno cengengesan menunjukkan gigi gingsul nya, "siap gak siap harus siap."

Yohan mengangguk paham. "Berarti, nanti yang kosong Minggu depan cuma Dino, Bomin , Hangyul, kan?"

"Lo?" Tanya Hangyul pada Yohan.

"Gue dampingin Bulan sama Yuqi naik sabuk atau dampingin Jeno sama Woojin tanding."

"Terus kalau kosong ini mau diapain kitanya?" tanya Dino mendapat anggukan dari Bomin dan Hangyul.

Yohan menghela napasnya, "buat festival sekolah Minggu depan, semua ekskul diminta buat nampilin pertunjukan di panggung."

"Disuruh ngapain? Nari?" Tanya Woojin heran, mengundang gelak tawa dari yang lain.

"Yakali kita disuruh nari, bang?" Sahut Bomin tertawa, menggelengkan kepalanya heran.

"Turun harga diri gue, keren-keren gabung karate udah sabuk coklat malah disuruh nari." Hangyul mendengus pelan.

Sementara | Mark Lee✔️[Completed]Where stories live. Discover now