•°•April•°•

1.1K 141 217
                                    

1 April. Kalau tidak salah hari ini adalah ulang tahun kakak kandung Aya, Yotsuba Tamaki. Ne Riku, salah satu temanmu berulang tahun. Apa kau tidak mau bangun dan mengucapkan selamat padanya?

"Tenn-nii aku takut."

"Kenapa kau takut Riku? Ini kan hari ulang tahun kita, seharusnya kau bahagia"

"Ulang tahun hanyalah pertanda bahwa hidupmu telah berkurang satu tahun di dunia Tenn-nii."

"Huh kau bilang apa?"

"Iie, bukan apa-apa."

Ah aku kembali teringat hari itu, saat dimana Riku takut dengan hari ulang tahunnya sendiri. Apa selama ini dia masih takut akan hal itu? Tapi tahun lalu dia terlihat begitu senang sebelum akhirnya pingsan tak sadarkan diri seperti sekarang. Tapi bedanya, saat ini Riku ku tak sadarkan diri dalam waktu yang lebih panjang.

Aku melanjutkan cerita yang sedang aku bacakan untuknya. Setelah habis aku menutup dan menaruh buku itu di dalam tas yang aku bawa. Tanganku beralih memainkan poni merahnya. Wajah tidurnya tak seindah dulu, pipi tembem nya kini tirus.

Kutaruh kepalaku disamping kepalanya. Memejamkan mata, mencoba untuk tidur. Mungkin aku bisa bertemu dengannya di mimpiku nanti, tapi sayangnya aku tak mengantuk. Dari samping, bisa kudengar deru nafasnya dengan sangat jelas. Setiap hembusan yang keluar menyisakan luka mendalam di hatiku.

Riku, kapan kau bangun? Aku merindukanmu, aku ingin menyuapimu sedikit- ah tidak! Banyak makanan bila perlu, agar kau kembali sehat. Agar Riku ku yang imut kembali, bukan Riku yang kurus dan hampir terlihat seperti Kujou-san, aku tidak suka.

Riku? Lihatlah ini, kue stroberi buatanku dan Izumi Mitsuki, maukah kau mencicipinya walau hanya sesuap? Ayo bangun dan makan bersamaku.

Hora, disampingmu ada boneka kelinci pemberian si Izumi Iori, ayo bangun dan mainkan bersamaku. Tidakkah kau bosan mendengar ku mengucapkan kata bangun? Riku? Ayolah buka matamu, tidur berlebihan tidak baik untuk tubuh.

Aku mengangkat kepalaku lalu memperbaiki selimut yang menutupi tubuh rapuhnya. Riku, malam ini IDOLiSH7 mengadakan konser lagi, ayo kita tonton bersama.

"Tenn kau sudah makan? Ini aku bawakan makanan untukmu."

"Kenapa kau hanya bawa satu sobaman?"

"Hah?"

"Kenapa kau tak bawakan juga untuk Riku?"

"Tenn."

"Pergilah, aku tak lapar."

"Perut dan mulutmu mengatakan hal yang berlawanan bocah."

"Jika Riku tak makan, kenapa aku harus makan?"

"Hah! Iya iya ini aku sudah bawakan roti untuk Nanase, jadi kau makanlah sekarang."

"Uhm terima kasih."

Aku tak peduli dengan tatapan iba kalian, yang kuinginkan bukan belas kasih dari kalian melainkan senyum dari adik kecilku.

Sepanjang hari aku hanya diam dan menatap wajah mu. Apakah kau tak mau menatap wajahku?

"Riku-"

Hah aku kehabisan kata-kata untuk membujukmu. Pfft- kakak macam apa aku, hanya sekedar membujuk anak polos untuk bangun saja tidak bisa. Hahaha jadi sekarang setelah keluar dari dunia idol kau beralih profesi jadi putri tidur ya Riku? Kenapa tak sekalian kau ajak si Izumi Iori untuk menjadi pangeranmu? Bukankah kau lebih menurut padanya?

Oh! Jangan katakan kalau kau lebih menurut padaku, buktinya kau tak mau mendengar perintahku untuk bangun. Riku, kuhitung sampai tiga! Kalau kau tak bangun maka aku akan pergi.

The Last PetalWhere stories live. Discover now