[END] A smile that heals wounds as wide as the ocean. Luka bukan siapa-siapa dan tak punya apa-apa. Luka hanya punya luka, dirinya sendiri. Hidupnya selalu berada di tengah-tengah. Bisa dibilang, Luka tak pernah menjadi pemeran utama di cerita siapa pun, bahkan di cerita hidupnya sendiri. Karena hatinya telah layu, meredup seiring luka yang terus mengaga tanpa sempat terobati dan tersentuh tangan siapa pun. Bahkan kalimat "mulai esok, ia akan mulai mengobati lukanya sendiri" di cerita ini tak pernah terjadi karena waktunya telah usai. "Mama, jantung Luka sakit, tapi di dalam sini ... hati luka jauh lebih sakit." - Aluka Rakenza, 17 tahun Highest rank #1 in sick
21 parts