𝗍 𝖺 𝖾 𝗒 𝗈 𝗇 𝗀

4K 424 27
                                    

bunyi alarm yang nyaring kini mendominasi kamar milik taeyong. dengan segera laki - laki itu mematikan alarm dari ponselnya. hari ini taeyong bangun lebih awal. mungkin dia terlalu bersemangat untuk hari ini.

setelah menyiapkan baju, taeyong segera keluar dari kamarnya dan beralih menuju kamar putri kecilnya, reine. pintu berbahan dasar kayu itu taeyong buka. menampilkan putri kecilnya yang masih tertidur pulas.

ujung bibir taeyong sedikit terangkat saat dia melihat pergerakan dari reine ketika dia membuka gorden kamar putrinya itu. membiarkan sinar matahari masuk menuju kamar yang di dominasi oleh warna ungu muda.

" pagi tuan putri, mau ketemu bunda kan hari ini ? "

taeyong mengusap pucuk kepala reine ketika anak gadis berumur enam tahun itu merubah posisinya menjadi terduduk dengan mata yang masih mengantuk.

reine mengangguk pelan menjawab pertanyaan taeyong tadi. ketika matanya sudah terbuka semua, reine lantas beranjak turun dari ranjangnya. namun taeyong lebih dulu menahannya.

" minum dulu, bunda nanti marah "

lagi - lagi reine mengangguk. taeyong memberikan putrinya itu satu gelas kecil yang berisi air putih yang sudah dia bawa tadi ketika hendak masuk ke dalam kamar anaknya.

" papah, rei kangen bunda "

mengangguk kecil, taeyong pun sama. dia juga merindukannya.

" papa juga kangen. makanya hari ini kita mau ketemu bunda. reine mandi dulu ya "

menggendong tubuh kecil reini, taeyong segera berjalan keluar dari kamar dan berhenti tepat di depan pintu kamar mandi.

" awas licin, mandi yang bersih ya "

" iya papa "

. . .

" reine yang bawa "

tertawa kecil, taeyong memberikan buket bunga daisy serta beberapa bunga lainnya yang memberikan kesan cantik di buket bunga tersebut. itu permintaan reine sendiri untuk membeli bunga. gadis kecil itu bilang kalau dia ingin membawa bunga untuk mamanya nanti.

dengan reine di tangan kanannya, taeyong pun masuk menuju rumah sakit di mana istri dan juga ibu dari reine di rawat. reine tersenyum cerah ketika di sapa oleh beberapa perawat yang mengenalinya.

your point of view

aku tergelak kaget ketika pintu ruanganku di buka bersamaan dengan pekikan nyaring dari putri kecilku yang manis. reine lee. aku sangat merindukannya.

" bunda !! "

tidak sampai di situ saja aku kagetnya, aku terkejut lagi ketika reine datang dengan buket bunga di tangannya, sangat cantik.

" ini buat bunda "

reine mengangkat buket bunganya kearahku. dengan cepat aku menerima buket bunga itu dengan senang hati. tanganku terangkat untuk mengusap pucuk kepalanya lembut.

" makasih ya sayang "

atensiku kini teralih ketika taeyong, suamiku tiba - tiba sudah berada di sebelah reine. taeyong mengangkat putri kecilnya menuju pangkuannnya.

" ih papa ! mau meluk bunda "

aku terkekeh kecil, kemudian aku mengambil alih reine dari pangkuan taeyong menuju dekapanku. memeluknya erat melepas semua rasa rindu yang sudah aku tabung selama tiga bulan ini.

mencium pucuk kepalanya gemas, tanganku tergerak untuk mengusap punggung kecilnya.

" bunda kok nangis ? bunda jangan sedih "

pertanyaan reine barusan membuat taeyong gelisah. aku menatapnya lembut dan menggeleng menandakan aku tidak apa - apa.

" enggak, bunda enggak sedih. bunda bahagia sekarang "

mencoba tersenyum, namun gagal. aku segera mengusap kedua pipiku yang basah akibat air mata yang terus bercucuran saat memeluk reine tadi.

" reine, bunda mau ngobrol sama papa dulu. kamu duduk di sana bisa ? "

reine mengangguk. dia segara turun dari atas ranjangku dan duduk di salah satu sofa yang tersedia di ruang rawatku ini. aku menganggukkan kepalaku. menyuruhnya untuk menutup telinganya serta memejamkan matanya.

" aku kangen sama kamu "

tersenyum tipis, aku menatap taeyong yang juga tengah menatapku dalam - dalam. aku mengangguk, mengerti bagaimana perasaannya sekarang.

" kalau aku pergi, kamu harus nikah sama- "

" gak akan. aku gak akan nikah lagi "

taeyong tiba - tiba memelukku. kepalanya dia taruh di ceruk leherku dan aku bisa merasakan kalau dia tengah menangis. ya tuhan, tolong beri aku kesempatan sekali lagi.

" kamu gak boleh egois. reine nanti gimana ? kamu sanggup jaga reine sendirian ? "

" sanggup. aku sanggup ngurus reine sendirian ", melihat wajah taeyong yang berantakan sekarang, rasanya hatiku teriris.

" gak akan ada yang bisa gantiin kamu. siapaun gak ada yang bisa "

aku tersenyum tipis kearah taeyong, mengambil nafas sejenak, aku berharap waktuku masih panjang.

" percaya sama aku, kamu bakal sembuh "

ya semoga ..

. . .

( kamu bakal sembuh )

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

( kamu bakal sembuh )

aakakakka sakit hati nulisnya. liat keadaan bubu sekarang makin merasa bersalah :(
aku ada plan buat selesein 23 memb sebelum tahun baru. enggak tau bisa apa enggak, aku bakalan cobaa :))

get well soon taeyong, leader kesayangan sijeunin !!♡︎

have a nice day ♡︎

sugar ; NCTWhere stories live. Discover now