𝗃 𝖾 𝗇 𝗈

4.1K 427 57
                                    

jeno dengan anak kecil itu salah satu kelemahan terbesar semua kaum wanita, termasuk aku. melihat jeno sedang bercengkrama dengan biel, adik laki - laki ku yang baru berusia enam tahun, yang duduk di atas pangkuannya benar - benar membuat hati seketika menghangat.

hari ini kedua orang tuaku tengah mengunjungi saudara di kota sebelah. perjalanannya cukup jauh, mereka menginap di sana sekitar tiga hari dan hanya aku dan biel yang tidak ikut. alasan pertama, aku sedang dilanda banyak tugas, yang kedua, biel akan rewel jika aku tidak ada di sebelahnya.

berdua di rumah dengan adik yang penurut bukan masalah besar.

" biel kalo udah besar mau jadi apa ? ". tanya jeno kepada biel di pangkuannya yang bisa aku dengar jelas dari dapur.

" mau jadi dokter kayak kak je ! ". menatap sebentar kearah keduanya, aku bisa melihat raut wajah antusias biel di sana.

kemarin, tiba - tiba biel masuk ke dalam kamar ku dan bertanya panjang lebar tentang jeno. sebenarnya aku tidak tahu apa tujuannya tapi melihat biel yang antusias jika jeno datang ke rumah aku menjadi senang. berarti jeno sudah di terima biel kan ?

dulu sempat ada konflik antara biel dan aku hanya karena jeno. biel marah waktu tahu aku sudah bertunangan dengan jeno. biel bahkan libur berbicara denganku kurang lebih tiga hari. alasannya, karena takut aku tidak sayang lagi kepadanya.

ya Tuhan, lucu sekali.

dan akhirnya biel meminta maaf kepadaku dan juga jeno. kalau di ingat lagi, raut wajah biel lucu ketika meminta maaf.

" kenapa mau jadi dokter kayak kak je ? "

" soalnya kata kakak, kak je itu hebat. bisa sembuhin penyakit orang - orang. bisa nyelamatin orang - orang. biel juga mau ! "

dengan gemas, jeno mengusak pucuk kepala biel. lalu tangannya beralih untuk mencubit pipi berisi miliknya.

" ih kak je, rambut biel jadi berantakan ! "

jeno tertawa pelan. " just like his sister ". gumamnya sembari membenarkan anak rambut biel dengan tangannya yang terlampau lebih besar dari tangan biel.

" makan siang yuk ! ". seruku sambil melepas celemek hitam yang sedari tadi aku gunakan selama memasak.

" kak je ayo makan ! "

biel sudah turun dari atas pangkuan jeno. berlari kecil menuju kearah meja makan.

" mau di sebelah kak je "

" kok enggak sama kakak ? ". aku mengangkat tubuh kecilnya untuk aku dudukkan di atas kursi tepat di sebelah jeno, dan aku duduk sebrang mereka berdua.

" kakak sering marah. biyel takut "

jeno di sebelahnya tertawa lepas setelah mendengar ucapan biel. aku berdecak pelan lalu mendengus kesal.

" tuh biel, kakak kamu ngambek "

" biarin "

cara balikin biel jadi bayi lagi gimana sih ??

+

" je makasih ya "

" buat ? ". jeno menatapku dengan tatapan penuh tanda tanya. alisnya dia angkat sebelah sisi.

" jagain biel yang makin hari makin aktif "

menutup pintu utama setelah membuang sampah, aku menguncinya. jeno akan menginap disini. kamar tamu menjadi tempatnya sekarang.

sugar ; NCTWhere stories live. Discover now