𝗋 𝖾 𝗇 𝗃 𝗎 𝗇

3.2K 376 24
                                    

" naksir sama gue ? cepet kerjain tugas nya "

berdecak pelan, aku merotasi kan kedua bola mataku malas setelah ketahuan melihat lelaki itu kurang lebih sekitar tiga menit.

" enggak. gue cuman capek natep soal terus. mending natep ciptaan tuhan di depan gue yang masyaallah ini. mubazir kalo gak dilihat ". aku menaikkan dua alisku secara bersamaan. berniat menggoda renjun yang duduk di depanku.

" ha ha ha, basi. cepet kerjain atau gue tinggal pulang ? ". renjun mengunci layar ipadnya dan menaruh stylus pen nya kedalam case ipad nya juga. menandakan kalau dia benar - benar bersiap untuk pulang.

" ih jangan dulu dong. gue belum puas natep lo soalnya "

mendengus sebal, aku pun kembali memfokuskan mataku kearah buku tugas milikku. matematika memang tidak menyenangkan. lagu itu benar - benar sebuah kebohongan.

matematika ilmu yang menyenangkan. itu bagi renjun. beda bagiku. matematika itu mimpi buruk.

" kak, kok suka matematika sih ? enggak mual apa liat angka terus ? ". aku mengganti gaya bicaraku. karena aku sedang tidak bercanda dan mau menghormati renjun yang lebih tua dua tahun dariku.

renjun diam. dia masih sibuk membuka kembali ipad miliknya. tengah mengerjakan juga tugas milikku. untuk dia bahas nanti.

" kak ? dengerin aku enggak sih ? maaf tadi ngomongnya enggak sopan "

tanganku menarik jari telunjuknya. mencoba menarik atensi miliknya.

" maafin ya kak ? ". aku menatapnya memelas. sedikit malu karena aku sedang berada di luar rumah. tepatnya di cafe milik temannya yang terletak di pusat kota.

" iya. cepet kerjain. keburu hujan "

" kan kesini naik mobil ?? jawab dulu pertanyaan ku tadi "

menopang daguku dengan kedua tangan, aku melemparkan tatapan antusias kearah renjun. lelaki itu membalas tatapanku lalu sedikit memajukan wajahnya.

" ya suka aja. emang harus ada alasan ? ". renjun tersenyum penuh arti di akhir kalimatnya.

jaraknya wajahnya dengan wajah ku dekat tetapi tidak terlalu dekat-masih ada jarak. yang menjadi masalah sekarang adalah, jantungku kalang kabut hanya karena melihat wajahnya se-dejat ini dan senyuman penuh arti miliknya tadi.

" o,oh . . oke ". aku memundurkan kepalaku. tidak kuat untuk berlama - lama harus menatap renjun dengan jarak se-dekat itu.

renjun tertawa kecil yang jatuhnya terdengsr menyebalkan di telingaku. lelaki itu kembali menatapku. namun yang kali ini berbeda.

" selesaiin dulu. kalo bener semua gue jajanin cheesecake sama chatime. kalo ada salah, chatime aja. deal ? "

kedua opsi tawarannya begitu menggiurkan. sama - sama mendapatkan keuntungan.

" boleh. deal ". tanpa berpikir panjang aku menjabat tangan kanannya. setuju atas tawarannya itu.

+

sepertinya ini hari keberuntungan ku. jawaban yang aku tulis di buku tugasku benar semua dengan jawaban yang renjun kerjakan. ya walaupun caraku masih ada yang salah.

" udah seneng ? "

aku mengangguk semangat. jelas senang.

" sering - sering gini dong kak "

" gak mau. kasian dompet gue buat jajanin lo doang "

" hehe. besok - besok gantian deh. aku yang traktir kakak ". aku sudah duduk manis di kursi sebelah kemudi. kepalaku aku tolehkan kearahnya di samping kanan.

sugar ; NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang