𝗒 𝖺 𝗇 𝗀 𝗒 𝖺 𝗇 𝗀

1.6K 254 7
                                    

sudah kesekain kalinya yangyang menghela nafas. dia melayangkan tatapan khawatir dan kesal yang bercampur menjadi satu kearahku di kursi penumpang sebelahnya. bagaimana tidak khawatir? melihatku jalan di tengah hujan yang tengah turun tanpa payung atau apapun.

“kamu udah gila atau gimana?” tanya yangyang tak habis pikir.

aku menggigit bibir bawahku takut. yangyang di mataku sekarang tampak menakutkan dengan rahang yang mengeras. walaupun aku tau, yangyang marah seperti ini juga karena dia sayang denganku.

“kamu tau kan efek hujan-hujanan gini bakal gimana?”

“aku gak hujan-hujanan!” balasku memekik.

“terus apa?” kini dia melipat kedua tangannya di depan dada, dengan arah pandang yang masih tetap menatapku yang tidak mau membalas tatapannya.

helaan nafas terdengar dariku, “aku cuma mau nangis. aku capek.”

tanpa perintah air mataku kembali jatuh membasahi permukaan pipiku yang dingin. aku lelah. fisik dan psikisku juga lelah. bahkan untuk menggerakkan tangan untuk mengusap pipi saja tidak memiliki tenaga.

aku bisa mendengar yangyang berdecak, beriringan dengan suara tangan yang buru-buru tergerak untuk membuka sabuk pengaman. tubuhnya dia bawa condong kearahku. sedetik setelahnya aku sudah divawa masuk kedalam pelukannya.

you know, you can always talk to me,” bisiknya tepat di telinga kiriku.

ketika telapak tangannya mengusap punggungku, aku tidak bisa menahan air mata lagi. aku kembali menangis di dalam rengkuhan lelaki yang selalu ada di sebelahku.

I'm here, and always here.

aku mengalungkan kedua lenganku pada lehernya. mengeratkan pelukan itu. yangyang sedikit meringis merasakan punggungnya yang nyeri dengan posisi kurang mengenakkan ini. walaupun begitu tangannya masih setia untuk menepuk-nepuk sambil sesekali mengusap kepala dan punggungku.

suara isakan ku sudah samar-samar didengar. perlahan dia mendorong tubuhnya, memberikan jarak.

yangyang tersenyum teduh, kemudian mendaratkan kecupan singkat pada dahiku, menatapku dalam.

“aku gak akan maksa kamu buat cerita. semuanya emang gak bisa diungkapkan sama kata-kata. tapi,”

yangyang menjeda kalimatnya. tangan yang awalnya berada di kedua bahuku kini menjadi menangkup pipiku. aku tau apa yang akan terjadi selanjutnya. juga, aku tau bagaimana kelanjutan kalimat yang akan dia katakan.

dia memajukan wajahnya. sangat dekat, hingga aku dapat merasakan hembusan nafasnya. kepalanya sedikit dia bawa miring, kemudian memejamkan kedua matanya perlahan.

aku mengikutinya. memiringkan kepalaku kearah berlawanan dan memejamkan kedua mataku.

hingga akhirnya aku bisa merasakan sesuatu menempel pada bibirku—yang jelas itu bibirnya. awalnya hanya menempel saja, setelah mendiamkannya kurang lebih tiga detik, yangyang memulai untuk menggerakkan bibirnya. melumat secara perlahan bibirku.

ciumannya tidak menuntut, hanya menyalurkan perasaan satu sama lain saja.

pagutan itu tidak berlangsung lama. mengingat posisi yang kurang nyaman ini. setelah yangyang memutus sepihak tautannya, diakhir, dia menggesekkan hidungnya dengan milikku. tertawa kecil lalu mundur memberi jarak antara tubuhku dan tubuhnya.

in one kiss, you'll know—

everything what I haven't said.

aku memotong kalimatnya karena sudah hafal diluar kepala saking seringnya yangyang mengucapkan kalimat ini. bukan berarti dia make an excuse to kiss me often, tidak. itu karena aku sering sekali menyimpan semuanya untuk sendiri. tidak mau bercerita kepada siapapun apa isi pikiranku akhirnya yang membebani. aku hanya tidak ingin merepotkan orang lain atas masalahku sendiri.

dan ketika yangyang menciumku, aku bisa menyalurkan semuanya dari sana. semua pikiran buruk di benakku terangkat naik dan terbang jauh di atas langit. aku, merasa lega.

dengan jarak yang sedekat ini, bohong kalau aku tidak berdebar. apalagi dari semua perlakuannya kepadaku. bahkan sentuhan tangannya yang entah kapan berpindahnya sudah berada di pinggang rampingku, membuat pipiku menjadi merona.

cute,” gumam yangyang.

aku tertawa lepas. tidak bisa menahan lagi rasa geli dari kupu-kupu imajiner di dalam perutku. begitu menggelitik. yangyang di depanku hanya tersenyum. dia juga merasakan sensasi menggelitik dari kupu-kupu imajiner itu.

just remember that I always here for you, okay?

“just remember that I always here for you, okay?”

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

+

halo :) part kali ini pendek, gak kayak biasanya yang lumayan panjang. maaf.. happy early birthday to yangyang! gak bisa janji bakal up pas bday yangyang jadi sekarang aja he he.

have a great day semua!

[ 6 Oktober 2021 ]

sugar ; NCTDär berättelser lever. Upptäck nu