OBSESSION - 8

1K 188 25
                                    

Hola-hola........ 😘

Yang kangen sama BangSat,yuk angkat jarinya di kolom komentar.... Ramaikan komentar di part ini biar besuk aku semangat update lagi 😁😁

Jangan lupa gunakan jempol kalian untuk tekan tanda bintang..., enggak rugi juga buat yang baca nyumbangin satu bintangnya 😉

Selamat Membaca
🍄🍄🍄

Sepagian ini kantor Rajata Group terasa sangat panas bagai di neraka. Bukan karena ada kebakaran, namun karena wakil CEO mereka yang auranya panas seperti bola api berjalan. Entah apa penyebabnya, tapi sejak datang sampai sekarang, Tara merasa aura Arshaka seperti malaikat maut yang siap mengambil nyawa siapa saja yang berani mencari masalah dengannya. Benar-benar mengerikan.

Terbukti sudah banyak manager dari berbagai divisi mendapat penyegaran otak dari Arshaka selama meeting tadi. Penyegaran otak versi Arshaka jelas bukan sesuatu yang menyenangkan sama sekali, karena para pegawai itu harus mendengarkan ceramah panjang versi Arshaka dengan nada tajam yang menyakiti telinga. Menurut Arshaka ada saja pekerjaan mereka yang tidak sesuai dengan standarnya.
Tara tahu beban kerja Arshaka semakin berat sejak kakaknya cuti, tapi kemarin Arshaka menjalani tugasnya dengan biasa saja walau mungkin otak dan tubuhnya lelah.

“Ar sebenarnya hari ini lo kenapa?” tanya Tara akhirnya saat jam makan siang tiba. Dirinya sengaja memesan makanan agar bisa makan siang bersama sahabat nya itu dalam ruangan Arshaka. Sekalian bisa  mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan sahabatnya ini.

“Aku enggak apa-apa,” jawab Arshaka singkat.

“Lo bilang nggak apa-apa? Aura lo hari ini lebih menakutkan dari pada malaikat pencabut nyawa Arshaka, dan lo bilang nggak apa-apa?” Tanya Tara dengan alis terangkat satu. Arshaka hanya memandang Tara dengan malas.

Sejujurnya kepalanya saat ini sudah ingin meledak karena frustasi. Bukan pekerjaan yang membuat dirinya menjadi seperti ini, namun kepergian gadis cantik yang tinggal satu atap dengannya beberapa hari belakangan ini.

Entah apa yang terjadi namun Arshaka merasa Kira semakin menjaga jarak dengannya. Andaikan Kira hanya menghindarinya tidak masalah asalkan dia masih bisa melihat gadis cantik itu setiap hari. Fakta bahwa Kira tidak akan kembali ke apartemennya benar-benar membuat Arshaka frustasi, karena dia tidak bisa bertemu dengan gadis yang dipujanya lagi sesuka hati.

"Serius Ar, mending lo cerita ada apa! Gue tahu IQ gue dibawah lo, tapi kalau soal masalah hidup gue masih bisa lo ajak diskusi juga." Tara masih berusaha membujuk Arshaka, karena dia tidak ingin besok akan ada tumpukan surat resign karyawan gara-gara kelakuan Arshaka ini.

"Kira pergi dari apartemenku!" Ucap Arshaka sambil menghela nafas panjang. Akhirnya dia memutuskan untuk jujur, mungkin dengan berbagi beban otaknya akan sedikit lebih rileks.

"What? Dia kabur?" Tanya Tara heboh sambil berdiri dari tempat duduknya. Arshaka hanya menatap sahabatnya itu dengan tatapan tajam.

"Bukan kabur, tapi dia pindah ke rumah utama sampai nikahan Bang Aron selesai." Jawab Arshaka dengan nada kesal.

"Terus masalahnya dimana? Nikahan abang lo kurang dari 3 hari lagi kan?" Tanya Tara sambil mengerutkan kening bingung.

"Masalahnya setelah itu, gadis itu tidak akan kembali ke apartemenku lagi Ra. Dia bakalan tinggal di apartemen abang Aron. Apalagi aku merasa akhir-akhir ini Kira semakin menjaga jarak dari aku!" Ucap Arshaka dengan nada frustasi.

“Ternyata apa kata Dilan benar ya, rindu itu berat. Nyatanya karena menahan rindu seorang Arshaka bisa berubah menjadi Hulk hanya dalam waktu sekejap,” ucap Tara sambil terkekeh. Dia bahkan tidak perduli bahwa sejak tadi bos nya itu terus memandangnya tajam. Itu sudah makanan sehari-hari bagi Tara.

Rajata Series 2 : OBSESSIONWhere stories live. Discover now