OBSESSION - 9

1K 182 16
                                    

Bang Sat kembali seperti janjiku kemarin....,

Seperti kemarin yuk absen dulu di kolom komentar, siapa yang selalu nungguin cerita pangeran kedua klan Rajata ini????

Selamat Membaca
🍄🍄🍄

Makan malam itu berjalan dengan lancar, tidak ada pembicaraan apapun sampai makanan yang ada di piring masing-masing tandas tidak bersisa. Karena memang Kevin selaku kepala keluarga tidak terlalu suka adanya pembicaraan saat makan kecuali memang ada yang mendesak.

Arshaka tetap berusaha menikmati makanan yang ada didepannya meskipun sesekali matanya melirik wanita cantik yang duduk didepannya.

Sedangkan Kira sejak tadi hanya menunduk, berusaha terlihat menikmati makanan yang ada dihadapannya. Kira tahu sejak awal kakak keduanya itu sering melirik kearahnya, namun dia berusaha mengacuhkannya. Kira masih berusaha menghindari Arshaka selama beberapa hari ini dan usaha Kira itu berhasil. Bukan karena dirinya takut pada Arshaka, namun dirinya hanya tidak ingin ketahuan memiliki rasa pada sang kakak.

Mulutnya bisa berkata tidak namun tubuhnya selalu memberikan respon yang sebaliknya jika berbicara atau berada dekat dengan Arshaka. Jadi sebelum ada huru-hara di keluarga ini karena ada yang menyadari perasaan terlarangnya, menjauh adalah pilihan terbaik yang bisa Kira lakukan saat ini.

Namun Kira rasa keberuntungannya tidak bisa berjalan lama. Karena ketika dirinya membuka pintu kamarnya, tiba-tiba ada yang membekap mulutnya dan mendorongnya masuk kedalam kamarnya. Tentu saja Kira langsung berontak berusaha melepaskan telapak tangan yang mencoba membekap mulutnya.

Tuhan, Apakah ada orang jahat yang masuk kedalam rumah ini? Jangan-jangan rampok!

Kira benar-benar merasa takut jika ada orang yang berniat jahat kepadanya. Namun setelah dipikir-pikir lagi hal seperti itu tidak mungkin terjadi, karena pengamanan di rumah ini begitu ketat. Sebuah pemikiran terlintas di benak Kira, bahwa ada orang yang mengerjai nya.

Saat tangan itu terlepas dari mulutnya, Kira spontan membalik tubuhnya hendak berteriak pada orang yang telah mengerjai nya. Namun saat tahu siapa yang sudah usil terhadapnya, mulut Kira hanya membuka tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Matanya melotot lebar dengan wajah pias. Semula Kira merasa yakin jika yang sedang mengerjai nya adalah kakak perempuannya. Karena beberapa kali Qilla memang pernah mengerjai adiknya itu dengan cara yang serupa. Kira tidak pernah menyangka bahwa yang melakukannya adalah orang yang paling dia hindari.

"A-abang Sha-ka." Ucap Kira serupa cicitan lirih. Arshaka yang melihat tingkah Kira hanya menautkan kedua alisnya. Arshaka merasa bingung, kenapa sikap wanitanya menjadi seperti orang yang melihat hantu. Apa dirinya membuat kesalahan pada Kira?

"Kamu kenapa?" Tangan Arshaka terangkat ingin membelai pipi Kira yang saat ini terlihat nampak syok saat melihatnya, namun urung ketika melihat Kira melangkah mundur dengan perlahan seperti berusaha menjaga jarak dengannya.

"A-abang kenapa disini?" Tanya Kira akhirnya ketika kesadarannya mulai muncul. Kira kemudian membuat jarak yang lumayan jauh antara dirinya dan sang kakak. Bukan karena benci, namun jantung Kira rasanya kembali berulah. Jadi dari pada dirinya meninggal muda karena gejala aneh pada jantungnya yang selalu berdetak cepat jika bersama Arshaka, lebih baik dia langsung menjaga jarak aman demi kesejahteraan bersama.

"Abang ingin berbicara dengan kamu." Kira berdehem pelan sambil membuang muka ke arah lain. Karena demi Tuhan, wajah Arshaka terlihat sangat tampan dimatanya meskipun masih belum mandi dan ganti baju selepas bekerja. Kira merutuki pikirannya sendiri. Dirinya bertanya-tanya apa orang yang merasakan jatuh cinta akan sereceh dirinya.

Rajata Series 2 : OBSESSIONWhere stories live. Discover now