OBSESSION - 10

1.6K 237 14
                                    

Hola... Hola....

Sebelumnya aku mau mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi semua pembaca cerita ini yang menjalankannya, semoga apapun yang kita lakukan di bulan suci ini berkah 🙏🙏🙏

Untuk menemani kalian semua yang lagi mengisi waktu luang sambil nunggu buka, Bang Sat hadir kembali......., 😘😘

Jangan lupa bacanya sambil dengerin lagu terbarunya Ungu dan Lesti - Bismilah Cinta. Entah kenapa aku suka lagu itu semenjak dirilis. 😁😁😁

Seperti biasa yang kangen sama Bang Sat, yuk ramein kolom komentar 😁

Selamat membaca
🍄🍄🍄

Hari ini adalah hari pernikahan putra sulung keluarga Rajata. Tentu saja pesta resepsi yang digelar Kevin dan Arvena tidak main-main besarnya, mengingat relasi bisnis maupun teman mereka yang lumayan banyak. Apalagi ini hajatan besar pertama di keluarga Rajata. Bahkan khusus untuk hari ini seluruh karyawan Rajata Corp diliburkan, hanya untuk menghadiri pernikahan CEO mereka. Seniat itulah Kevin Rajata selaku kepala keluarga merayakan kebahagiaan putra sulungnya.

Arshaka melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya. Jarum pendek di jam itu menunjukkan angka 8 malam. Arshaka menghela nafas panjang, ketika melihat antrian para tamu yang ingin memberikan selamat terlihat masih sangat panjang. Dirinya saja yang hanya menjadi pendamping kakaknya merasa sangat lelah, apa kabar dengan kedua mempelai yang sejak tadi berdiri sambil pamer gigi. Sejujurnya yang sejak tadi tersenyum hanya kakak iparnya, sedangkan kakaknya sendiri hanya berwajah datar sejak dimulainya acara. Senyum Aron hanya sesekali terlihat itupun jika laki-laki itu bertemu pandang dengan istrinya. Benar-benar seperti remaja labil yang baru pacaran pertama kali, padahal mereka berdua sudah punya anak.

"Bang Sat, tolong bilang sama teman Abang ini jangan ngikutin aku lagi!" Arshaka tersentak kaget ketika tiba-tiba ada yang merangkul lengannya sambil berucap dengan nada kesal. Arshaka langsung menatap wanita cantik yang pernah berbagi tempat dengannya selama 9 bulan saat berada di ramin ibunya.

"Kenapa sewot sih Q?" Tanya Arshaka santai saat memperhatikan wajah saudara kembarnya yang sudah keruh.

"Gimana enggak sewot kalau sejak tadi, teman Abang ini nempel terus sama aku. Aku risih Bang!" Ucap Kira berapi-api sambil menunjuk laki-laki yang sejak tadi menempel terus kepadanya. Arshaka memperhatikan laki-laki yang berada di samping Qilla sambil tersenyum lebar.

"Kenapa mesti risih Q? Dia melecehkan kamu?" Arshaka masih berusaha bersikap tenang. Qilla langsung menggelengkan kepalanya ketika mendengar pertanyaan dari kakak kembarnya itu. Namun matanya menatap sinis laki-laki yang ada di sampingnya, yang sejak tadi hanya memasang senyum lebar ketika tatapan mereka bertemu.

"Kalau begitu tidak ada masalah kan?" Jawab Arshaka sambil mengangkat kedua bahunya. Qilla langsung menatap saudara kembarnya itu sambil melotot maksimal.

"Tidak masalah Abang bilang? Ya jelas masalah bagi aku Bang Sat. Dia sudah mengganggu ketenangan dan ketentraman aku sejak tadi Abang sayang." Qilla benar-benar tidak habis pikir apa yang ada didalam otak kakaknya ini. Qilla merasa sia-sia saja dia mengadu pada saudara kembarnya ini.

"Itu juga yang dirasakan Rayyan dulu Q. Iya kan Ray?" Tanya Arshaka pada laki-laki yang sejak tadi setia di samping Qilla. Mendapat pertanyaan mendadak dari sahabatnya itu membuat Rayyan tergagap seketika. Dia berdeham beberapa kali untuk melonggarkan tenggorokannya sebelum menjawab.

"Dulu aku memang pernah merasa kurang nyaman, tapi itu dulu! Sekarang aku justru merindukan saat-saat itu." Jawab Rayyan sambil menatap Qilla dengan tatapan sendu.

Rajata Series 2 : OBSESSIONKde žijí příběhy. Začni objevovat