OBSESSION - 7

1.6K 195 26
                                    

Hai.... Kangen nggak dengan pasangan ini???

Yuk yang kangen tinggalkan jejak kalian di kolom komentar 😁

Aku mau minta maaf karena cerita ini aku gantung sekian lama tanpa kelanjutan, soalnya lagi konsen nulis kisahnya Calief-Renata.... 😊

Mudah-mudahan idenya mengalir terus untuk cerita ini.... Amin

Selamat Membaca
🌹🌹🌹

Selama acara makan malam, Arshaka tidak bisa menikmati hidangan yang ada dihadapannya. Padahal makanan yang dibawa Elgar dijamin sangat memanjakan lidah bagi siapapun yang memakannya.

Bagaimana bisa menikmati jika sepanjang acara Arshaka lebih banyak melotot dan mendengus keras karena aksi para sahabatnya yang memancing emosi.

"Kira yang cantik, sudah punya pacar atau belum?" Nah seperti ini contohnya. Arshaka langsung melirik tajam kearah Elgar. Elgar itu orang yang paling ramah dan murah senyum diantara mereka berenam, tidak heran jika dia sering berganti-ganti wanita semudah memecahkan telur ayam.

"Pacar?" Tanya Kira dengan mulut yang tetap mengunyah makanan. Kira tidak memungkiri walau masakan bundanya enak, namun makanan didepannya juga tidak kalah memanjakan lidah. Oleh karena itu sejak tadi dia tidak mengalihkan perhatiannya dari makanan yang dia santap. Hanya saat teman-teman Arshaka bertanya saja, Kira akan menjawab sekenanya demi kesopanan.

"Ki tidak punya pacar Kak. Karena kata Bunda, Ki tidak boleh pacaran dulu, harus kuliah yang rajin biar cepat lulus. Nanti kalau ada yang mencintai Ki dan Ki cinta dia, lebih baik langsung nikah saja kata Bunda. Karena pacaran banyak dosanya!" Jawaban polos Kira sukses membuat Xavier dan Tara tersedak makanan yang mereka makan. Kira menatap Xavier dan Tara bergantian dengan raut bingung.

"Sepertinya ada yang merasa tersindir?" timpal Arshaka dengan senyum mengejek kearah Tara dan Xavier.

"Kalau laki-laki yang Kira suka ada atau tidak?" Wajah Kira yang tadinya bingung langsung bersemu merah sesaat setelah mendengar pertanyaan lanjutan dari Elgar.

"Kalau itu ...." Elgar langsung menyeringai kearah Arshaka ketika melihat Kira yang nampak gugup dengan wajah yang merona merah karena malu. Tanpa dijawab pun Elgar tahu kalau sebenarnya Kira sedang menyukai seseorang. Berbeda dengan Elgar yang tampak senang, Arshaka justru merasa geram dan hatinya tiba-tiba memanas.

"Siapa?" tanya Arshaka tajam kearah Kira yang duduk disampingnya. Jangan lupakan lirikan matanya yang setajam katana itu.

"Hah?" Hanya satu kata itu yang keluar dari mulutnya karena Kira benar-benar tidak mengerti dengan pertanyaan tiba-tiba dari kakaknya itu.

"Siapa laki-laki yang kamu suka itu?" Arshaka mengulang lagi pertanyaannya ketika melihat raut bingung dari wajah Kira.

"Itu—" Kira menggigit bibir bawahnya, agar tidak kelepasan saat bicara. Tidak mungkin dia mengatakan jika yang dia suka adalah Arshaka, kakaknya sendiri. Apa kata teman-teman abangnya jika mereka tahu dirinya menyukai abangnya sendiri? Belum lagi Kira takut Arshaka semakin marah jika dia menyebutkan namanya. Melihat Arshaka dalam mode kesal seperti ini saja sejujurnya Kira sudah takut.

"Ar jangan galak begitu lah dengan Kira! Kasian itu mukanya sudah ketakutan saat melihat kamu!" Arshaka menghela nafas panjang ketika mendapat teguran dari Tara. Dia memperhatikan wajah Kira sejenak, dan benar saja gadis itu hanya menunduk dan tidak berani memandangnya.

"Selesaikan makan kamu!" perintah Arshaka dengan nada yang lebih lembut. Seharusnya dia tidak melampiaskan rasa cemburunya terhadap Kira, karena itu bisa saja membuat gadis itu semakin menjauh darinya. Kira yang mendapat perintah dari kakaknya hanya patuh dan melakukan seperti yang kakaknya katakan.

Rajata Series 2 : OBSESSIONWhere stories live. Discover now