OBSESSION - 4

1.6K 243 54
                                    

Buat menemani kalian liburan, BangSat kembali lagi 😊😊😊

Selamat Membaca
🍃🍃🍃

Diluar hujan turun dengan derasnya membuat malam yang gelap terasa semakin pekat. Seharusnya hal itu membuat orang-orang beristirahat semakin lelap karena udara bertambah sejuk. Namun nyatanya hal itu tidak berlaku bagi seorang Arshaka. Tubuhnya memang lelah, tapi matanya tidak mau terpejam barang sedetik saja. Karena otaknya terus memikirkan gadis yang saat ini tengah tidur di kamar sebelah. Andai saja bisa, Arshaka ingin menerobos masuk ke kamar sebelah dan tidur dengan memeluk pemilik kamar itu. Namun Arshaka yakin setelah itu, gadis pujaannya akan menganggap nya aneh dan semakin menjauh darinya.

Arshaka melirik sekilas jam yang tergantung di dinding kamarnya. Dia menghela nafas panjang ketika jarum  pendek nya menunjukkan angka 2, yang menandakan ini baru jam 2 dini hari. Sudah berbagai cara dia lakukan sejak tadi agar matanya mau terpejam walau sebentar saja. Mulai dari mendengarkan musik pengantar tidur, merubah berbagai posisi tidur agar bisa lebih nyaman sampai yang paling aneh menggunakan cara yang biasanya dilakukan anak kecil dalam serial kartun Rusia yaitu menghitung domba. Namun semua cara itu, nyatanya tidak membuahkan hasil karena matanya masih setia terbuka sampai saat ini.

Menghela nafas panjang, akhirnya Arshaka memutuskan untuk bangun dan keluar dari kamarnya. Dia berjalan menuju dapur. Mungkin sesuatu yang hangat bisa membuat otaknya kembali waras, jadi membuat matanya bisa berkompromi untuk terpejam. Kalau setelah ini matanya masih tidak bisa terpejam juga, sepertinya dia akan meminum obat tidur saja, keluh Arshaka dalam hati.

Namun langkah kaki laki-laki itu berubah pelan saat mendengar ada suara dari dapurnya. Dia mengernyitkan kening bingung, di apartemen ini hanya ada dia dan Kira, dan Arshaka bisa menjamin 100 persen kalau tidak akan ada orang asing yang bisa masuk ke apartemennya kecuali keluarga intinya saja.

Ketika sampai di dapur keningnya semakin berkerut dalam saat melihat gadis yang selalu ada di pikirkan, sedang berjongkok didekat microwave sambil menunduk. Kira tidak tahu bahwa sang kakak ada dibelakangnya, karena posisinya saat ini gadis itu membelakangi Arshaka.

“Kamu sedang apa malam-malam begini?” suara Arshaka membuat Kira berjingkit kaget. Dia spontan menolehkan kepalanya kebelakang. Dan saat itulah Arshaka sadar kalau gadis didepannya tidak dalam keadaan baik-baik saja. Arshaka langsung berjalan cepat kearah Kira yang terlihat pucat dengan keringat yang membasahi dahinya. Dia langsung berjongkok di depan gadis yang sedang meringis sambil memegangi perutnya itu.

“Kamu kenapa? Sakit?” tanya Arshaka dengan wajah yang terlihat sangat khawatir.

“Perut Ki kram bang”ucap Kira dengan lirih.

“Terus kenapa kamu malah berjongkok disini, bukannya istirahat dikamar?”

“Ki lagi buat heating pad buat kompres perut”

“Kenapa harus repot-repot buat Ai, bukannya kamu punya heating pad?” tanya Arshaka tidak mengerti. Kira memandang wajah sang kakak yang terlihat kalut, matanya berubah menjadi berkaca-kaca. Bukan karena perutnya bertambah sakit, namun karena sang kakak mau memanggil namanya lagi setelah sekian lama. Aileen adalah nama yang sering diucapkan Arshaka ketika memanggil dirinya, dan kakaknya itu tidak pernah memanggil nya lagi dengan nama itu setelah Kira membuat sang kakak murka dulu.

Heating pad Ki ada di unitnya bang Aron, karena bang Aron menemani mbak Nara di rumah sakit Ki nggak berani ambil sendiri” Ucap Kira sambil mendesis menahan sakit, dan hal itu semakin membuat Arshaka panik.

Rajata Series 2 : OBSESSIONWhere stories live. Discover now