OBSESSION - 11

808 124 27
                                    

Ya ampun akhirnya bisa lanjut nulis lagi cerita ini .... Setelah sekian abad bersemedi 🤣

Aku kangen pembaca setianya keluarga Rajata, kalian kangen Arshakanya atau kangen penulisnya??  🤔

Pelan-pelan baca ceritanya, nikmati alurnya .... Kalau sudah jangan lupa tinggalkan jejak kalian 😘

SELAMAT MEMBACA
🌺🌺🌺

Seperti rencananya kemarin, hari ini Kira datang ke kampusnya pagi-pagi sekali. Dirinya ada janji dengan dosen pembimbingnya untuk mengurus jadwal seminarnya. Untuk semester ini Kira memang tinggal konsentrasi dengan skripsinya saja, karena semua beban mata kuliahnya sudah selesai di semester kemarin.

"Sudah sampai, kamu hati-hati. Hari ini abang ada urusan di luar kota jadi tidak bisa jemput kamu. Nanti kalau mau pulang telepon abang. Biar abang suruh sopir kantor untuk jemput kamu." Kira menatap Arshaka sambil menggelengkan kepalanya pelan.

"Abang tidak perlu repot. Ki bisa pulang sendiri bang."

"Abang tahu kamu bisa pulang sendiri, tapi Abang yang tidak bisa membiarkan kamu pulang sendiri Ai." Jawab Arshaka lugas, tanpa mengetahui efek apa yang dirasakan lawan bicaranya.

Ya ampun jantung, tolong jangan bertingkah sekarang. Ini masih terlalu pagi untuk kamu bekerja keras! Kira bisa merasakann jika jantungnya bekerja dua kali lipat dari biasanya.

"Abang mungkin pulang larut malam hati ini. Kamu tidak apa-apa di apartemen sendiri?" Kalau tidak ada urusan yang benar-benar urgent, sejujurnya Arshaka juga enggan meninggalkan Kira sendiri. Ini semua adalah efek dari kakaknya yang masih dalam masa cuti bulan madu, jadi dengan terpaksa Arshaka harus mengambil alih semua urusan sang kakak. Mungkin setelah ini Arshaka harus meminta bayaran yang mahal kepada Aron, karena dia sudah mengorbankan banyak waktunya bersama Kira.

"Kalau begitu Ki masuk dulu bang," Ucap Kira gugup. Gadis itu dengan cepat membuka pintu dan keluar dari mobil mewah kakaknya. Arshaka yang melihat itu hanya mengerutkan keningnya. Namun dirinya tidak mau ambil pusing.

***

"Kira!" Kira menghentikan langkahnya saat merasa namanya dipanggil. Senyum gadis cantik itu terkembang sempurna saat tahu siapa yang memanggilnya.

"Thea, aku kangen kamu!" Kira segera memeluk erat wanita yang tadi memanggilnya. Althea Veddira adalah sahabatnya sejak awal kuliah. Thea juga mengambil pendidikan dokter seperti dirinya, tapi sahabatnya itu menggunakan jalur beasiswa karena kecerdasannya.

"Aku juga kangen kamu. Kamu lama banget enggak datang ke kampus." Jawab gadis berkacamata itu.

"Iya aku lagi sibuk di rumah. Kamu sudah selesai seminar?" Tanya Kira saat memperhatikan penampilan Thea yang begitu rapi.  Sebenarnya selain untuk bertemu dengan dosennya, hari ini Kira datang khusus ke kampus juga untuk menyemangati sahabatnya ini.

"Sudah. Aku hubungin kamu dari tadi tapi enggak kamu respon Ki."

"Maaf, aku tadi baru bertemu dosen untuk menentukan jadwal seminar." Jawab Kira penuh sesal. "Gimana kalau kita makan ke kantin? untuk merayakan keberhasilan kamu hari ini? Mau ya... Ya... Ya! " Mohon Kira dengan tatapan puppy eye nya.

"Tapi Ki -"

"Tidak ada tapi-tapian. Kamu enggak boleh nolak! aku yang bakalan traktir kamu." Sela Kira cepat dengan semangat. Kalau melihat Kira yang seperti ini siapa yang bisa menolak permintaan gadis cantik itu.

"Oke deh kalau begitu." Dan setelah itu Thea hanya bisa pasrah tangannya diseret Kira menuju kantin kampus mereka.

Kantin lumayan ramai, namun bukan Kira namanya jika tidak bisa mendapatkan tempat duduk. Kira itu terkenal sebagai salah satu primadona kampus karena kecantikannya. Apalagi jika melihat nama besar Rajata yang berada di belakang namanya. Hampir semua laki-laki yang ada di kampus ini ingin mengantri menjadi pacarnya. Namun memang Kira saja yang dari awal tidak ingin pacaran.

Rajata Series 2 : OBSESSIONWhere stories live. Discover now