//13//

2.5K 306 102
                                    

Jangan lupa votement!!





"Gua sama Kak Mark cuma pacaran bohongan," ungkap Halia saat teman-temannya meminta penjelasan tentang pernyataan Mahesa kemarin. Mereka berkumpul di rumah Nala untuk membahas hal itu.

"Kak Mark risih sama kak Ghea. Jadi, dia jadiin gua sebagai pacar bohongannya biar kak Ghea menjauh ... gua juga mau jujur sama kalian ... sebenarnya gua udah ungkapin perasaan gua ke Kak Mark waktu kita liburan ke Kanada," lanjutnya.

Jeno mendengkus pelan. "Padahal dia pintar, tapi urusan ginian malah jadi bego."

"Itu sama aja Kak Mark mainin perasaan lo, Hal," ujar Rinjani dan yang lainnya mengangguk setuju.

"Kak Mark cuma jadiin lo tameng biar gak didekatin sama Kak Ghea. Iya kalau Kak Ghea langsung nyerah, kalau mereka malah nyerang lo, gimana? Itu yang gua takutin," ujar Nala.

Rinjani mengangguk setuju. "Bisa aja mereka dendam karena gak terima Kak Mark pacaran sama lo."

"Intinya, apa yang kakak gua lakuin itu sepenuhnya salah." Jeno menarik kesimpulan.

"Gak sepenuhnya juga, Jen. Bang Mark cuma bingung, bisa aja dia tegas ke cewek-cewek itu kalau dia gak suka didekatin, tapi mereka gak dengarin dan Bang Mark juga gak mungkin mukul cewek, jadinya dia cuma bisa cari tameng,"  ujar Satya.

"Gua harap lo hati-hati sama kak Ghea dan teman-temannya," ujar Nala mengingatkan dan Halia mengangguk.

***

Semenjak Mahesa dan Halia berpacaran sandiwara, keduanya sering bersama agar hubungan mereka terlihat seperti nyata. Tidak sedikit siswa-siswi di sana yang gemas dengan pasangan baru itu, namun ada juga yang kontra, menyayangkan Halia yang terkenal ramah dan sopan malah mendapat pacar seperti Mahesa yang berandalan.

Istirahat kedua di kantin. Halia duduk bersama Mahesa, Lucas dan Hendery. Sedangkan Nala, Rinjani, Jeno dan Satya melihat mereka dari bangku yang tidak jauh dari tempat Halia duduk.

"Jadi kalian cuma bohongan?" bisik Lucas, Mahesa mengangguk.

"Dasar gila ... lo mainin anak orang," ujar Hendery.

"Gua gak mainin," elak Mahesa.

"Terserah lo deh, tapi gua gak yakin Ghea langsung nyerah gitu aja," gumam Lucas.

"Betul, bisa dia merencanakan sesuatu yang buruk bareng teman-temannya itu," ujar Hendery curiga.

Tak lama kemudian, bel masuk berbunyi, mereka kembali ke kelas untuk jam pelajaran terakhir. Halia tidak langsung ke kelas, ia hendak mampir sebentar ke toilet.

"Mau di temenin gak?" tawar Nala.

Halia menggeleng. "Gak usah, Na."

"Kalau gitu kami duluan ya," ujar Rinjani dan Halia mengangguk.

Halia berjalan sendiri ke toilet. Dia tidak tahu bahwa Ghea, Karin, dan Lucy tengah merencanakan sesuatu yang buruk padanya. Karin mengikuti Halia ke toilet, saat Halia keluar, ia langsung menghampiri sambil berpura-pura panik.

"Ada apa, Kak?" tanya Halia bingung.

"Teman gue kecebur di danau belakang sekolah!" ujar Karin.

"Panggil guru aja, Kak, minta bantuan!" kata Halia ikut panik.

"Ghea udah manggil, lo ikut gua ke danau!" Karin langsung menarik lengan Halia agar ikut dengannya.

Sementara di kelas, Nala dan Rinjani heran karena Halia tak kunjung kembali dari toilet.

The Past (Rewrite)Where stories live. Discover now