//14//

2.2K 318 121
                                    

Jangan lupa votement.









Suasana kampus sangat ramai oleh mahasiswa baru, Mahesa yang semasa SMA dikenal suka menyendiri atau hanya bergaul dengan orang-orang tertentu saja membuatnya enggan menyapa orang lain. Ia mengambil jurusan bisnis.

Hari ini Mahesa dan mahasiswa baru lainnya akan pergi ke suatu tempat dengan menumpangi bus. Mahesa memilih duduk di kursi penumpang paling belakang.

Setelah satu jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Sebuah gedung besar, mereka digiring masuk ke gedung itu oleh para senior. Awalnya mahasiswa baru memperkenalkan diri mereka satu-persatu, lalu dilanjutkan dengan permainan-permainan yang seru. Setelah itu mereka beristirahat sejenak, Mahesa duduk sendirian. Tiba-tiba seorang senior wanita mendatanginya.

"Hai, sendirian aja," sapa senior itu.

Mahesa tidak hirau, senior itu duduk di sampingnya san memperkenalkan diri. "Gua Bella, nama lo siapa?" tanyanya.

" .... " Mahesa malas menjawab dan hanya menunjukkan papan namanya.

"Oh, Mahesa," gumam Bella lalu melirik ke ponsel Mahesa dan melihat foto Halia yang dijadikan sebagai wallpaper.

"Pacar lo?" tanya Bella lagi.

"Bukan urusan lo," ketus Mahesa, lalu beranjak pergi.

Bella mendengkus kesal. "Sombong banget!"

***

Dua tahun kemudian, Jeno akhirnya lulus SMA. Ia sudah rapi dengan kemeja berwarna navy dan dasi hitam serta celana kain berwarna hitam. Jeno mengambil jas hitam yang terletak di atas kasur lalu memakainya.

"Kak Mahes kok belum datang ya? Dihubungin juga gak bisa," kata Jeno sambil kembali mengecek ponsel.

"Mungkin masih di jalan, kita ke sekolah duluan. Nanti biar dia nyusul ke sana," ajak Jefan.

Jeno dan mamanya mengangguk, mereka pun berangkat ke sekolah Jeno, di sana sudah sangat ramai dengan calon siswa-siswi yang lulus tahun ini serta orang tua mereka. Jeno menunggu dengan cemas, hingga acaranya selesai kakaknya belum juga tiba. Ia hampir menangis saat hendak foto keluarga. Namun, Mahesa tiba-tiba datang sambil membawa buket bunga dan memberinya selamat. Jeno langsung memeluk sang kakak.


"Sorry telat, tadi jalanan macet banget," kata Mahesa sambil memberikan buket bunga untuk Jeno.

"Makasih, gua udah ngira lo gak akan datang."

"Gak mungkin gua gak datang," kata Mahesa sambil mengusap rambut Jeno.

"By the way, bonekanya buat siapa? Halia?" tanya Jeno sambil melirik ke arah boneka beruang yang Mahesa bawa.

Mahesa tersenyum tipis dan mengangguk. "Iya, ini buat Halia."

Mereka pun melaksanakan sesi foto bersama keluarga. Mahesa melihat Halia dari jauh, usai berfoto, ia pamit pada orang tuanya untuk menemui Halia. Mahesa berjalan ke arah gadis yang sedang berdiri sendirian.

"Happy graduation!" seru Mahesa saat berdiri tepat di belakang Halia.

Halia lantas menoleh dan terkejut. "Ya ampun, Kak, kirain gak datang."

The Past (Rewrite)Where stories live. Discover now