7.tujuh

102 85 18
                                    

HAPPY READING!!!

ngg ngg ngg

Getaran hp itu menghentikan ucapan siswi tersebut. Ia mengambil hp nya di atas meja. Disitu tertera nama Abang nya menelpon.

"Maaf ka, aku duluan ya. Abang ku nelpon. Makasih yaa!!" Siswi itu berpamitan dan meninggalkan kantin untuk menjawab telepon Abang nya.

Saat sudah keluar dari kantin siswi itu mengangkat telepon dari abangnya.

"Hallo bang" sapa siswi itu kepada Abang nya didalam telepon.

"Ntar gua jemput, tunggu didepan gerbang." Sesudah mengucapkan itu abangnya langsung menutup telepon.

Siswi itu kesal karena sikap seenaknya dari abangnya. Kemudian ia kembali kekelasnya karena sudah jam masuk kelas.

Bell pulang sekolah berbunyi, siswi itu merapihkan meja nya dengan cepat lalu berjalan menuju gerbang dengan terburu buru. Saat sedang berjalan, bahunya di tepuk oleh Kei yang berada di belakang nya.

"Mau langsung pulang?" Kei bertanya sambil mensejajarkan jalan nya dengan adik kelas itu.

"Iya kaa, gua dijemput soalnya hehe" siswi tersebut sudah berbicara santai dengan Kei, membuat Kei tersenyum senang.

Tinn tinn

Kelakson dari depan gerbang, abang dari adik kelas nya tersebut sudah sampai menjemputnya.

"Kaa maap ya gua duluan, byee" siswi tersebut lari meninggalkan Kei sambil melambaikan tangannya. Kei juga melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Kei memperhatikan siswi tersebut beserta orang yang menjemput nya. Ia merasa tidak asing oleh orang itu. Buru buru Kei menggelengkan kepalanya, mungkin hanya mirip pikirnya.

Di depan gerbang Kei celingak-celinguk mencari abangnya, saat di kelas tadi abangnya janji ingin menjemputnya.

Lucas dan hendery membawa motornya masing masing lalu melewati Kei yang masih setia menunggu di depan gerbang.

"Lo mau bareng ga?" Tawaran dari Lucas untuk Kei, yang tentu saja akan di tolak olehnya. Hendery pun berhenti untuk menunggu temannya itu.

"Ngga, gua dijemput sama Abang. Kalian duluan aja" Kei menolak halus tawaran tersebut. Membuat Lucas dan hendery menganggukinya.

"Yauda gua duluan yaa, coba telpon lagi abang lu" Kei mengangguk agar tidak membuat temannya khawatir. Lucas dan hendery meninggal Kei sendiri di depan gerbang sekolah.

"Hati hati kalian bedua. Jangan ngebut!!!" Pinta Kei kepada teman temannya itu.

Kei membuka hp nya untuk menelpon Abang nya. Ia melihat baterai handphone nya sudah 6%. Kini sudah pukul 4 sore. Kei meninggalkan gerbang sekolah lalu pergi ke kafe terdekat untuk mencharger hp nya.

Mencharger sambil memesan minuman jus, Kei menunggu kedatangan Kun. Saat dilihat hp nya, ternyata chargeran hp nya tidak masuk. Kini hp nya sisa 3% membuat Kei panik takut tidak bisa menghubungi abangnya.

Kei melihat sekeliling, di kafe tersebut hanya ada dirinya dan para laki laki yang sedang berkumpul di kafe tersebut. Kei masih terduduk di bangkunya sambil memijit pelipisnya.

Abangnya tak kunjung menghubungi dirinya. Kei ingin meminjam hp pelayan kafe tersebut untuk menghubungi abangnya, namun pelayan kafe tersebut berada didalam.

Kei ingin naik ojol tapi hp nya ngeblank membuatnya prustasi. Dengan ragu Kei ingin menghampiri kumpulan laki laki itu.

Baru sempat berdiri, ia mendengar suara bell dari pintu masuk berbunyi. Satu laki laki datang untuk ikut berkumpul dengan teman temanya.

"Sorry gua abis nganterin ade gua pulang" laki laki itu menghampiri teman temannya lalu duduk.

Kei belum tau itu siapa,ia membelakangi kumpulan laki laki itu. Hp Kei mati total, membuat nya langsung lemas. Perjalanan dari sini kerumahnya lumayan jauh, disini tidak ada ojek yang mangkal.

Kei membalikan badannya, ia menghampiri laki laki itu dengan malu.

"Permis-si, maaf ganggu. Ada yang punya aplikasi ojol ga?" Kei mengucapkan nya dengan pelan lalu memejamkan matanya sebentar. Ia gugup,sungguh.

Kumpulan laki laki itu langsung menatap Kei, kecuali laki laki yang baru sampai tadi. Mereka saling berpandangan,lalu salah satu dari mereka menyaut.

"Jen, lo punya ga?" Mark mengalihkan pandangannya ke jeno. Memastikan apakah temannya itu memiliki aplikasinya.

"Gua ga punya, coba tu tanya winwin.Kayanya dia punya deh" jeno menggeleng lalu mengalihkan pandangannya ke winwin.

Kei yang melihat wajah laki laki tersebut merasa tidak asing. Lalu saat ia mencoba ingat, laki laki itu adalah korban kecelakaan waktu Kei dan Kun ingin pergi keluar.

"Ooh namanya winwin"-batin kei

Mereka semua langsung menatap winwin yang sedari tadi diam tidak peduli. Yang ditatap langsung menyerahkan hp nya ke Kei tanpa berbicara apa apa.

"E-eh hp nya ga di konci?" Kei mengambil hp nya dengan ragu,dan merasa ga enak. Winwin hanya menggeleng lalu membiarkan Kei menggunakan hpnya.

Kei melihat hp tersebut, dengan wallpaper bergambar motor. Kei mencoba mengingat ingat, siapa tau Kei salah orang.

"Dia ga inget sama gue?"- batin Kei sambil memesan ojol dengan hp itu.

"Gua harus gimana?pura pura ga kenal aja kali ya, dia aja ga inget sama gue"-kei membatin sambil berfikir

Setelah sudah terpesan Kei mengembalikan hp winwin dan mengucapkan makasih.

"Makasih yaa, maap ganggu. Sekali lagi makasih, saya duluan ya" Kei membungkuk lalu berpamitan dengan kumpulan laki laki itu.

Mereka pun melihat kei keluar dari kafe tersebut untuk menaiki ojolnya yg sudah sampai.

"Atas nama paprika?" Abang ojol itu memanggil Kei dengan sebutan lain.

"E-eh?paprika?" Kei justru malah menanya balik ke sang ojol, membuat Abang ojolnya ikut kebingungan.

"Kok mbak nya bingung? ini alamat nya sudah bener belum?" Abang ojol nya memberikan hpnya untuk memastikan alamat yang diberikan benar.

"Eh iya itu rumah saya, yauda mas jalan aja." Sang ojol pun menjalankan motornya meninggalkan kafe tersebut.

Para laki laki itu melanjutkan obrolannya hingga malam hari, lalu saat salah satu dari mereka ingin membayar. Pelayan itu bertanya milik hp yang tertinggal di meja depannya. Mereka sontak tidak mengakuinya. Karena itu memang bukan punya mereka.

Mark yang ingat ada seorang gadis ingin meminjam hp untuk ojol, langsung menghampiri winwin yang sedang membayar.

"Itu kayanya hp cewek tadi deh win,yang minjem hp lo buat ojol" Mark memberi tahu winwin, karena siapa tahu winwin lupa.

"Yauda mba paling besok dia kesini lagi buat nyari hp nya. Simpan dulu aja." ucapan jeno langsung di iyakan oleh pelayannya. Namun win win bertindak beda, ia mengambil hp tersebut lalu menaruh di saku jaketnya.

"Biar saya yang nganter hp nya" winwin langsung pergi setelah selesai membayar makanannya.

Mark dan jeno melihat winwin dengan kebingungan, namun saat ingin bertanya winwin sudah menyalakan motornya,dan langsung pergi.

Cerita yang ku buat seru ga si guys?penasaran sama respon kalian,takutnya ga masuk feelnya hikd:(

Tapi kalo kalian penasaran ikutin terus kelanjutan ceritanya yaa!!!

jangan lupa vote sama komennya!!kasih masukan terus ke aku.Aku butuh suport kalian.

Terimakasih.
Thank you.
감사합니다.

Ig: m00nd4y_0
tiktok: m00nd4y













PAPRIKAWhere stories live. Discover now