20.dua puluh

79 70 3
                                    

HAPPY READING!!!

Suara motor winwin mengisi jalanan komplek yang sepi,mereka berdua hanya diam sedari tadi.Sebenernya Kei masih merasa tidak enak kepada orang tua winwin mangkanya ia hanya diam.

Walaupun Wendy dan Chanyeol sudah tau jika mereka tidak berkencan,tetapi tetap saja Kei merasa gelisah.Ia merenung sambil menunggu sampai di depan rumah nya.

Winwin mematikan mesin motor nya saat sudah sampai di depan gerbang rumah Kei,lalu menunggu Kei untuk turun.Namun sepertinya Kei betah berada di motor winwin.

"Udah sampe." ujar winwin membuyarkan lamunan Kei.

Kei sontak tersadar,ia celingak celinguk melihat sekitar.Mereka sudah sampai di depan rumah nya ternyata.

Kei turun dari motor winwin dan merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan karena angin.

"Makasih ya udah nganterin gue" ucap Kei dengan rasa berterimakasih.

"Iyaa santai"

"Oh iya mobil lo udah di bengkel,nanti kalo udah beres gue anter ke rumah lo"lanjut winwin dengan tenang.

"Eh gausah,gue udah ngerepotin banyak banget.Lo kasih tau gue aja nomor bengkel nya nanti gue sendiri yang kesana." Kei menjawab dengan cepat.Jika di biarkan rasa hati Kei tidak akan tenang karena selalu berhutang budi.

Winwin menatap Kei sebentar lalu mengiyakan permintaan Kei.Biarlah itu menjadi urusannya,yang penting winwin sudah berniat untuk membantu.

"Sini hp lo" pinta winwin sambil menyodorkan tangannya.Ia menunggu Kei mengeluarkan ponsel untuk memberikan nomor yang Kei minta.

Kei langsung mengambil ponsel yang berada di tas nya lalu memberikan nya kepada winwin.

"Nih"

Melihat lockscreen ponsel Kei membuat Winwin kaget.Disana sudah ada foto doyoung dengan gaya boyfriend material  andalannya.Kei menatap winwin bingung,karena winwin hanya menatap wallpapernya tanpa membuka ponselnya.

"Kenapa?hp gue ga bisa di buka?"

"Bisa kok,bentar ya" winwin langsung membuka ponsel milik Kei dan mengetikan nomor bengkel yang ia maksud.

"Udah nih.Nanti kalo lo mau tanya tanya mobil lo,hubungin nomor ini aja" ia mengembalikan ponsel itu kepemilikannya.

Winwin kembali menyalakan mesin motornya lalu pamit pulang "kalo gitu gua pamit pulang ya."

"Sebentar!"

"Kenapa lagi?"

"Minta nomor rekening lo juga,gue mau balikin uang pizza waktu itu." ucap Kei sambil menggigit bibirnya.

"Gausah,gue ikhlas ko."

"Gue gabisa tenang kalo masih ngutang sama orang."

Winwin membuang nafas kasar,ia mengalah lalu mengambil ponsel Kei kembali untuk mengetikan nomor rekening yang di minta.

"Udah,gue duluan ya udah malem."

"Makasih ya sekali lagi."

"Iyaa" pria itu meninggalkan perkarangan rumah Kei untuk kembali pulang kerumah nya.

Kei sendiri belum masuk kedalam rumah,ia masih menatap punggung winwin yang kian jauh dari lingkungannya.

Tak lama kemudian ponsel Kei bergetar,sang kakak laki laki nya menelpon untuk menanyakan keberadaannya.

"Halo bang"

"Halo,kamu di mana?" Tanya Kun di balik telepon.

"Telat ah nanya nya.Aku udah di depan rumah,bentar aku masuk dulu.Aku matiin ya!" Ujar Kei lalu mematikan sambungan teleponnya.

PAPRIKAWhere stories live. Discover now