25.dua puluh lima

80 50 12
                                    

HAPPY READING!!!

"WIN APAAN SIH?!" bentak Kei tak suka.

Kei memukul tangan winwin dengan keras, ia bahkan memberontak dengan bergerak tak beraturan agar winwin melepaskan lilitan tangan yang berada di perutnya.

"Lo ga sopan banget sumpah!" Murka Kei. Bukan nya melepaskan tangan nya, winwin malah semakin mendekat kearah kuping Kei dan berbisik, "Lo tembus bodoh" katanya pelan.

Pipi Kei langsung memerah, namun ia tetap tidak mempercayai ucapan winwin.Ia memberontak kembali membuat winwin mau tidak mau melepaskan pelukan nya.

"Gue lepas, tapi lo jangan langsung ngadep ke gue." saran winwin yang langsung di turuti oleh gadis itu.

Winwin membuka jaket kulitnya lalu memakaikan nya di pinggang kei untuk menutupinya. Setelah selesai memakaikannya barulah winwin memutar badan kei agar winwin bisa melihat wajahnya.

Kei menahan tangis saat berhadapan dengan winwin, matanya sudah di penuhi dengan air mata yang tak kunjung jatuh. Namun dada nya terlalu sesak hingga air matanya jatuh tanpa di minta.

Winwin panik melihat kei yang sudah berurai air mata "Lo kenapa nangis?" Tanya nya panik."sorry gue lancang tadi"

"Kei? Lo kenapa nangis?"

Untuk pertama kali nya, winwin memanggil namanya. Kei merasa asing saat mendengar panggilan dari suara winwin. Ia memejamkan matanya malu karena sudah salah paham dengan orang yang di depannya ini.

"G-gue caphek hiks, gue cuma pengen pulang. Ta-tapi lo gak mau nganterin gue pulhang.." Kei semakin terisak.

"Ayo pulhang, plis gue pengen pulang." Rengek Kei sambil menggenggam tangan winwin untuk memohon.Ia tidak betah lama lama berada di luar.

"Tadi marah marah sekarang nangis" gumam winwin pelan agar Kei tidak mendengar.

"jangan nangis, ntar di sangka nya gue ngapa ngapain lo" ujar winwin khawatir lalu melihat sekeliling nya.

Winwin melihat kei yang masih setia menangis. Ia mendekat ke arah Kei lalu menghapus air mata yang berada di pipinya. "Sorry lancang lagi" ucap winwin tak enak.

Kei menggeleng lalu menghentikan tangisnya. "gapapa,ayo anter gue pulang plis." Ia menggandeng tangan winwin dan mengajak nya pergi dari tempat itu.

Jam 8 malam Kei baru tiba di rumah nya, ia masih malu dengan kejadian menangis tadi hingga tidak mau menatap wajah winwin. Kei turun dari motor winwin dan langsung masuk kerumah nya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Kei!" Panggilan winwin membuat langkah Kei terhenti. Ia menoleh ke belakang "kenapa?" Tanya nya.

"Helm gue masih ada di kepala lo" jawab winwin jujur.

Kei meraba sekitar kepala nya ragu. "anjrit malu banget gue" gumamnya.

Buru buru ia berlari ke arah winwin dan mengembalikan helm tersebut. Namun saat ia mau masuk kedalam rumah, tangan nya langsung di cekal oleh winwin. Kei meruntuki dirinya sendiri karena sudah bersikap seperti orang bodoh.

"Aduh ada apa lagi sih, gue udah cukup malu karena tadi. Dan sekarang kenapa gue bisa ceroboh lagi" Kei menggigit bibir bawahnya sambil membatin.

"Kei?" Panggil winwin

Kei hanya menoleh menatapnya.

"Lo ga bilang makasih ke gue?" Tanya winwin heran. Kei hanya diam tanpa menyaut."ah apa jangan jangan lo kalo bilang makasih lewat like'an postingan ig gue?" Ledek nya terkekeh pelan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 08, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PAPRIKAWhere stories live. Discover now