12.dua belas

89 68 6
                                    

HAPPY READING!!!

Winwin merapih meja nya lalu pergi keluar kelas. Saat ini sedang waktu istirahat, banyak siswa siswi lalu lalang di koridor. Winwin berniat untuk kelapangan basket indoor di sekolah nya. Di lihatnya lapangan tersebut hanya ada dirinya seorang diri. Winwin bernafas lega lalu mengambil bola basket tersebut.

Winwin mendrible bola basketnya berulang kali dan memasukkan bola nya ke dalam ring, namun seorang perempuan masuk dan datang menghampiri dirinya sambil melipat kedua tangannya

"Lo ga ke kantin?"

Winwin mengabaikan pertanyaan perempuan itu,lalu melanjutkan melempar bola basket ke dalam ring.
Hanya terdengar suara pantulan bola basket didalam ruangan itu, winwin memang berniat untuk tidak menjawab apapun itu.

"Win lo denger gue ga sih?" Perempuan itu mulai menaikan suaranya

"Win gue tau lo benci sama gue, tapi jangan nyiksa diri lo sendiri" ujar perempuan itu lalu merebut bola basket winwin.

Winwin tersenyum masam, lalu menatap seorang gadis yang di depannya ini.

"Cih dia yang salah, dia yang merasa tersakiti"

"Siapa juga yang nyiksa diri sendiri?apalagi karena lo!" Jawab winwin ketus sambil menunjuk wajah perempuan itu.

"GUE NGAKU SALAH, GUE MINTA MAAF" perkataan nyaring perempuan itu membuat winwin menghentikan langkahnya.

Winwin berbalik badan lalu berucap.

"Yeri stop ngurusin hidup gue. Kita ini udah gaada hubungan apa apa. Jadi tolong tinggalin gue sendiri." Winwin berkata dengan tegas. Ia mengepalkan kedua tangannya marah.

Kemudian ia kembali melanjutkan langkah nya menuju kantin.

Yeri terpaku dengan air mata yang sudah menumpuk di pelupuk matanya. Ia mengaku salah sudah mengkhianati winwin, namun ia masih ingin berada di sisi winwin.

Mana sempat keburu telat - batin penulis

Winwin masuk ke kantin dengan wajah garang. Ia selalu tidak bisa mengontrol emosi nya saat bertemu dengan Yeri. Winwin terduduk di bangku pojok dengan minuman segar. Winwin butuh mendinginkan otak nya.

Menurut winwin, di sekolahnya tidak ada yang menarik.Ia pergi ke sekolah untuk memenuhi rutinitas nya sebagai siswa SMA. Baginya definisi sekolah itu hanya datang, belajar,  istirahat,dan pulang. Setelahnya itu adalah urusan pribadi.

Winwin juga cukup di kenal di kalangan perempuan, mau senior atau junior. Disekolah winwin tidak terlalu punya banyak teman, ia hanya hanya berteman dengan Mark dan jeno.

"Win" panggil Mark lalu menghampiri winwin di dalam kantin.

"Jeno mana?" Tanya winwin melihat Mark hanya seorang diri.

"Ngapelin ade kelas tuh"jawab Mark sambil menunjuk jeno yang sedang menggoda adik kelas.

"Kebiasaan banget tu bocah" winwin tersenyum tipis lalu tertawa pelan.

"Temen lo tuh" ujar Mark.

"Temen lu juga bego"

"Hangout ga?" Mark bertanya sambil meminum jus miliknya

"Gabisa gue, mau jemput yuqi soalnya" winwin menjawab santai

Mark hanya mengangguk untuk menanggapinya lalu mereka berdua berbincang bincang sampai bell masuk kelas berbunyi.

PAPRIKAWhere stories live. Discover now