Rahasia Arjuna, Luka Hati Ishana (Bag.1)

21.8K 1.4K 81
                                    


Flash Back On

Februari empat tahun lalu.

Ishana memasukkan baju baju dan beberepa keperluan Arjuna ke dalam koper. Hari ini suaminya itu ada meeting di luar kota selama seminggu. Ishana sudah terbiasa dengan pekerjaan Arjuna sebagai CEO perusahaan yang bergerak di bidang Design dan interior yang mengharuskannya pergi keluar kota untuk bertemu klien. Tanpa Ishana sadari suaminya sudah berjongkok di hadapannya.

"Hana sayang, aku hanya pergi seminggu, tapi kenapa kamu bawain aku baju baju untuk sebulan?"  Arjuna terkekeh geli. Mengusap rambut istrinya itu dengan sayang, kemudian bergegas mengambil koper di samping Ishana.

" Pesawatku take off 3 jam lagi dan aku masih harus mampir ke kantor dahulu."Arjuna melirik jam ditangannya lalu melangkah keluar diikuti Ishana. Di ruang tamu, ia menghentikan langkahnya.

"Anak anak sudah berangkat sekolah?" tanya Arjuna. Istrinya itu mengangguk.

"Sudah, Pak Deri yang antar," ujar Ishana.

Di depan rumah sudah terlihat Pak Hasan supir kantornya. Arjuna mencium kening Ishana.

"Hati hati di rumah ya sayang, nanti sampai Surabaya, aku telepon," ujar Arjuna.

Ishana memeluk Arjuna, "Jangan macam macam kamu di sana, Mas." Arjuna tertawa, mengusap rambut Ishana kemudian memasuki mobil. Pak Hasan memasukkan koper ke dalam bagasi. "Hati hati di jalan ya, Pak." Kata Ishana.

"Baik Bu." Pak Hasan mengangguk hormat.

Arjuna melambaikan tangan dari dalam mobil. Ishana membalas lambaian suaminya dan bergegas masuk kembali ke dalam rumah. Ada yang harus dia lakukan sekarang. Ishana meraih kunci Honda Jazz merahnya dan segera mengemudikannya menuju Bandara. Semoga apa yang ia khawatirkan, tidak terjadi.

Sementara itu, di dalam mobil Arjuna menelepon seseorang yang akan menemani perjalanannya ke Surabaya.

Arjuna : Halo Nett, kamu sudah siap?"

Arnetta : "Sudah Mas." "Kamu jadi jemput aku atau kita bertemu di bandara?"

Arjuna : "Kita bertemu di Bandara ya satu jam lagi.  Aku harus mampir ke kantor sebentar mengambil beberapa berkas."

Arnetta : "Okay sayang."

Arjuna menutup teleponnya dan menyimpan handpone di saku jasnya.

Inova hitam yang dikemudikan Pak Hasan memasuki pelataran lobi kantor, Arjuna bergegas turun dan menuju kantornya di lantai 3.

Setelah mengambil beberapa berkas penting yang harus dibawanya ke Surabaya, menitipkan beberapa pesan kepada Maya, sekretarisnya dan meminta Irfan,sahabat sekaligus wakilnya di kantor untuk menggantikannya sementara selama ia berada di Surabaya, Arjuna bergegas menuju Inova hitam yang menunggunya di parkiran lobi.

Dalam perjalanan ke Bandara, Arjuna memejamkan mata. Ini pertama kalinya ia melakukan perjalanan bisnis ditemani Arnetta, perempuan yang hampir setahun ini mengisi hatinya. Arjuna tidak mengerti kenapa ini bisa terjadi. Mengkhianati Ishana yang telah sepuluh tahun mendampinginya. Awalnya Ia tidak mengidahkan semua perhatian Arnetta meskipun tahu bahwa Arnetta memang sudah menyukainya sejak lama, ketika mereka masih kuliah di salah satu kampus di Bandung. Tapi Arnetta dengan terus menggodanya dan tanpa Arjuna sadari, perlahan lahan Arnetta memasuki hatinya, yang semestinya hanya milik Ishana.Jujur, Arjuna sangat mencintai istrinya, bagaimanapun Ishana adalah ibu dari anak anaknya. Posisi Ishana di hatinya tidak akan pernah terganti. Ishana yang menemani Arjuna meniti karir. Terkadang ketika bersama Arnetta perasaan bersalah ada di hati Arjuna. Apalagi Arnetta adalah sahabat Ishana. Arjuna pun sudah wanti wanti terhadap Arnetta bahwa jangan sampai istrinya mengetahui hubungan mereka. Dan Arnetta pun memainkan perannya dengan sempurna. Satu tahun menjadi kekasih Arjuna tanpa Ishana mengetahuinya.

" Pak, sudah sampai." suara Pak Hasan membuyarkan lamunan Arjuna. Dilihatnya Pak Hasan mengeluarkan koper dari Bagasi.

" Saya mesti jemput kapan ya, Pak? " tanya Pak Hasan.

Arjuna mengambil koper di tangan Pak Hasan.

" Nanti saya telepon ya Pak, kapan saya tiba kembali di Jakarta." jawab Arjuna.

Pak Hasan mengangguk, menatap punggung Bosnya yang mulai berjalan menjauh.

RINDU UNTUK ISHANA  (Terbit)Where stories live. Discover now