BAB 9

864 64 2
                                    

Kepulangan Stephanie ke Jakarta pun terpaksa diundur satu hari, karena ia harus menghadiri resepsi pertunangan Delvin dan Rania. Pada akhirnya, Stephanie menyerah pada takdir yang sudah digariskan. Walaupun hatinya begitu sakit, ia mencoba tegar dan ia bersikap seolah tidak apa-apa setelah malam dimana ia menangis di dalam pelukan Chairil.

"Kak, lo beneran gak bakal kabur sama bang Delvin kan kalo gue tinggalin?" Tanya Steven yang saat ini sedang berjalan diapit oleh Stephanie dan Chairil.

Mereka bertiga sedang menyusuri area air mancur yang ada di kebun raya Cibodas, Stephanie menggenggam tangan Steven begitu rangkaian kalimat itu keluar dari mulut adik kesayangannya. Stephanie memberhentikan langkahnya, kemudian menatap hangat wajah adiknya. Guratan cemas tergambar apik di wajah tampan Steven.

"Engga, kok. Lo tenang aja, gue gak akan senekat itu." Ucap Stephanie.

"Ada gue, Stev. Gue bakalan jagain kakak lo." Ucap Chairil tanpa sadar.

"Beneran, bang?!" Tanya Steven yang begitu antusias dengan raut wajahnya yang begitu lega.

"Iya." Ucap Chairil singkat.

Mood lelaki itu sebenarnya juga sedang hilang, karena fakta jika Rani akan bertunangan dengan orang lain. Keduanya belum menyadari jika mantan pacar mereka berdualah yang akan bertunangan besok.

"Lo percaya sama orang yang bentukannya kayak gini?" Tanya Stephanie sewot.

"Iya lah, bang Chairil padahal lebih ganteng dari mantan lo bye the way." Ucap Delvin seraya memeletkan lidahnya.

"Gak nyambung." Sinis Stephanie.

Bahkan Steven yang seorang lelaki saja mengagumi wajah sempurna dari salah satu anggota keluarga Pangalasan ini. Wajah khas Asia dengan mata sipit yang terlihat begitu indah saat Chairil tersenyum.

"Delvin juga ganteng kok!" Ucap Stephanie mengelak.

"Hmmm.." Ucap Chairil berdehem, ia malas terlibat dalam pertengkaran kakak-beradik ini.

"Yaudah mendingan kita foto yuk bertiga, hari ini terakhir gue di puncak." Ucap Steven seraya menggandeng Chairil dan Stephanie.

Setidaknya perasaan Steven melega untuk sementara waktu, ia percaya jika Chairil bisa diandalkan selama Stephanie berada disini. Steven tersenyum singkat melihat kedua orang yang terlihat cocok jika menjalin sebuah hubungan ini, lelaki itu pun meminta salah satu temannya untuk mengambil foto mereka bertiga.

"Satu.. Dua.. Tiga.."

"Chesee!" Ucap Steven seraya tersenyum manis.

Hasil foto mereka sangat bagus, Steven pun tersenyum puas dengan hasil foto mereka bertiga. Mereka terlihat seperti keluarga bahagia, sepertinya Steven harus mencari cara untuk membuat Stephanie dan Chairil semakin dekat.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[M] FAKE MARRIAGE Where stories live. Discover now