BAB 5

592 60 3
                                    

Setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu Stephanie memilih untuk tinggal dirumahnya bersama Steven. Sebenarnya Stephanie merasa bersalah ia harus meninggalkan Steven karena dirinya memilih tinggal di kosan. Steven pun kadang mengeluh jika ditinggalkan oleh Stephanie. Sekarang masih hari kamis, tapi Stephanie sudah datang ke rumah ini karena rengekan dari Steven.

Kakak beradik itu sedang duduk di gazebo yang ada ditaman belakang rumah ini, rumah ini sangat besar layaknya rumah konglomerat pada umumnya. Tapi, rumah ini begitu sepi dan dingin. Tidak ada kehangatan keluarga disini. Orangtuanya memilih tinggal di Shanghai China untuk mengurus perusahaan besar keluarga Aditama.

"Kakak, besok ikut gua ya." Ucap Steven seraya memandang kakaknya yang sedang sibuk menonton siaran drama korea lewat ponselnya.

"Kemana?" Tanya Stephanie tanpa menatap Steven

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kemana?" Tanya Stephanie tanpa menatap Steven.

"Ke puncak, gua ada study tour. Gue udah beliin lo tiketnya, jadi jangan nolak!" Ucap Steven dengan tatapan tajamnya, ia mencoba mengintimidasi kakaknya itu.

"Besok gue masih kuliah." Ucap Stephanie seraya mematikan ponselnya.

"Kayak gak pernah titip absen aja lo kak, pokoknya lo harus ikut." Ucap Steven final dan tidak ingin ditolak.

"Kok lo maksa sih? Emang berapa hari?" Tanya Stephanie seraya menatap Steven.

"Tiga hari dua malam doang kok." Ucap Steven dengan puppy eyesnya, ia sangat ingin Stephanie ikut.

"Lo itu udah kelas sebelas, masa gue masih harus ikut acara tour lo sih, Stev?" Tanya Stephanie dengan menatap Steven tidak mengerti.

"Gak apa-apa sih, biarin aja." Ucap Steven acuh tak acuh.

"Iya gue ikut deh." Ucap Stephanie pada akhirnya, ia tak ingin mengecewakan adik satu-satunya itu.

"Gitu dong." Ucap Steven dengan bersorak ria.

Salah satu hal yang membuat Stephanie bahagia adalah ia bisa melihat Steven tersenyum seperti saat ini, karena hanya ada Steven satu-satunya keluarga yang dekat dengan Stephanie dan sebaliknya. Walaupun kadang mereka sering bertengkar, tetap saja Stephanie sangat menyayangi adiknya itu.

Mereka berdua kembali fokus pada ponselnya masing-masing, Steven fokus bermain game online dan Stephanie fokus menonton drama korea kesukaannya. Hingga suara bell rumah berbunyi membuat mereka berdua saling berpandangan untuk beberapa detik.

Tak lama muncul notifikasi dari ponsel Stephanie mengganggu aktivitas menonton drama korea nya, sebuah chat dari Delvin terpampang di layar ponsel gadis itu.

Kak Delvin 💚
Aku diluar rumah kamu

"Ada kak Delvin dateng, nanti lo bawain minuman ya ke ruang tamu." Ucap Stephanie seraya bangkit dari duduknya.

"Ah elah, males kak!" Ucap Steven yang sifat menyebalkannya kembali lagi, lelaki itu jika sedang bermain game pasti tidak ingin diganggu oleh siapapun.

[M] FAKE MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang