Our Story [JohnJae]✔️

𝟙𝟙#𝕁𝕠𝕙𝕟𝕛𝕒𝕖

Jangan lupa vote dan komennya!!

Let's Goo!!

Di pagi yang cerah ini, seperti biasa Jaehyun akan membuat sarapan untuk suami dan putra kecilnya. Dengan apron berwarna biru muda serta tangan ajaibnya, si manis meracik bumbu ke dalam masakannya.

Setelah beberapa saat berkutat dengan dapur, kini masakannya telah siap. Di lepasnya apron biru muda tersebut dan melangkahkan tungkai jenjangnya ke lantai dua dimana suami dan putranya mengembara di alam mimpi.

Jaehyun mengetuk pintu coklat dengan stiker semangka yang memenuhi pintu, di tengah" pintu tersebut tertulis sebuah nama "MARK". Nama putra semata wayangnya.

Krieettt

Jaehyun melihat gumpalan besar di tengah kasur. Si manis hanya bisa terkekeh pelan melihat kelakuan putranya itu. Jaehyun membuka tirai kamar dan cahaya yang sangat terang menerobos masuk melalui jendela kaca tersebut. Si kecil Mark menggeliat tidak nyaman karena cahaya yang sangat terang.

"Hey...jagoan papa...ayo bangun sayang"

"Enghhh ....can you give me five minute papa?" Dengan suara serak, Mark membalas perkataan sang papa.

"Ok ok, you can have your five minute. But after that your gonna take a shower and then eat your breakfast ok?"

"Thank you papa"

Jaehyun mengusak kepala sang putra. Ok kini dia harus membangunkan bayi besarnya.

"Daddy? Wake up"

Tidak ada respon. Johnny si bayi besar masih menutup matanya dengan rapat disertai dengan dengkuran halusnya.

Jaehyun memanggil Johnny dengan kata Daddy bukan tanpa alasan. Kini dirinya mengandung putra kedua mereka, dengan usia kandungan dua Minggu. Usaha mereka selama tiga bulan terakhir ini membuahkan hasil.

Si manis kembali mengguncang perlahan tubuh sang suami.

"Daddy wake up, papa have a suprise for you"

"Why do you call me Daddy honey?"

Dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul, Johnny duduk di hadapan Jaehyun, memeluk dan menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher sang istri tercinta.

"Do you wanna know?"

"Heem" Johnny mengangguk dan berdehem sebagai jawaban dari pertanyaan si manis.

"Ayo bangun dulu sayang, terus aku kasih tahu alasannya"

"Iya iya ini udah bangun"

Johnny berdiri di tepi kasur, kini dengan nyawa 70%. Dirinya sesekali menguap dan menggosok pelan matanya.