𝟙𝟞#𝕁𝕠𝕙𝕟𝕛𝕒𝕖

974 96 3
                                    

Jangan lupa vote dan komennya!!

Let's Goo!!!

Let's Goo!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






































































Malam itu, malam dimana Jaehyun mengatakan permintaannya di dalam benaknya. Dia berharap bahwa dia kehilangan Indra pendengarannya, agar dia tidak perlu lagi mendengar umpatan yang di layangkan sosok malaikatnya, sang ibu.

Jaehyun adalah anak yang lahir dari kesalahan. Ibunya adalah seorang wanita malam di salah satu club di kota. Semuanya terjadi begitu cepat. Tanpa terasa Jaehyun telah lahir ke dunia, seorang bayi mungil berkulit putih serta lesung pipi diwajahnya.

Namun sang ibu tidak pernah membuka mata untuk melihat keindahan itu. Dirinya dibutakan oleh kemarahan, setiap pulang kerja Jaehyun kecil akan dimaki dan ditampar.

Hingga kini usianya menginjak 19 tahun, tepat malam ini. Dia melontarkan permintaan itu, berharap Tuhan mendengarnya.











































Doa itu terkabulkan





























Jaehyun terbangun di pagi hari karena merasakan getaran di tangannya. Ketika matanya terbuka, dia melihat ponselnya yang berdering menandakan ada panggilan masuk.

Aneh, kenapa ponselku tidak berbunyi? Padahal sudah ku setel dengan volume penuh.

Jaehyun pun menjawab panggilan tersebut.

"Halo?"

A-aku tidak bisa mendengar suara ku!

Dirinya berseru panik. Dia tidak bisa mendengar suara sekitar, hening.

Johnny, pria yang menelepon Jaehyun tersebut merasa khawatir dan panik disaat bersamaan, karena Jaehyun berteriak dengan keras dan mengatakan bahwa dia tidak bisa mendengar suaranya sendiri.

Tanpa berpikir dua kali, Johnny mengambil kunci mobilnya dan pergi ke rumah Jaehyun.

Saat sampai di rumah Jaehyun, ibu Jung sepertinya tidak ada, karena tidak ada suara teriakan seorang wanita disini. Hanya ada suara teriakan Jaehyun yang ketakutan.

Johnny berlari ke kamar Jaehyun. Disana dia melihat Jaehyun yang berteriak dengan suara serak, beserta air mata yang mengucur deras dari mata indahnya.

Jaehyun menoleh ketika sudut matanya menangkap siluet seseorang. Johnny, dia berdiri dan memeluk Johnny.

Jaehyun yakin dirinya sedang bicara,dia bisa merasakan bibirnyaya bergerak. Namun dia tidak tahu apa yang dia katakan.

Johnny memegang kedua bahunya, dan mengelusnya. Butuh waktu yang cukup lama agar Jaehyun tenang. Setelah Jaehyun cukup tenang, Johnny melihat sekitar kamar Jaehyun.

Dia melihat sebuah buku tulis kosong disitu. Diambilnya buku tersebut beserta pulpen yang ada di dekatnya lalu menulis sesuatu di atasnya.

"Apa kau tahu penyebab kenapa dirimu bisa tuli?"

Jaehyun mengambil buku tersebut dari tangan Johnny, menulis sesuatu.

"Tidak..."

Setelah menuliskan satu kata tersebut, tiba" Jaehyun mengingat permintaannya malam tadi. Dengan cepat dia menuliskan hal tersebut untuk di tunjukan pada Johnny.

"Ah, tadi malam aku sempat mengatakan bahwa aku ingin kehilangan Indra pendengaranku, agar aku tidak perlu lagi mendengar cacian dan makian ibu...kupikir itu penyebabnya"

"Astaga Jaehyun, dan kuyakin permintaan mu itu terkabulkan"

"Sepertinya..."

"Jadi aku harus bagaimana John..."

Jaehyun kembali terisak. Johnny membawa Jaehyun ke dalam pelukannya.

Johnny kembali menulis sesuatu di buku tersebut.

"Aku akan memberikanmu hearing aid, tapi kau hanya akan menggunakannya saat di luar dan bersamaku. Namun jika kau bersama ibu mu lepaskan saja"

"Tidak usah, aku tidak ingin merepotkan mu John"

"Tidak, kau tidak merepotkan sama sekali. Justru aku akan melakukan apapun untuk orang yang kucintai"

Jaehyun menatap Johnny. Tidak percaya dengan apa yang ditulis Johnny.

"Apa maksudmu John?"

"Aku menyu- ah tidak,, aku mencintaimu Jung Jaehyun, apapun keadaanmu"

"Tapi...kita bahkan baru mengenal 1 tahun yang lalu"

"Cinta datang karena terbiasa, menurutku itu adalah alasan yang tepat"

Johnny menggenggam telapak tangan Jaehyun, menatapnya dengan tatapan tulus penuh cinta.

"Aku akan membawamu pergi dari ibumu, dan kita akan hidup bahagia bersama, beserta keluarga kecil kita nanti"

Jaehyun terharu. Dia tidak tahu jika Johnny memiliki perasaan yang kuat padanya. Jaehyun mengangguk, mengiyakan perkataan yang ditulis Johnny. Siapa yang tidak jatuh cinta pada sosok seperti Johnny. Johnny selalu memprioritaskan Jaehyun di atas segalanya, bahkan jika Johnny sedang bekerja dia akan langsung meninggalkan pekerjaannya saat terjadi sesuatu pada Jaehyun. Bahkan untuk hal sepele.

Sepertinya Jaehyun harus merasakan pahit yang teramat sebelum mendapatkan rasa manis yang tiada taranya.











































Fin. 19-01-2021











































Chapter pendek lagi!!!! Wuhu aku tak tahu apa yang telah ku ketik ini.

Tp ini berdasarkan apa yg kurasakan, terkadang sy ingin menuliskan diri sendiri, agar tidak perlu mendengar kalimat atau perkataan menyakitkan dari org lain.

Sy prnh berada di titik terendah dalam diri saya. Iya sy tahu sy msh muda, mungkin terkesan...eummm dibuat"? Tp memang bnr ini yg sy alami. Benda tajam menjadi pelarian saya. Tp kini saya SDH baik" saja,meskipun terkadang atau mungkin sering mendengar kalimat yg kurang mengenakkan dan berakhir sy menangis di kamar. Awokawok

Stop ceritanya, Soo..gmn chap kali ini? Bgs? Keknya ga deh. Pasti kurang nge feel
Sbnrnya jg malam ini sy mau nyatet tugas, baaaaaanyak banget catatannya, tp mager aja gituloh. Sy LBH milih buat ngetik di wp

Ok udh segitu aja, see you in the next chapter

Pai pai~~~

Our Story [JohnJae]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang