Part 18

17.6K 2.7K 1.1K
                                    

Lama banget ya aku baru update YungJo nya. Wkwkwkw maaf, akhir tahun jadwalnya lumayan padat di real life. Tahun baru bakar jagung apa bakar kenangan pahit masa lalu? Semoga di 2021 menjadi tahun yang lebih baik dari sebelumnya, kalian yang sudah bertahan di 2020, selamaaaaat! You did a great job!

 Tahun baru bakar jagung apa bakar kenangan pahit masa lalu? Semoga di 2021 menjadi tahun yang lebih baik dari sebelumnya, kalian yang sudah bertahan di 2020, selamaaaaat! You did a great job!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vibes swagnya Eunjo kan maen, wkwkwk Lihat foto kni jadi inget hujan, payung dan tumpa se ae 🤣😭
Voter ke berapa nih?











Rintik hujan menapak bumi dengan langkah kaki beruntun, menabrak dinding kaca lalu menetes turun. Memberikan kesan nyaman bagi Yungi dan mendukung sebuah keputusan jika duduk di tengah temaram, dan segelas americano hangat adalah pilihan yang tepat. Baru lima belas menit, Yungi membuka layer laptopnya, mengetikkan beberapa lirik baru sebelum ia tidak lagi duduk sendiri.

Dalam beberapa alasan, Yungi memang senang bertemu dengan teman lama, membicarakan banyak kenangan, atau bertukar pikiran mengenai pengalaman baru setelah sekian lama tidak bertemu. Tapi agaknya, hari ini pengecualian, setelah ia berdiskusi bersama Kiyoko tadi, Yungi berharap ia tidak bertemu dengan rasa pusing lain.

"Jadi, apakah rumor itu benar?" tanya seseorang yang tengah melempar senyum di balik jaket kulit yang ia kenakan, "Kau memang sudah menikah?"

Sejujurnya, Yungi tidak menyangka akan bertemu teman semasa sekolahnya di sini. Seandainya ia tidak melepas masker hitamnya hanya untuk menyesap cangkir, barang kali pria ini tidak akan menghampiri. Terakhir kali ia melihat Ilhoon ketika penerimaan mahasiswa baru. Yungi mengangguk, "Hampir satu setengah tahun," jawabnya.

"Woah, sudah selama itu?"

"Iya."

Ilhoon memasang ekspresi lebih tidak percaya lagi, ia mengerjab sebelum memberikan respons yang menarik, "Itu membuatku penasaran, kira-kira siapa wanita yang berhasil membuatmu jatuh cinta?"

Pertanyaan itu membuat Yungi berpikir, kedua matanya menatap tenang seperti biasa, bibirnya juga tidak tersenyum lebar, bahkan cenderung tipis sembari ia bersandar seolah mencari-cari jawaban yang tepat, "Kang Eunjo." Yungi tidak berusaha menutup-nutupi.

Rahang Ilhoon sekarang terperangah, hendak minum saja sampai tidak jadi karena juga sedikit banyak menerka siapakah sosok di balik nama itu. Tapi tidak lama, Ilhoon lalu meletakkan cangkirnya kembali, tertawa dan mengangguk seiiring aroma uap kopi menyerbak di dalam café, "Aku tadi hampir saja membayangkan wajah Eunjo teman sekelas kita dulu," jedanya, "Tapi itu jelas tidak mungkin. Siapa juga yang bisa mendekati gadis seperti itu."

Yungi menaikkan sebelah alisnya tipis, "Memangnya seperti apa dia?"

Tawa Ilhoon lalu menyurut, dan sekarang ekspresinya berubah lebih antusias, "Kau tidak tahu?" pria dengan rambut klimis itu sedikit berdehem, mencondongkan tubuhnya agar ia tidak perlu bersuara lantang, "Kau benar-benar masih mengingat Kang Eunjo teman sekelas kita, kan? Siswi dari keluarga kaya raya."

Snowdrop ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang