Spoiler Part Novel

15.1K 1.5K 245
                                    




Haloooh, gimana kabarnya setelah tidak bersama dengan Snowdrop di malam minggu?

Apakah sudah dapat banyak nabungnya? Wkwkwkwwkkw, biar lebih semangat nabung buat peluk Snowdropnya, ini aku kasih seuprit spoiler part novel karena kalau kebanyakan nanti gak seru waktu pegang versi novelnya wkwkwkw



Apakah sudah dapat banyak nabungnya? Wkwkwkwwkkw, biar lebih semangat nabung buat peluk Snowdropnya, ini aku kasih seuprit spoiler part novel karena kalau kebanyakan nanti gak seru waktu pegang versi novelnya wkwkwkw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[...]

"Jomomo!"

Hyuka, itu jelas sekali suara Hyuka. Eunjo bisa melihat putri kecil Jongkuk menunjuk dengan semangat sedangkan sebelah tangannya tengah dituntun oleh sang Kakak. Suara langkah beruntun itu, ditambah tambahan suara decit sol sepatu dan lampu warna warni dari sepatu Hyuka, sukses membuat Eunjo mengurungkan niat untuk berdiri.

Aduh, gagal deh mau kaburnya. Kalau ketahuan pergi sekarang, Eunjo gengsi setengah mati. Lebih menyebalkan lagi nanti kalau Hyunki mengadu pada Yungi dan ia harus menelan rasa kalah kalau-kalau Yungi menyinggung hal ini. Jiwa Eunjo mendadak memekik, tidak! Itu tidak boleh terjadi. Masa kelihatan kabur dari anak-anak, sih.

"Wah iya, Jomomo ada di sini ternyata."

Eunjo sendiri tidak tahu kenapa namanya bisa berubah-ubah seperti ini setiap bertemu dengan Hyunki. Hyunki juga jadinya ikut-ikutan memanggil Jomomo karena si bungsu. Ya, sudah. Tidak terlalu penting juga, dan Eunjo sebenarnya tidak berpikir terlalu jauh meski di panggil Bibi Monster sekalipun.

"Kenapa Jomomo ada di sini sendiri?" tanya Hyunki ketika dua buntalan yang dimata Eunjo terasa penuh cobaan itu berdiri di depannya sembari mendongak lugu, "Sedang galau, ya?"

Tolong tahan Eunjo agar tidak menerbangkan anak Jongkuk dengan kekuatan penuh. Lagi pula dari mana sih Hyunki tahu kata-kata galau? Eunjo sampai tidak tahu harus merespons seperti apa lagi.

"Iya, soalnya sedang tidak ingin bertemu dengan kalian," jujur Eunjo. Sungguh itu jujur sekali! Bahkan Eunjo yang tadinya percaya diri berkata seperti itu mendadak meneguk salivanya ragu. Aduh, nanti kalau menangis di sini dia lagi yang diomeli Yungi karena memberikan trauma pada anak-anak—tolong jangan menangis, tolong!

Dahi Hyunki mengerut heran, sedangkan Hyuka melihat sang kakak dengan bola mata membulat lucu—tidak mengerti sih, tapi ya dilihat saja. Sedangkan Eunjo jadi ikut-ikutan bingung kenapa ketiganya malah diam seperti ini.

Hyunki tiba-tiba berspekulasi, "Memangnya Jomomo masih suka makan anak-anak, ya?"

Mendengar celetukan Hyunki, Hyuka seketika melihat ke arah Eunjo dengan defensif maksimal. Bahkan buntalan kecil berkuncir dua itu refleks melangkah mundur untuk bersembunyi di belakang sang Kakak. Wah, Eunjo merasa ia seperti bangsa Titan kalau begini ceritanya.

Tapi, kalimat sang Kakak berikutnya membuat Hyuka sedikit tenang, "Anak-anak itu tidak enak, lho. Apalagi kalau menggemaskan seperti Unki dan Uka. Asam Imo, seperti jeruk!"

"Tapi kalau rasanya seperti jeruk manis, ya tidak masalah makan Hyunki sama Hyuka." Eunjo mengembangkan senyuma penuh kemenangan, bahkan terang-terangan melipat kedua tangan di depan dada seakan bangga—meskipun menang beradu argument dengan bocah tujuh tahun dan dua tahun, sih.

"Jomomo mau makan jelly cacing tidak?" celetuk Hyunki tanpa rasa bersalah lantaran tidak menggubris kalimat ancaman Eunjo sama sekali.

Bukan main. Cepat sekali anak Jongkuk mengubah topik pembicaraan—pasti calon-calon penakhluk hati wanita kelas kakap nanti kalau sudah besar. Eunjo melihat Hyunki dengan tatapan menyipit. Padahal dia berharap kalimat itu cukup untuk membuat dua keponakannya menyerah dan akhirnya pergi menganggu Yungi saja. Tapi mengenai jelly cacing, ia sebenarnya sedikit bergidik ngeri meskipun warna jellynya itu tranparan merah kuning hijau. Tapi tetap saja, melihat jelly itu dikunyah rasa-rasanya seperti kanibalisme.

"Unki temani deh jadi monsternya," katanya seakan tidak ingin menyerah, Hyunki sibuk membuka kemasan jelly yang ia bawa dan kedua mata Hyuka sudah berkerlipan seakan berharap diberi jelly juga, "Makan jelly cacing rasa angur saja bagaimana?"

"Anggur." Eunjo menyahut cepat.

"Ha?" timpal Hyunki dengan polosnya.

Dan Eunjo mau tidak mau menghela napas panjang, "Yang benar rasa anggur." Dia terlihat cukup sabar.

"Oh...." Hyunki mengangguk paham sekali, "Rasa angur."

Demi Tuhan Eunjo tidak hidup untuk ini.




[...]


Hyunki dan Hyuka akan tetap menginvasi kedamaian Paman dan Bibinya apapun yang terjadi!

Untuk nama anak Yunjo aku kasih spoiler lagi nanti. Asyik, kan. Sambil nunggu dapet spoileran beberapa momen wkwkwkw. Entah nanti spoilernya di IG atau WP, aku mau bervariatif, jadi tidak menuntup kemungkinan bakal aku spill di ig juga. Yang belum follow Ig aku @hyonashi_ jangan sampai ketinggalan.. Aku juga sering kok kasih bocoran di snapgram muhehehehehe

Semangat buat kita semuaa!
Thank you! 💗💗

Snowdrop ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang