Chapter 10 |Ciee..Salting|

62 6 0
                                    


"Jadi..."

"Jadi gue yang udah rencanain semua ini" potong Harifa cepat.

Sekarang sudah banyak yang mengerubungi dua saudara itu. Mereka penasaran cerita yang sebenar nya.

"Licik lo" ucap Khalisa tajam.

"Licikan mana sama lo yang edit poto gue dan nyebarin kesemua orang..." ujar nya santai.

"Gue nggak edit tapi itu nyata" ucap Khalisa dengan keringat dingin dan wajah yang sudah mulai pucat.

"Kok lo tegang sih...emmm takut ketahuan ya kalo lo bohong" ucap nya menyeringai.

"gue nggak takut."

"Udah deh mending lo ngaku itu lebih baik...lagian gue udah dapet bukti nya juga" Harifa dengan santai nya mengatakan itu sambil membersihkan kuku nya.

"Tuh liat aja di mading..." lanjut nya.

Khalisa pucat pasi tak bisa mengelak lagi. Sial!!!.

"Kalo iya memang kenapa??" Sudah terlanjur jadi lebih baik ia jujur, ia ingin mengeluarkan semua emosi nya sekarang.

"Bagus" Harifa menyudahi kegiatan membersihkan kuku nya setelah mendengar pengakuan Khalisa. "Emm selamat sekarang anda akan merasakan hal yang pernah gue rasain."

Setelah mengatakan itu Harifa pergi, ia cukup puas melihat wajah pucat Khalisa.

"Apa lo semua liatin gue...bubar..." teriak Khalisa

"Huuuu" sorak semua siswa tak urung mereka pergi menuju kelas mereka masing masing karena sebentar lagi bel berbunyi.

¤¤¤

Kondisi kelas XII ipa 1 sedang tidak ada guru, mungkin masih berada di kantor atau bisa saja tidak hadir. Semoga saja.

"Gua udah duga kalo Harifa nggak mungkin ngelakuin hal kaya gitu" ucap Alvin tapi matanya tetap fokus pada game online di ponsel nya. "Dan lebih nggak nyangka lagi si Khalisa yang notaben nya murid pintar dan terkenal ramah itu bisa ngelakuin semua nya."

"Gue nggak heran sih..." timpal Andra.

"Maksud lo??" Tanya Zion bingung maksud ucapan Andra.

"Khalisa suka sama lo."

"Whatt!!! Serius lo??" Alvin kaget hingga menyebabkan ia kalah dalam bermain game. "Ahh sial gue kalah."

"Gue nggak suka sama dia" kata Zion tiba tiba.

"Gue juga tau kali" Andra memutar bola matanya malas mendengar respon Zion.

"Ehh tunggu..Lo tau dari mana Khalisa suka sama dia?? tanya Alvin sambil menunjuk Zion.

"Gue udah sering perhatiin dia apalagi semenjak lo resmi pacaran sama Harifa matanya tuh nggak suka liat lo bedua."

"Jadi lo suka merhatiin Khalisa?? Jangan jangan..." Alvin menggantung ucapan nya.

"Jangan jangan apa??" greget Andra.

"Lo suka sama dia!!."

"Najis...nggak suka gue sama cewe muna kaya dia."

"Yee awas aja ntar lo suka sama dia."

Sedangkan kelas XII ipa 2 sedang serius mendengarkan penjelasan guru matematika yang terkenal killer. Mata mereka fokus pada papan tulis walau kenyataan mereka mengantuk.

Harifa yang sudah tidak bisa menahan kantuk akhirnya menenggelamkan wajah nya.

Annie yang melihat itu jadi was was takut-takut guru melihat Harifa. "Fa woyy...bangun lo."

AVOIDWhere stories live. Discover now