Chapter 14|Teman|

47 5 0
                                    

Ciptain kebahagiaan lo sendiri. Jangan stuck disitu- situ aja..

¤¤¤

Bel pulang sekolah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu dan saat ini Harifa berada diparkiran tepat nya disamping mobil Zion. Dan dikejauhan ia melihat Zion. Tidak sendiri. Ada Aurel.

Harifa mendengus. Tidak bisakah wanita itu menjauh sebentar saja dari pacar nya, Harifa muak melihat nya.

"Aku pulang bareng kamu ya Yon?" Tutur Harifa lembut.

"Eh enak aja, Zion mau nganterin gue ke mall." Serobot Aurel.

Harifa memutar bola matanya malas. " Yon kamu bisa kan anter aku pulang?."

Zion tak menjawab Harifa. Dia sibuk mengotak atik hp nya.

"Andra bakal nganterin kamu" Setelah nya Zion masuk ke mobilnya menyisakan Harifa dan Aurel.

"See, Zion lebih milih gue. Bye-bye" melambaikan tangan sambil tersenyum remeh. Cihh, Harifa benci senyuman itu.

"Kamu ngecewain aku Yon." Katanya tersenyum masam.

Seolah mendukung, tiba-tiba saja hujan turun menerpa tubuh kurus nan kecil itu.

Aku ga papa, aku baik-baik aja.

Tin..tin

Andra datang sesuai dengan yang Zion bilang.
Andra datang dengan payung lalu tersenyum melihat Harifa dan Harifa pun tersenyum balik.

"Gue tau lo kecewa dan gue tau lo bukan cewe lemah."

Harifa semakin mengembangkan senyumannya.

¤¤¤

"Andra maaf ya gue jadi ngotorin mobil lo."

"Apaan sih, gitu aja minta maaf. Harus nya pacar loh noh yang minta maaf."

Harifa tersenyum kecut. Mengingat Zion membuat nya ingin menangis.

Menyadari perubahan wajah Harifa membuat Andra merasa bersalah. "Sorry gue nggak bermaksud."

"Ga papa kok. Makasih ya lo mau nebengin gue."

"Gak usah terimakasih gue seneng nebengin lo" Andra tertawa kecil hingga memperlihatkan lesung pipi nya. "Kalo si kampret Zion ninggalin lo lagi kaya tadi langsung hubungin gue aja, gue pasti langsung meluncur" Kekehnya.

Harifa tertawa.

"Kok lo ketawa sih, ada yang lucu sama ucapan gue?."

"Lo bukan siapa-siapa nya gue ngapain repot? Sedangkan Zion yang jelas-jelas pacar gue aja nggak peduli."

"Kata siapa lo bukan siapa- siapa gue. Lo itu teman gue sekarang."

"Teman? Kita kan emang teman?."

"Eh iya juga sih" Andra menggaruk tengkuk nya salah tingkah. "Tapi temen yang kali ini beda."

"Beda? Beda gimana?."

"Temen yang bakalan ada saat lo butuh, temen yang bakalan semangatin lo saat lo lagi terpuruk."

AVOIDWhere stories live. Discover now