Chapter 11|Pingsan|

56 7 0
                                    


Hatiku masih berbunga bunga dengan kejadian tadi. Aku sudah seperti orang gila yang senyum-senyum sendiri.
Tapi semua itu tidak lama setelah mendengar suara dingin papah ketika aku hendak menaiki tangga.

"Darimana kamu?."

"Aku habis da-ri rumah..te-men...iya dari rumah temen" aduh aku kelihatan banget kalo gugup.

"Bohong pah.."

Aku memejamkan mata sebentar. Entah kenapa setiap mendengar suara si lampir ini aku langsung emosi. Aku pastikan dia bakal ngadu yang nggak bener.

"Tadi aku lihat dia jalan sama cowok aku pah.."

What?? Apa katanya cowok dia. Nggak salah denger ini aku, halu kali si lampir.

"Bener Harifa kamu jalan sama pacar nya, kamu apa-apaan sih mau jadi perebut pacar orang. Nggak malu kamu hah. Apa papah pernah ajarin ka-.."

"Pah stop" ku lirik Klarissa yang sedang menatapku remeh lalu kulirik papah yang masih menatap ku dingin, kutarik nafas pelan. "Pah denger aku nggak pernah rebut pacar nya dia.

Zion pacar aku. Dan satu lagi papah nggak pernah ajarin aku kegitu karna papah hanya ngajarin artinya sakit..."

Setelah mengatakan itu aku pergi menaiki tangga meninggalkan papa yang terdiam membisu.

¤¤¤

Sudah hampir pukul 07.00 tapi Zion belum juga datang padahal semalam dia mengatakan akan menjemput Harifa.

Sudah berulang kali dia menelpon Zion berdering tapi tidak diangkat.

"Yon kamu dimana sih.."

"Ahh udah deh mending gue berangkat sendiri."

Harifa yakin dia pasti terlambat. Baru saja ia turun dari angkutan umum pintu gerbang ditutup.

"E-hh pak..pak bukain dong" teriak nya pada pak satpam yang akan pergi ke post satpam.

"Eh neng Harifa..bentar ya" seraya membuka kunci gerbang.

"Makasih banget ya pak.."

"Sami-sami neng tapi Jangan senang dulu neng.."

"Kenapa pak?."

"Bu Ira lagi piket mana bisa lolos dari hukuman neng."

"Nggak papa pak yang penting bisa masuk. Harifa pamit ya pak."

"Iya neng. Neng Harifa..Harifa saya tau kamu orang baik" ucap nya melihat Harifa berlari.

¤¤¤

Sudah hampir 2 jam Harifa berdiri sambil memghormat bendera. Tinggal beberapa menit lagi bel istirahat berbunyi dan ia bisa bebas dari hukuman nya.

keringat sudah bercucuran dan wajahnya sudah memerah. Nafas nya mulai tidak teratur, pusing dikepalanya kian membara.

"Tahan Harifa dikit lagi.." ia menyemangati dirinya sendiri.

Brukk

Tepat bel istirahat berbunyi ia ambruk ketanah. Orang-orang berbondong bondong mengangkut Harifa ke uks.

Disisi lain sang pacar, Zion tidak tahu apa yang terjadi dia saat ini sedang ada di perpustakaan bersama seorang gadis cantik.

¤¤¤

"Eunghh..."

"Akhir nya lo sadar juga, lo bikin gue khawatir aja. Masih ada yang sakit nggak? Atau perlu ke rumah sakit apa gimana? Oh ata..."

"Sttt suara lo bikin gue mau pingsan lagi suer. Lo nanya satu-satu kek, nyerocos aja."

"Hehehe ya maap kanjeng ratu."

"Zion dimana?."

"Kaga tau deh. Nggak kelihatan dari tadi bahkan dia kayaknya nggak tau deh kalo lo pingsan tadi."

Banyak pertanyaan yang bersarang dibenak nya. Tadi pagi Zion tak menjemput nya, panggilan nya tidak diangkat. See, sekarang dia pun tidak menanyakan kabar nya. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Zion nya.

"An gue mau balik ke kelas aja."

"Nggak. Mending lo istirahat aja."

"Tapi..."

"Nggak ada tapi-tapian. Udah ya gue mau masuk, lo nggak usah kemana-mana."

Setelah mengatakan itu Annie pergi menyisahkan dirinya yang masih memikirkan Zion.

Bosan. Satu kata itu menggambarkan suasana hati Harifa saat ini. Ia duduk ditepian ranjang uks melihat setiap sudut uks yang sepi ini.

Hanya tinggal setengah jam lagi bel pulang sekolah akan berbunyi. Annie tadi mengatakan akan membawa tas nya kemari.

Kring kring

"Hai baby gue datang, pasti lo kangen ya sama gue."

Harifa menatap datar Annie yang bertingkah alay.

"Najis iuhh.."

"Lo kok gitu banget sih sama gue" Annie mendramatisir membuat Harifa bergidik jijik.

"Siniin tas gue...gue mau pulang."

"Ehh Fa tunggu deh" Annie dengan muka serius nya

"Apaan??."

"Lo jangan salah paham dulu atau apalah tapi tadi gue lihat dengan mata kepala gue sendiri pacar lo si Zion lagi berduaan sama cewe di perpustakaan."

"Kapan??."

"Tadi pas gue mau ke kelas gue mampir ke perpustakaan mau minjam buku sejarah, nah itu gue lihat mereka."

"Tuh cewe siapa?.."

"Itu dia gue kagak kenal tapi ya tadi gue denger banyak yang bilang ada siswi baru pindahan luar negri gue curiga kalo cewe yang lagi sama pacar lo itu tu cewe."

"Jadi karena dia kamu lupa sama aku Yon."

AVOIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang