Chapter 13|Sibuk? Benarkah??|

52 6 0
                                    

Malam sunyi dengan ditaburi bintang-bintang dilangit. Hawa dingin menusuk kulit sosok gadis yang sedang melamun dibalkon. Memandang kelangit kemudian menghela nafas. Begitu terus sampe mampus. Yakali.

Harifa tahu ada keraguan dimata Zion tadi. Entahlah tapi ia merasakan keraguan itu.

"Huh, aku tahu kamu belum cinta sama aku Zion."

Kadang Harifa berpikir untuk apa dia hidup. Kedua orang tuanya tak ada yang mendukung dirinya.

Cinta. Hanya mengejar cinta Zion ia bertahan hidup. Jika hanya ingin membuktikan bahwa ia bisa lebih baik dari Clarissa itu tidak akan ia lakukan. Muak ia sudah muak.

¤¤¤

"Yon kamu bisa jemput aku ngga?."

"Maaf aku lagi sibuk."

Tut

Sambungan telepon dimatikan oleh sepihak.

"Oke Harifa kamu harus semangat jalani pagi mu dengan senyuman" monolog nya ceria.

¤¤¤

Setelah Harifa meletakkan tas nya ia langsung pergi menuju kelas Zion. Sampainya disana ia tak menemukan Zion hanya ada Alvian dan Andra sedang bermain ponsel.

"Woi Zion mana?."

"lu nanya kita?." Tanya Andra balik dan Harifa mengangguk."kalo lu nanya kita, kita nanya siapa."

Harifa mendengus sebal sedangkan Alvian sudah tertawa ngakak.

"Nyebelin lo bedua," setelahnya ia melenggang pergi.

Hampir seluruh penjuru sekolah sudah Harifa cari tapi ia belum menemukan Zion. Hanya taman belakang sekolah, ia belum kesana.

Dengan semangat 71 ia berlari kecil. Saat sampai disana semangat nya luntur. Disana ia memang melihat orang yang sedari tadi dicari tapi dia tidak sendiri ada orang lain bersamanya, bersandar dibahunya, bahkan saling menggenggam tangan.

Tak ada air mata hanya ada kesakitan. Harifa mengepalkan tangan. Inikah sibuk nya Zion?.

Gadis itu gadis yang sama, dia Aurel.

Harifa menarik napas pelan. Lihat saja ia akan memarahi gadis yang sudah lancang bersandar pada kekasihnya. Harifa bukan perempuan yang diam saja ketika ada yang mendekati miliknya, dia bukan perempuan sinetron yang maunya disakiti dia itu perempuan kuat. Kalian harus ingat itu.

Bukan hanya perempuan itu tapi ia juga harus memarahi kekasihnya itu, kenapa mau saja ditempelin.

"Heh kamu..." Harifa menarik tangan Aurel kasar." Jadi cewe jangan kegatelan ya. Zion udah punya pacar masih aja dideketin. Harusnya kamu itu tau diri."

"Berani banget lo. Siapa lo ngatur-ngatur gue?."

"kamu gak tau siapa aku? Hah zaman gini masa nggak kenal sama aku, nih kenalin aku itu pacarnya Zion Altherio Savian." Ucap Harifa dengan bangga.

"Pacar tapi nggak dianggap."

Jleb

Aurel tersenyum remeh. Harifa tidak peduli, matanya beralih menatap Zion yang juga menatap nya datar.

"Yon katanya kamu sibuk, jadi ini kesibukan kamu?."

"Pergi."

Pergi. Apa-apaan ini, Zion mengusirnya. Harifa menatap Zion nanar.

"Kamu ngusir aku?" Tanyanya tak percaya.

"Lo liatkan Zion itu nggak suka sama cewe culun dan norak kaya lo."

Harifa menatap Zion lagi seakan bertanya apakah itu benar tapi Zion membuang arah pandang nya. Sakit hatinya sangat sakit.

Lebih baik ia pergi sebelum sakit nya bertambah parah.

¤¤¤

Annie bingung dengan sikap Harifa yang melamun semenjak kelas dimulai. Sampai bel istirahat pun Harifa tetap melamun membuat Annie jengah.

"Woi bagong lo ngapa dah? Dari tadi ngelamun mulu?."

Sama sekali tidak ada jawaban, Annie berasa ngomong sama patung kalo gini ceritanya.

"Lo kenapa sih? Ada masalah? Kalo lo ada masalah lo bisa kali cerita sama gue, sebagai sahabat yang baik gue siap kok dengerin."

"Zion."

Baiklah, Annie tau apa masalahnya.

"Kenape lagi tuh pacar lo?."

"Gue cape An gini-gini terus."

"Gini gimana? Sebenarnya lo punya masalah apa sih?."

Harifa memang tidak memberi tahu masalah tentang keluarga nya pada Annie dan juga tentang penyakit nya.

"Gue ga papa kok." Ucap Harifa mencoba tersenyum.

"Serius lo?." Annie memicingkan matanya curiga.

"Elahh gue serius kali. Btw gue laper kantin yok?."

"Kantin matamu, 5 menit lagi bel bagong."

"Yee maap ga usah ngegas juga kali mbak nya."

"Demi apa gue punya teman dakjal kaya begini."

¤¤¤

Mau bilang apa ke Zion?

Aurel ?
 
Harifa?

Kesel nggak? Kalo author mah behhh kesel pisan..

Author bingung dapet dari mana semangat 701, yang author pikiran asal ada aja kalo semangat 45 udh terlalu biasa😂

next komen sabi kali ya biar author seneng hihi





AVOIDWhere stories live. Discover now