"Ren!"
"Renjun!"
"RENJUN!" Haechan menggapai pergelangan tangan sang sahabat.
"Ck apa sih, Hyuck. Lepasin!"
"Nggak. Kamu bakal pergi ga jelas kek tadi kalau aku lepasin."
"Sejak kapan lo pake segala aku-kamu, ga cocok."
"Terserah, cocok atau ga cocok kamu harus terbiasa. Kan kamu pacar aku."
Renjun mendelik tak suka. "Kapan jadiannya? Ga usah ngadi-ngadi lo, Hyuck."
"Ya udah ayok jadian, pacaran sama aku. Ntar aku bosan ih ngejar kamu."
Renjun menaikan alisnya, melihat sahabatnya begini ia merasa kasihan pada dirinya sendiri. Apa sebegitu menyedihkannya dia sampai Haechan melakukan hal ini? Rela pura-pura suka bahkan ngajak jadian.
"Kok bengong, Njun?"
"Ah? Nggak. Cuma lagi mikir aja, Hyuck, lo ga perlu ngelakuin ini buat gue." Renjun melepas tangan Hyuck di pergelangan tangannya. "Gue bisa move on kok, cuma ya perlahan. Tanpa lo harus pura-pura suka sama gue dan nawarin buat jadi pacar. Gue tau kok lo sayang sebagai sahabat ke gue."
Haechan diam, matanya menatap pada sosok mungil sang sahabat. Dalam hati ia tak habis pikir Renjun masih menganggapnya demikian. Setelah semua hal yang ia usahakan apakah pandangan Renjun masih hanya sebatas hiburan sahabat?
"Hyuck lo adalah sahabat terbaik gue, banyak hal yang udah kita lakuin berdua. Gue tau gimana lo, kecuali soal ternyata lo sodaraan sama kak Mark. Tapi serius deh, Hyuck, gue ga perlu lo bersikap gini." Pemuda itu menghela nafas. "Lo tau ga, gue hampir aja percaya lo benaran suka sama gue... cuma pas tau kak Mark kakak lo gue jadi mikir, sebenarnya lo cuma niat ngehibur gue biar ga sedih pas tau kenyataannya."
"Lo benar." Hyuck merasa percuma jika ia berbicara lagi tentang perasaannya. Kebohongan pertama akan mengikuti kebohongan lainnya, tentu prinsip itu yang Renjun emban jadi bagaimanapun Hyuck menjelaskan itu akan percuma. Mungkin hanya persahabatan batas dekat mereka.
"Ma kasih udah ngehibur gue, tapi gue kecewa lo boongin."
"Ya maaf, hehe, mau peluk?" tawar Hyuck.
"Mau~" Renjun memeluk sahabatnya itu dengan erat.
"Jadi gue dimaafin?"
"Cariin gue cowok yang mirip kak Mark dulu baru gue maafin."
"Ya udah sama gue, gue adeknya jelas mirip dong."
"Dih!" Renjun melepaskan pelukannya lalu memukul Hyuck. "Lo mah jelek, dekil, uke lagi... iiiuwh!" Renjun memasang ekspresi jijik.
Hyuck cuma senyum, tipis, ga kayak biasanya. Tiba-tiba suasana jadi canggung.
"Susah ya, Ren, bikin lo sadar gue benaran suka sama lo." Hyuck menatap Renjun.
"Hyuck lo ngomong apaan sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Baby [MARKNO]✔
Fanfiction[SELESAI] Tidak disangka pagi hari yang indah berubah kacau saat mereka ketahuan tengah tidur di bawah selimut yang sama. Lalu seorang bayi hadir membuat keduanya harus rela dinikahkan paksa. Jeno sangat membenci Mark, tapi Mark apakah sebaliknya? "...