Destiny [ Bagian 19 ]

4.1K 597 113
                                    

VOTE


⇨ Untuk mempercepat alur, saya menulis lebih dari 1100 kata

⇨untuk readers yang tidak ingin memberikan vote, tolong jangan berkomentar.



●●●

Malam ini, hujan menyirami kota Jakarta. Langit yang awalnya sangat cerah dan di hiasi Bintang bintang, kini di tutupi oleh awan mendung di sertai derasnya air yang turun. Beberapa pengendara sepeda motor tentunya memilih untuk meneduh dari pada harus tersiram air hujan dan berujung sakit. Begitu juga dengan pejalan kaki atau para pasangan kekasih yang sedang berkencan.

Namun, lain halnya dengan Jungwon. Bukannya meneduh, Jungwon malah melanjutkan jalannya sambil menjinjing 2 kantung plastik berlogo minimarket. Beberapa orang yang meneduh melihatnya dengan tatapan bingung. Dan ada juga yang memanggilnya menyuruhnya meneduh. Yang berujung tak di sahuti olehnya.

Tatapan Jungwon kosong. Walau terkadang mata cantiknya itu berkedip karna air hujan. Karna terus menggerakan kakinya, Jungwon sekarang sudah sampai di depan gedung apartemen miliknya. Orang orang yang berada di lobby tentu saja melontarkan tatapan bingung. Namun, lagi lagi Jungwon tak menghiraukan tatapan itu. Dia lebih memilih memasuki lift dan menekan tombol 32 lalu diam sampai pintu lift nya tertutup.

Jungwon memang memilih tinggal di apartemen miliknya setelah kejadian tempo hari. Entahlah, dia terlalu malas untuk bertemu dengan Jay. Dan, biarkan saja anak itu bersenang senang dengan Lia sebelum Jungwon benar benar meluapkan emosinya.

Pintu lift terbuka, Jungwon keluar dari dalam Lift dan langsung pergi menuju apartemennya. Membukanya dan langsung masuk ke dalam sana. Di taruhnya plastik belanjaan itu di meja dekat sofa. Dan dia merebahkan dirinya di sofa itu. Jungwon memasukkan tangannya ke saku celana, mengambil sebuah benda pipih berwarna biru yang kalian sudah tau pasti apa.

Jungwon menekan tombol untuk menyalakan ponselnya. Namun selama apapun Jungwon menekannya, ponselnya tak kunjung menyala. Ponselnya rusak akibat terkena hujan mungkin? Jungwon melemparkan benda pipih itu asal. Lalu mengambil satu cemilan dari kantung plastik itu.

Hening, tidak ada suara apapun selain suara kunyahan yang Jungwon buat. Beberapa menit berada dalam keheningan, Jungwon menghela nafas, lalu bangkit dari duduknya menuju meja belajar. Membuka laci, dan mengambil sebuah ponsel dari dalam sana. Jungwon cukup memiliki banyak cadangan ponsel jika ponsel yang di pakai sebelumnya rusak.

Jungwon melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Menyetel sebuah lagu dan mulai membuka semua pakaiannya. Tentunya dia harus mandi karna sudah terkena hujan tadi. Dan setelah membersihkan diri, Jungwon berniat untuk pulang ke rumah. Tidak usah berpikir hal lain, Jungwon hanya ingin mengecek keadaan rumahnya saja. Dia ingin memastikan jika rumahnya tak di penuhi bau menjijikan.

●●●

Jungwon sudah siap dengan kaos hitam dan juga celana levis putih selutut. Sebuah tas selempang sudah bertengger di tubuhnya dengan isian makanan ringan dan minuman kesukaannya. Ponsel sudah berada di saku belakang celananya dan kunci motor sudah ada di tangannya.

Dia hanya tinggal menuju basement saja untuk mengambil motornya.

●●●

Motor sport hitam milik Jungwon memasuki perkarangan rumahnya yang luas. Satpam yang sedang menjaga sempat menyapanya saat dirinya masuk tadi. Jungwon memarkirkan motornya asal. Lalu memasukan kuncinya kedalam saku.

Destiny [ JayWon ] || ENHYPEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang