Destiny [ bagian 9 ]

4.1K 564 88
                                    

Jungwon sudah berada di ruang cctv bersama beberapa orangnya. Dia ingin melihat cctv rumah ini selama dia tidak ada. Tidak ada yang berbuat macam macam. Kecuali satu orang yang selalu mencari gara gara. Yoora.

Jungwon menggeram. Kenapa bisa bisanya dia membawa anak itu ke rumahnya?! Kenapa dia tidak bisa melihat sikap palsu Yoora?! Wajar bukan jika Jungwon kesal pada Yoora setelah Yoora menyakiti beberapa orang yang ada di rumah ini.

“bagian keamanan siapa aja?” tanya Jungwon.

   “Bang Jong-in sama bang Namjoon, bagian orang dewasa. Remaja, Xinlong sama Renjun” jawab Lucas.

“Ni-Ki panggil Xinlong sama Ka Renjun” ujar Jungwon.

Ni-Ki pergi memanggil dua orang itu. Walaupun dia tidak tahu betul mereka berdua yang mana. Tapi Ni-Ki bisa bertanya kan? Tak beberapa lama Ni-Ki datang bersama dua orang yabg tadi Jungwon sebutkan.

“ada apa Won?” tanya Renjun

“ini kenapa bisa gini? Kalian kemana aja? Kenapa gak ngawasin bocah bangsat itu?” tanya Jungwon langsung

  “kita berdua udah ngomongin. Tapi Yoora gak jera jera. Bahkan mae meninggal dia belum jera” Xinlong menjelaskan.

“terus gimana sama Zeyu?”

“dia baik baik aja. Tapi kalo ketemu sama orang baru sedikit takut”

  Wajah Jungwon memerah. Terlihat sekali jika dia sedang kesal. Dia mengeluarkan sebuah alat komunikasi bernama walkie talky. Menekan salah satu tombol lalu mulai berbicara.

“Choi Yoora

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Choi Yoora. Ke ruang cctv sekarang” ujarnya.

Dilihatnya cctv yang mengarah ke ruang berkumpul. Anak anak yang berada di sana mendengar ucapannya lewat walkie talkie. Lalu, seseorang bernam Yoora pergi setelah mendorong kepala Zeyu menggunakan telunjuknya.

  Tak butuh waktu lama, Yoora datang dengan sedikit berlari. Dia menatap orang orang yang berada di dalam sana. Sedangkan Jungwon menatapnya sinis.

“beresin barang barang kamu dan pergi dari sini. sampe jam 2 sore nanti saya masih liat kamu ada di sini, saya bunuh kamu” ujar Jungwon lalu pergi, di ikuti oleh Ni-Ki

Sunghoon dan yang lain ikut pergi. Meninggalkan Yoora yang masih beluk konek akan perkataan Jungwon

[ Destiny ]

  Ni-Ki menghampiri Jungwon yang sedang duduk di kursi taman dengan pandangan lurus kedepan. Sepertinya Jungwon sedang banyak pikiran. Ni-Ki duduk di samping Jungwon.

“pasti susah ya ngurusin anak anak anak” ujar Ni-Ki

“ngga susah kalo mereka bukan modelan kaya Yoora”

“btw Won, gue gatau kalo lo bakalan banyak omong di sini. Gue kira lo disini kaya lo di indo. Irit ngomong”

“wajar sih. Lo kan belum pernah gue ajak ke sini”

“lu nemuin orang orang segitu banyaknya dimana dah?”

“ada yang dari Jepang, Korea, China sama Indo. Tapi gue harusin mereka bisa ngomong bahasa indo sih. Gua terlalu males belajar bahasa mereka. Pecah lama lama kepala gue anjip” jawab Jungwon.

“asal ngerekrut apa gimana? Terus mereka punya keluarga?” tanya Ni-Ki. Dia masih penasaran.

“gimana mau punya orang tua. Orang gue nemuin mereka di jalanan. Kalo gak ya di panti. Tapi ya Ki, gue ngerekrut mereka gk sembarangan. Kalo sekiranya mereka punya potensi. Gue ambil, tapi kalo ngga, ya kagak. Gue gak sebaik itu buat ngehamburin uang gue untuk ngebiayain hidup mereka. Harus ada imbalan yang mereka kasih ke gue. Ya imbalannya itu, kerja sama gue” jawab Jungwon panjang.

“bener ya kata orang orang. gada orang yang bener bener baik. gue kira lo baik banget. sampe mau ngebiayain hidup mereka dan nampung mereka. ternyata masih ada imbalan” ujar Sunoo yang tiba tiba saja datang.

“seenggaknya gue masih punya hati” nada bicara Jungwon berubah menjadi dingin.

“udah udah. Sunoo, jangan mulai. Harusnya kamu makasih karna Jungwon masih mau bawa kamu. Kalo ngga, mungkin kamu udah tidur di jalanan” ujar Ni-Ki.

Tenang saja, Sunoo sudah biasa mendengar Ni-Ki lebih membela sahabatnya itu. Dan Sunoo juga sudah biasa mendapatkan kata kata pedas dari Ni-Ki.

“btw won, udah seminggu. Lo gak merasa kehilangan Jay gitu? Lo gak merasa ada yang ilang karna gak ada yang gangguin lo lagi dan gada yang bawain makanan lagi?” tanya Ni-Ki.

“Uwon! Ngapain di situ?”

Baru saja Jungwon ingin menjawab. Seseorang memanggilnya membuat Ni-Ki, Sunoo dan Jungwon menoleh ke belakang. Terlihat dengan jelas seseorang dengan tubuh yang tinggi dan kulit seputih es. Yang Ni-Ki kenal bernama Park Sunghoon. Asisten pribadi Jungwon selama di Korea.

“ayy? Ko diem? Ngapain masih di sini. Langitnya udah mulai gelap loh” Sunghoon berjalan mendekati 3 orang yang berada beberapa meter di depannya.

“cuma duduk duduk aja. nyari angin” jawab Jungwon sambil tersenyum.

“ini Ni-Ki kan?” tanya Sunghoon sambil melihat ke arah Ni-Ki

“iya, temenku yang sering aku ceritain itu loh. Kamu inget kan ka?” jawab Jungwon yang di akhiri oleh pertanyaan.

“oh iya inget inget” Sunghoon mengangguk.

“Ni-Ki, ini Ka Sunghoon. Pacar gue. Ka Sunghoon asal Indo. Koko koko asli Jakarta” Jungwon memperkenalkan Sunghoon.

Memang. Selama seminggu ini Ni-Ki tidak pernah berniat untuk mengenal lebih dalam orang orang yang berada di rumah besar milik Jungwon ini. Dan, dia tak mengira jika Sunghoon berasal dari Indonesia. Pasalnya, wajah Sunghoon sangat mirip dengan orang Korea.

Sunoo, orang yang menatap Sunghoon dengan tatapan memuja. Ayolah! Mengapa dia tak tahu jika salah satu hamba tuhannya ada yang setampan orang ini?! Apalagi saat orang itu tersenyum. Kalau dia tau, dari dulu dia mengejar Sunghoon saja. Eh..

“ngapain ke sini ka?” tanya Jungwon.

“mommy ada bikin cake buat kamu. Mommy suruh aku panggil kamu buat nyicipin cakenya. Lagian ini mau ujan. Kenapa kamu masih di sini? Kalo keujanan terus sakit gimana?” jawab Sunghoon.

“mommy?” Dahi Ni-Ki berkerut.

“ah gue lupa. Satu satunya yang punya ortu di sini Ka Sunghoon. Tapi dia cuma punya Mommy. Daddy nya minggat kagak tau kemana” jawab Jungwon.

“udah yu ka, aku mau nyoba cake buatan Mommy!” ujar Jungwon dengan antusias.

“iya ayo” Sunghoon tersenyum.

“Ni-Ki, buat pertanyaan lo tadi.. Lo udah tau jawabannya. Gue punya hati yang harus gue jaga dan bakal selalu begitu. Dan jawaban pastinya adalah, gue gak kangen Jay. Dan gue gak merasa kehilangan bocah tengik itu” jawab Jungwon.

Jungwon pergi bersama Sunghoon. Meninggalkan Ni-Ki dan Sunoo yang masih terdiam. Ni-Ki terdiam ntah karna apa. Sedangkan Sunoo, dia masih menikmati keindahan salah satu hamba tuhannya.

























[ TO BE CONTINUE ]



Minimal 30 Vote untuk chapt selanjutnya!

Destiny [ JayWon ] || ENHYPEN ✔Where stories live. Discover now