Destiny [ Bagian 20 ] ✔

6K 490 160
                                    

VOTE

Hari yang buruk untuk kota Jakarta. Beberapa daerah sedang mengalami banjir akibat hujan yang tak kunjung berhenti sejak malam tadi. Langit tak menunjukan tanda tanda akan berubah menjadi cerah. Malah, langit bertambah gelap dan hujan bertambah besar.

Sebagian besar anak anak mengeluh karna hujan tak kunjung berhenti. Pasalnya, mulai hari ini hingga seminggu ke depan sekolah mengadakan ujian akhir semester. Jika mereka tidak masuk dam memilih berdiam diri di rumah, mereka pasti akan melakukan ujian susulan yang berarti mereka tidak bosa mencontek.

Jika hari ini bukan saatnya ujian akhir semester, pasti mereka memilih untuk menetap di rumah sambil menikmati mie instan dan menonton film horor.

Mungkin langit tau, bahwa salah satu penghuni bumi sedang merasakan kesedihan yang begitu dalam. Sangat sangat dalam hingga hampir membuatnya menyerah pada kehidupan.

Terlihat seorang remaja laki laki berambut blonde dengan pakaian serba hitam sedang berlutut di depan gundukan tanah dengan sebuah nama tercantum di batu nisannya. sebuah nama yang selalu ada di hatinya. Air matanya yang terus menurun tersamarkan oleh hujan yang sangat deras.

Ya, remaja itu adalah Jay. dan yang di depannya adalah makam milik Jungwon. sayangnya, Jungwon harus pergi meninggalkan dunia dan juga para orang orang tersayangnya.

Jungwon kehilangan banyak darah, dan pihak rumah sakit sedang tidak memiliki stok darah yang sama dengan darah Jungwon. Ayah Jungwon memiliki golongan darah yang beda. Begitu juga Jay, dan semua orang yang ada di sana malam itu. 

Awalnya Jungwon masih sempat terselamatkan. Tapi semakin lama, detak jantungnya semakin lemah. dan tepat pukul 5 pagi tadi, dokter membawakan berita buruk yang membuat semua orang bersedih.

Beberapa orang dengan pakaian serba hitam tadi pagi memenuhi kediaman Jay dan juga Jungwon. Jay tak mengenal mereka. Tapi saat melihat Ni-Ki bersama mereka, dia jadi tau kalau orang orang itu kenal dengan Jungwon.

Seketika rumah Jay penuh dengan suara tangisan dari anak kecil, remaja serta orang dewasa. Namun, sayangnya mereka belum sepenuhnya datang. itu hanya sebagian orang dan kata Ni-Ki, sisanya akan sampai besok sore.

suami macam apa Jay ini? bahkan yang dia tau Jungwon hanya memiliki satu teman saja. dan itu hanya Ni-Ki.

dunianya seakan hancur. Jungwon, seseorang yang membuatnya berjuang selama 2 tahun untuk mendapatkan maaf, meninggalkannya setelah beberapa bulan menjadi kekasihnya. dan setelah beberapa minggu berbaikan dengannya.

Terdengar suara langkah kaki seseorang mendekat ke arah Jay. Jay tak menoleh, dia sibuk menangis di bawah hujan yang terus mengguyur makam Jungwon.

“he's calmed down. don't cry” ujarnya yang membuat Jay menoleh.

“siapa?”

“gue? gue temen barunya, Jake” jawabnya.

Jake ikut bersimpuh di depan makan Jungwon. menatap batu nisan yang menuliskan nama teman barunya yang sebenarnya dia sukai sejak awal bertemu.

“halo won, maaf kalo gue telat dateng dan gak sempet liat muka lo untuk yang terakhir kali. gue sibuk ikut papa ketemu kliennya.”

“mungkin ini salah dan gue udah terlambat buat ngasih tau hal ini ke lo.”

Jake menatap ke arah Jay.

“gue sebenernya suka sama lo. dari pertama gue liat lo di kafe” ujar Jake.

“kadang gue mikir, tuhan kayanya gak adil banget sama gue. tuhan buat gue suka sama lo, tapi dia juga bikin lo pulang secepet ini. I know this is destiny. but , it feel like a dream. Why? karna selama 18 tahun gue hidup, gue gak pernah yang namanya ngerasain suka sama seseorang. sampe akhirnya, 2 minggu yang lalu tuhan nemuin lo sama gue. tapi waktu itu lo bilang kalo lo udah nikah. jadi ya gue mundur”

Destiny [ JayWon ] || ENHYPEN ✔Where stories live. Discover now