3. flashback 🕹

12.5K 1K 13
                                    

Hallo🤗

HAPPYREADING💜

Beberapa tahun yang lalu...

Zolla duduk di sofa rumah Rena sambil menahan tangannya yang terluka agar tidak meneteskan lebih banyak darah, tak lama kemudian Rena menghampirinya dan meletakan p3k di atas meja. Rena pun mengobati tangan Zolla, Zolla meringis kesakitan saat alkohol itu mengenai tangannya.

"Awwws." Rengek Zolla.

“Anak muda? Apa tangan kamu sakit?” Tanya Rena cemas.

"Aku anak mamah Farida sama papah Natan. Gak sakit kok cuma perih.” Jawab Zolla datar.

"Perih sama sakit sama gak?” Tanya Rena memastikan kalau Zolla harus benar-benar nyaman saat lukanya di obati.

"Kenapa si ibu malah nanyain hal yang mempersulit otak sih? Eh bentar sakit sama perih sama gak ya? Kenapa jadi kepikiran hal yang gak bermutu sih?" Batin Zolla masih penasaran.

“Gak tahu, beda kali bu, kalau sakit mungkin sesuatu rasa sakit yang besar? kalau perih sesuatu yang menyayat hati, mungkin? Gak apa-apa bu ini gak perih palingan sejam dua jam juga udah gak kerasa perih.” Jawab Zolla cengengesan.

"Jadi ragu apa anak ini benar-benar terluka atau ngelukai sendiri cuma ingin di kasihani?" Batin Rena, tetapi saat mengingat kejadian bahwa Zolla terjatuh karena kesalahan dirinya, ia merasa bahwa itu adalah kecelakaan jadi tidak mungkin kalau Zolla sengaja melukai dirinya hanya karena ingin diberi uang.

“Hallo, ibu permisi ini udah beres belum ngobatinnya?” Tanya Zolla kepada Rena yang sedang melamun menatapnya. Karena Zolla berbicara cukup kencang jadi Rena tersadar dari lamunannya dan kembali melanjutkan mengobati tangan zolla.

“Eh maaf, ibu ngelamun jadi gak fokus.” Ucap Rena seraya meneruskan kegiatannya yaitu mengobati tangan Zolla.

“Gak apa-apa bu, ngomong-ngomong ibu sendiri?” Tanya Zolla seramah mungkin.

“Gak, ibu berdua sama kamu disini.” Jawab Rena datar.

"Ehe jadi malu deh gue." Batin Zolla.

“Haha bener juga ya Bu? tapi bukan itu maksud aku.” Jawab Zolla malu.

“Ibu tinggal sendiri, ibu hanya sebatang…” Tak sempat Rena menyelesaikan ucapannya Zolla langsung  bernyanyi.

“Pohon daunya rimbun lebat bunganya serta buahnya, walaupun hidup seribu tahun kalau tak sembahyang apa gunanya.”  Ucap Zolla setelah itu Zolla tertawa bahkan Bu Rena juga ikut tertawa.

“Ah maafin aku bu, aku terlalu baperan, maafin aku.” Ucap Zolla langsung menyesali perbuatannya tetapi dalam hatinya ia mengutuk dirinya karena sudah bersikap tidak sopan kepada orang yang lebih tua.

"Gak apa-apa itu cukup menghibur.” Jawab Rena tidak mempersalahkan kejadian barusan, karena ini juga pertama kalinya ia bisa tertawa setelah sekian lama ia bersemayam di dalam kesepian.

“Udah beres, jangan terlalu banyak gerak nanti sakit.” Tegas Rena karena Zolla secara sengaja menggerakan tangannya seperti seorang petinju.

“Hehe iya Bu.” Jawab Zolla tersenyum, setelah itu Bu Rena pun pergi menyimpan kotak p3k.

"Andai gue punya ibu kaya Bu Rena pengertian, penyayang dan yang terpenting bisa bercanda" Batin Zolla merenungi, tetapi sekelebat bayangan tiba tiba muncul

BACK YOUNG [PRE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang